Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Profil Rumeysa Gelgi, Perempuan Tertinggi di Dunia dari Turki

Rumeysa Gelgi (instagram.com/rumeysagelgi)
Rumeysa Gelgi (instagram.com/rumeysagelgi)
Intinya sih...
  • Rumeysa Gelgi adalah perempuan tertinggi di dunia (215,16 cm) yang juga memegang beberapa rekor Guinness World Records lainnya, seperti tangan dan punggung terpanjang.

  • Ia mengidap sindrom Weaver dan skoliosis, dua kelainan langka yang membuatnya menghadapi banyak tantangan fisik sejak kecil, namun tetap tegar dan aktif.

  • Selain menjadi Full-Stack Developer bersertifikat, Rumeysa juga aktif menyuarakan kesadaran akan penyakit langka dan menginspirasi banyak orang melalui media sosial.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nama Rumeysa Gelgi sempat menjadi sorotan publik internasional saat videonya di dalam pesawat kembali beredar. Bukan karena penampilannya, tetapi ia terlihat menempati enam baris kursi sekaligus dalam posisi terlentang selama penerbangan.

Perempuan asal Turki ini memang harus berbaring sepenuhnya akibat implan tulang belakang yang dimilikinya. Dalam perjalanan tersebut, Rumeysa menggunakan layanan stretcher service dari Turkish Airlines, fasilitas khusus yang bisa diakses dengan biaya tambahan.

Ia bahkan harus datang 4 jam lebih awal dan bertemu tim medis sebelum akhirnya bisa naik ke pesawat. Meskipun telah mengunjungi berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, hingga Italia, sayangnya ia belum dapat menjelajahi situs-situs bersejarah maupun menggunakan transportasi umum karena belum ramah aksesibilitas.

Walaupun begitu, semangatnya untuk mengeksplorasi landmark ikonik di negaranya sendiri tak pernah surut. Beberapa orang mungkin belum banyak yang tahu bahwa Rumeysa Gelgi merupakan perempuan tertinggi di dunia yang diakui oleh Guinness World Records.

Ingin tahu lebih dalam tentang sosok inspiratif ini? Popbela sudah merangkum profil lengkap Rumeysa Gelgi untuk kamu simak di bawah ini.

Profil Rumeysa Gelgi

Rumeysa Gelgi lahir di Karabük, Turki, pada 1 Januari 1997. Ia tercatat sebagai perempuan tertinggi di dunia sejak 2021, dengan tinggi badan mencapai 215,16 cm dan berat sekitar 90 kg.

Ia hidup dengan sindrom Weaver, sebuah kelainan genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan fisik sangat cepat disertai kelainan struktur tubuh. Kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki, sehingga menjadikan Rumeysa sebagai salah satu kasus langka pada perempuan.

Sebelumnya, Guinness World Records juga mencatatnya sebagai remaja perempuan tertinggi di dunia pada 2014, saat usianya baru 18 tahun.

Karena keterbatasan fisik yang disebabkan sindrom tersebut, Rumeysa lebih sering menggunakan kursi roda atau alat bantu jalan. Namun, itu tidak menghalanginya untuk aktif sebagai advokat dan web developer, serta menggunakan ketenarannya untuk meningkatkan kesadaran publik akan kondisi langka seperti yang ia alami.

Sudah berjuang dengan sindrom Weaver sejak kecil

Rumeysa Gelgi saat berumur 7 tahun (Situs rumeysagelgi.com)
Rumeysa Gelgi saat berumur 7 tahun (Situs rumeysagelgi.com)

Sejak usia dini, Rumeysa Gelgi telah menjalani kehidupan yang berbeda dari anak-anak seusianya. Ia menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2011 dan lulus dari jenjang menengah atas pada 2016, namun seluruhnya melalui jalur homeschooling. Keputusan ini diambil karena kondisi fisiknya yang jauh di atas rata-rata, yang membuatnya sulit beradaptasi di lingkungan sekolah formal.

Saat berusia enam tahun, tingginya sudah mencapai 176 cm. Ukuran tubuhnya yang tak biasa membuatnya sering merasa terasing akibat pandangan sosial yang masih menganggap tinggi badan sebagai atribut maskulin.

Rumeysa Gelgi (instagram.com/rumeysagelgi)
Rumeysa Gelgi (instagram.com/rumeysagelgi)

Rumeysa menjadi pengidap Weaver syndrome pertama di Turki dan ke-27 di dunia. Mutasi genetik ini menyebabkan ukuran tubuh besar sejak lahir, tangan dan kaki yang lebih besar dari normal, deformitas tulang belakang, serta kelemahan otot dan tulang.

Ia baru bisa berjalan saat menginjak usia lima tahun, setelah menjalani fisioterapi intensif selama lima bulan dan menggunakan alat bantu jalan. Tinggi badannya yang ekstrem akhirnya berhasil distabilkan berkat rangkaian perawatan medis yang dijalani sejak September 2003 hingga Mei 2006.

Selain sindrom Weaver, ia juga mengidap skoliosis dan telah menjalani dua kali operasi tulang belakang pada 2013. Sejak operasi itu, ia tidak lagi mengalami cedera serius dan bisa menjalani aktivitas lebih stabil.

Pemegang banyak rekor dunia

Tak hanya memegang rekor sebagai perempuan tertinggi di dunia, Rumeysa juga mencatatkan beberapa rekor Guinness World Records lainnya karena kondisi tubuhnya yang unik, antara lain:

  • Tangan terbesar (perempuan), sejak 2022

  • Rentang tangan terlebar (perempuan), sejak 2022

  • Jari-jari terpanjang (perempuan), sejak 2022

  • Punggung terpanjang (perempuan), sejak 2022

  • Telinga terpanjang (perempuan), sejak 2024

  • Bayi perempuan terpanjang saat lahir, sejak 2024

Berkarier di dunia teknologi

Rumeysa Gelgi merayakan Hari Programmer Komputer (instagram.com/rumeysagelgi)
Rumeysa Gelgi merayakan Hari Programmer Komputer (instagram.com/rumeysagelgi)

Di balik rekor-rekornya, Rumeysa Gelgi juga menekuni dunia teknologi. Saat pandemi COVID-19 pada 2020, ia mulai mempelajari web development, yang merupakan impiannya sejak kecil, secara autodidak

Kini, ia dikenal sebagai Full-Stack Developer, yang berarti mampu membangun sisi tampilan (front end) sekaligus sistem belakang (back end) dari aplikasi web. Ia telah mengantongi tiga sertifikat profesional, salah satunya dari Harvard University.

Rumeysa Gelgi mendapatkan sertifikasi web developer dari Harvard University (instagram.com/rumeysagelgi)
Rumeysa Gelgi mendapatkan sertifikasi web developer dari Harvard University (instagram.com/rumeysagelgi)

Rumeysa juga pernah magang di bidang media sosial di perusahaan rekrutmen HHK GmbH, dan aktif di perusahaan edX sebagai peneliti, pengembang digital, dan advokat. Di luar karier teknologinya, ia konsisten menyuarakan kesadaran akan penyakit langka yang ia alami.

Memiliki beragam hobi yang menyenangkan

Rumeysa Gelgi berada di Universal Studios Hollywood. (instagram.com/rumeysagelgi)
Rumeysa Gelgi berada di Universal Studios Hollywood. (instagram.com/rumeysagelgi)

Rumeysa memiliki minat yang mencerminkan kepribadiannya yang aktif dan penuh rasa ingin tahu. Ia suka jalan-jalan, menikmati pengalaman baru, serta gemar berenang dan berbelanja sebagai bentuk relaksasi.

Ia juga sangat tertarik dengan komputer dan internet, sejalan dengan profesinya. Di waktu luang, ia senang membaca novel, terutama bergenre detektif dan kriminal, yang memberinya stimulasi intelektual sekaligus hiburan.

Mengangkat isu penyakit langka lewat popularitasnya

Sejak 2014, Rumeysa telah tampil di berbagai acara televisi, media pers, dan kampanye sosial. Hidup dengan dua kondisi serius, sindrom Weaver dan skoliosis, mendorongnya untuk mengedukasi publik, memperjuangkan pengembangan pengobatan, dan memberdayakan individu lain yang senasib.

Ia aktif menyuarakan advokasi dan riset terkait dua penyakit langka tersebut. Lewat media sosial, Rumeysa membagikan pengalaman hidupnya secara terbuka, menjadikan dirinya inspirasi sekaligus suara bagi mereka yang selama ini tak terdengar.

Itu dia profil Rumeysa Gelgi, sosok luar biasa yang tak hanya dikenal sebagai perempuan tertinggi di dunia, tetapi juga sebagai public figure yang penuh semangat dan berdampak. Ia terus berkarya, berbagi, dan menginspirasi banyak orang tanpa membiarkan keterbatasan fisik menjadi penghalang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

Profil dan Biodata Martin CORTIS, Leader Bersuara Merdu

18 Des 2025, 16:55 WIBCareer