- Kunjungi situs resmi di starlink.com/id dan masukkan alamat lengkap pada kolom Service Address. Jika layanan tersedia, Anda bisa langsung memesan. Jika belum, Anda dapat mendaftarkan email untuk menerima notifikasi saat layanan aktif di wilayah tersebut.
- Agar sinyal Starlink optimal, antena perlu ditempatkan di area dengan pandangan langit yang luas tanpa halangan tinggi. Pastikan lokasinya jauh dari pepohonan lebat, tidak tertutup bangunan atau struktur lain, serta idealnya berada di halaman, atap rumah, atau tiang khusus. Starlink sendiri merekomendasikan area dengan hambatan minimal pada sudut 100° ke arah langit untuk mendapatkan koneksi terbaik.
- Perangkat Starlink hanya dapat dibeli melalui situs resmi, bukan marketplace. Ada dua pilihan kit yang tersedia: Starlink Kit Standar seharga sekitar Rp 7.800.000 untuk kebutuhan rumah tangga, serta Starlink Kit Performa Tinggi sekitar Rp 43.700.000 untuk mobilitas, kapal, atau kebutuhan bisnis. Setiap paket sudah mencakup antena, router WiFi, kabel 15 meter, base, dan adaptor daya.
- Pembayaran dapat dilakukan menggunakan kartu kredit Visa/Mastercard, kartu debit internasional, atau melalui bank yang mendukung transaksi online internasional. Setelah pembayaran berhasil diproses, perangkat biasanya dikirim dalam waktu 1–2 minggu lengkap dengan nomor resi untuk pelacakan pengiriman.
Apa Itu Starlink? Ini Pengertian, Harga Paket, hingga Cara Mengaktifkannya

- Starlink adalah layanan internet berbasis satelit milik SpaceX dengan kecepatan hingga 220 Mbps, cocok untuk daerah terpencil dan sulit dijangkau jaringan fiber optik.
- Persiapan perangkat dan pembelian Starlink melalui situs resmi dengan harga sekitar Rp 7.800.000 - Rp 43.700.000 serta metode pembayaran yang dapat dilakukan menggunakan kartu kredit atau debit internasional.
- Cara mengaktifkan Starlink bagi warga terdampak bencana di Sumatera tanpa memerlukan teknisi, unduh aplikasi, login, atur nama dan password WiFi sesuai kebutuhan, dan gunakan aplikasi untuk memantau kualitas sinyal selama masa darurat.
Di tengah kondisi darurat akibat banjir besar yang melanda berbagai wilayah di Sumatra, kabar mengejutkan datang dari Elon Musk. Ia mengumumkan bahwa layanan internet satelit Starlink digratiskan hingga Desember 2025 bagi seluruh pelanggan baru maupun lama di wilayah terdampak. Pengumuman ini disampaikan melalui akun resmi Starlink di platform X dan menjadi angin segar bagi masyarakat yang membutuhkan akses komunikasi stabil di tengah bencana.
Tak hanya Indonesia, Sri Lanka yang turut terdampak Badai Siklon Ditwah juga mendapat bantuan serupa. Pemerintah Indonesia bersama Starlink bergerak cepat mempercepat distribusi terminal ke kawasan yang paling membutuhkan. Di balik kabar tersebut, banyak orang semakin penasaran dengan Starlink—layanan internet yang dikenal dapat berfungsi di mana saja, termasuk di area pegunungan hingga hamparan pasir tandus. Lantas, bagaimana sebenarnya cara mengaktifkan Starlink? Untuk mengetahui informasinya, mari simak artikel berikut ini, Bela!
Apa itu Starlink?

Starlink adalah layanan internet berbasis satelit milik SpaceX yang dirancang untuk memberikan koneksi cepat dan stabil ke seluruh dunia, termasuk wilayah terpencil yang sulit dijangkau jaringan fiber optik. Sistem ini bekerja melalui ribuan satelit kecil yang bergerak di orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit/LEO), sehingga jarak antara satelit dan pengguna lebih dekat dibanding satelit konvensional.
Karena jaraknya lebih dekat, Starlink mampu memberikan latensi rendah (20–40 ms) dan kecepatan hingga 25–220 Mbps, menjadikannya cocok untuk streaming, video call, kerja jarak jauh, gaming online, serta penggunaan internet rumah tangga. Setiap pengguna menerima perangkat berupa antena (dish) dan router. Antena akan otomatis mencari satelit terdekat, lalu meneruskan sinyal ke router untuk menciptakan jaringan WiFi di lokasi Anda. Teknologi ini membuat Starlink menjadi solusi ideal untuk daerah pedesaan, pegunungan, perkebunan, proyek lapangan, hingga kapal di tengah laut.
Persiapan perangkat serta pembelian Starlink

Sebelum membeli dan mengaktifkan Starlink, ada beberapa persiapan penting yang perlu diperhatikan:
Cara aktivasi dan instalasi Starlink

Setelah perangkat tiba, Anda dapat melakukan instalasi secara mandiri tanpa teknisi profesional. Berikut langkah lengkapnya:
- Pastikan seluruh komponen dalam paket tersedia dan berada dalam kondisi baik, yaitu antena Starlink, router WiFi, kabel antena 15 meter, base (mounting), dan power supply.
- Instalasi perangkat dengan langkah-langkah berikut ini:
• Letakkan antena di tempat terbuka.
• Pasang antena pada base atau mount yang disediakan.
• Sambungkan kabel antena ke router.
• Sambungkan router ke power supply dan colokkan ke listrik.
• Tunggu hingga antena bergerak otomatis mencari satelit terbaik. Indikator pada router akan menunjukkan status koneksi setelah perangkat siap. - Aktivasi melalui aplikasi dengan cara sebagai berikut:
• Unduh aplikasi Starlink di Play Store/App Store.
• Login menggunakan email yang dipakai saat pemesanan.
• Masukkan Starlink ID yang tertera di perangkat.
• Aplikasi akan memandu konfigurasi jaringan WiFi (nama & password).
• Setelah sukses, sistem akan menghubungkan perangkat ke satelit. - Pengaturan WiFi dan monitoring
Aplikasi Starlink menyediakan berbagai fitur seperti uji kecepatan internet, pemeriksaan hambatan sinyal (Obstruction Scan), diagnostik gangguan, restart perangkat, serta pemantauan status jaringan secara real-time.
Paket layanan dan biaya Starlink

Starlink menyediakan beberapa pilihan paket yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna:
- Paket Residensial (Rumah Tangga), paket ini dibanderol sekitar Rp750.000 per bulan, dengan data unlimited dan kecepatan mencapai ± 200 Mbps. Cocok untuk penggunaan rumah tangga, UMKM, serta aktivitas internet harian seperti streaming, kerja remote, dan video call.
- Paket Jelajah (Mobile Regional/Global), paket ini memiliki harga mulai dari Rp990.000 hingga Rp6.995.480 per bulan, tergantung cakupan wilayah yang dipilih. Dapat digunakan saat berpindah lokasi, sehingga ideal bagi traveler, caravan, ekspedisi lapangan, dan pengguna yang sering mobile.
- Paket Prioritas (Fixed Location), ditawarkan mulai Rp1.100.000 hingga Rp12.320.000 per bulan, bergantung pada kuota prioritas yang dibutuhkan. Paket ini cocok untuk kantor, bisnis, proyek industri, serta lokasi yang membutuhkan stabilitas koneksi lebih tinggi.
- Paket Mobilitas Darat & Maritim merupakan paket dengan harga lebih tinggi karena mendapat prioritas jaringan yang besar. Paket ini dibanderol mulai dari Rp4.345.000 per bulan untuk kuota dasar, dan dapat mencapai sekitar Rp86.130.000 per bulan untuk kuota prioritas tertinggi. Layanan ini ditujukan untuk kapal, kendaraan operasional, truk logistik, unit riset, hingga industri bergerak yang membutuhkan konektivitas kuat di wilayah terpencil maupun perairan.
- Selain biaya paket yang dipilih, pengguna juga perlu memperhatikan beberapa biaya tambahan, seperti biaya pengiriman perangkat sekitar Rp345.000, pajak yang mengikuti regulasi lokal, serta sistem pembayaran bulanan yang otomatis diperpanjang (auto-renew) setiap periodenya. Seluruh harga di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan resmi Starlink.
Cara mengaktifkan Starlink bagi warga terdampak bencana di Sumatra

Warga di wilayah bencana dapat mengaktifkan Starlink dengan mudah begitu perangkat diterima. Prosesnya tidak memerlukan teknisi dan dapat dilakukan dalam hitungan menit.
- Pastikan antena ditempatkan di area terbuka tanpa halangan. Sambungkan antena ke router, colokkan ke listrik, dan biarkan antena melakukan penyelarasan otomatis hingga siap digunakan.
- Unduh aplikasi Starlink di Play Store atau App Store. Login menggunakan email, masukkan Starlink ID, lalu atur nama serta password WiFi sesuai kebutuhan.
- Jika lokasi Anda termasuk wilayah penerima bantuan, layanan internet gratis akan aktif secara otomatis begitu perangkat terhubung ke satelit.
- Gunakan aplikasi untuk memantau kualitas sinyal, mengecek hambatan (obstructions), melakukan speed test, serta memastikan jaringan tetap stabil selama masa darurat.
Tips penggunaan Starlink

Untuk mendapatkan sinyal Starlink yang maksimal, pastikan antena berada di area terbuka tanpa halangan seperti pohon atau bangunan. Gunakan fitur Obstruction Check di aplikasi untuk memantau hambatan, dan pasang antena pada tiang jika lokasi kurang bebas. Hindari mengubah arah antena secara manual karena perangkat sudah memiliki fitur self-aligning.
Jika terjadi kendala, beberapa langkah sederhana bisa dicoba. Ketika internet terasa lambat, periksa hambatan di sekitar antena, pastikan cuaca mendukung, dan lakukan restart melalui aplikasi. Jika perangkat tidak bisa tersambung ke WiFi, reset router, cek ulang password, atau coba sambungkan perangkat lain. Sementara itu, jika antena tidak bergerak, periksa kembali kabel, pastikan sumber listrik berfungsi, lalu restart sistem.
Apabila masalah masih berlanjut, pengguna dapat membuat Support Ticket melalui aplikasi atau website Starlink untuk mendapatkan bantuan langsung dari tim teknis. Kalau ada informasi lain yang kamu tahu, bisa tulis lewat kolom komentar, Bela!


















