Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Berdayakan Perempuan dan Disabilitas Lewat SheAblepreneur 2025

Salinan dari BEFORE_20250606_110828_0001.png
Dok. SheAblepreneur
Intinya sih...
  • Program SheAblepreneur bertujuan memberdayakan perempuan dan individu disabilitas di sektor UMKM
  • Ketimpangan kesempatan dalam dunia UMKM perempuan masih terjadi di Indonesia
  • Program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Koperasi dan UKM RI serta Unilever Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam semangat memperingati Hari Lahir Pancasila, Alunjiva Indonesia meluncurkan program terbaru bertajuk SheAblepreneur, pada, Rabu (4/06/2024). Program ini bukan sekadar pelatihan bisnis biasa, tapi menjadi gerakan kolaboratif yang bertujuan memberdayakan perempuan dan individu disabilitas di sektor UMKM.

Didukung penuh oleh Komnas Disabilitas RI dan Unilever Indonesia, inisiatif ini membuka peluang bagi 75 pelaku UMKM perempuan dan penyandang disabilitas untuk mengikuti pelatihan intensif yang inklusif dan transformatif. Kalau ingin tahu informasi lengkapnya, mari simak dalam artikel berikut ini, Bela!

Ketimpangan kesempatan dalam dunia UMKM perempuan

Salinan dari BEFORE_20250606_110828_0003.png
Dok. SheAblepreneur

Meski perempuan mendominasi sektor UMKM di Indonesia (64,5 persen menurut BPS 2024), banyak di antara mereka masih terkendala untuk berkembang. Nicky Clara, Founder Alunjiva Indonesia, menyoroti hambatan sosial yang dihadapi perempuan pelaku usaha.

“Di tengah budaya patriarki yang kuat, UMKM perempuan dihadapi dengan beban ganda. Pertama, perempuan masih dibebankan dengan berbagai peran domestik untuk mengurus rumah tangga. Kedua adalah stigma bahwa perempuan yang aktif berwirausaha bertentangan dengan norma sosial, dan mereka dianggap tidak memiliki kemampuan serta pengalaman yang diperlukan untuk memimpin usaha," pungkas Nicky Clara, Founder Alunjiva Indonesia dalam Media Gathering dan Kick-off SheAblepreneur, pada Rabu (4/06/2025).

Tak hanya itu, studi dari Boston Consulting Group dan Stellar Women mengungkapkan bahwa 73% perempuan pelaku UMKM mengalami keterbatasan akses terhadap mentoring, selain hambatan lain seperti pengetahuan bisnis yang minim dan kurangnya jaringan dukungan.

Menghapus batas: mewujudkan UMKM inklusif bagi perempuan disabilitas

Salinan dari BEFORE_20250606_110828_0000.png
Dok. SheAblepreneur

Perempuan penyandang disabilitas menghadapi tantangan berlapis dalam dunia kewirausahaan. Tidak hanya berhadapan dengan stigma gender, mereka juga harus menghadapi keterbatasan akses karena kondisi disabilitas. Menurut Jonna Aman Damanik dari Komnas Disabilitas RI, wirausaha menjadi peluang penting bagi kelompok ini untuk meraih kemandirian ekonomi, meskipun diskriminasi masih membayangi.

“Di saat berwirausaha menjadi peluang besar bagi mereka untuk mandiri secara ekonomi dibandingkan mendapatkan pekerjaan formal, para UMKM perempuan disabilitas mengalami diskriminasi berlapis," kata Jonna Aman Damanik, selaku Komnas Disabilitas RI.

Sayangnya, mentor, role model, dan pelatihan kewirausahaan yang inklusif masih sangat minim. Inilah yang mendorong Alunjiva Indonesia—lewat payung Setara Berdaya Group—meluncurkan program SheAblepreneur sebagai bentuk keberlanjutan dari misi pemberdayaan mereka. Hingga 2024, Setara Berdaya Group telah memberdayakan lebih dari 62.000 perempuan, disabilitas, pemuda, dan kelompok marjinal di Indonesia, dengan dampak peningkatan omset usaha hingga 30% bagi penerima manfaat.

Program SheAblepreneur tahun ini akan dilaksanakan di Tangerang, Bandung, dan Yogyakarta pada Juni–September 2025. Pelatihan dilangsungkan secara daring dan luring, dengan pendekatan yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan peserta. Sebanyak 15 perempuan (dengan atau tanpa disabilitas) akan mengikuti pelatihan lanjutan untuk pengembangan usaha, sementara 10 perempuan disabilitas akan mendapat pembekalan untuk memulai wirausaha dari nol.

Materi pelatihan mencakup Business Model Canvas, Literasi Digital, Literasi Keuangan, Media Sosial, hingga pengenalan AI—semua dirancang agar UMKM perempuan dan disabilitas mampu bersaing dan berkembang. Selain itu, program ini menargetkan pemberdayaan minimal 80% peserta, serta membuka akses magang bagi perempuan disabilitas di UMKM milik perempuan lainnya.

Sinergi inklusif demi Indonesia Emas 2045

Salinan dari BEFORE_20250606_110828_0002.png
Dok. SheAblepreneur

Program SheAblepreneur mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Koperasi dan UKM RI serta Unilever Indonesia. Christina Agustin dari Kementerian UMKM menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk menumbuhkan rasio kewirausahaan nasional secara merata dan inklusif.

“Kami mendukung penuh inisiatif ‘SheAblepreneur’ karena sejalan dengan program Kementerian UMKM... hanya dengan kolaborasi lintas sektor, kita bisa menciptakan ekosistem usaha yang kokoh dan inklusif," tandas Christina Agustin.

Senada dengan itu, Unilever Indonesia melihat program ini sebagai langkah konkret dalam mewujudkan keadilan sosial, dengan menekankan tiga fokus utama mereka: kesetaraan gender, inklusi disabilitas, serta penghapusan stigma dan diskriminasi.

Tak hanya fokus pada pelatihan bisnis, SheAblepreneur juga bertujuan menciptakan ekosistem UMKM yang lebih adil dan berkelanjutan. Diharapkan, program ini dapat menjadi pondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang merata, sekaligus membuka peluang yang lebih luas bagi perempuan dan penyandang disabilitas untuk berkembang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

Jadwal Wamil Bentrok, Lee Jung Ha Absen dari 'Moving 2'?

05 Des 2025, 15:15 WIBCareer