Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mengapa Film 'His Only Son' Dilarang Tayang Lagi di Indonesia?

Jadi pro dan kontra di kalangan masyarakat

Zikra Mulia Irawati

Film His Only Son baru-baru ini memicu kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia. Alurnya mengambil kisah Abraham yang tercantum di dalam Alkitab, tentang ia yang diuji kesabarannya karena diminta Tuhan untuk mengorbankan putranya, Isaac.

Karena hal tersebut, His Only Son memicu pro dan kontra. Kisahnya dinilai berbeda dengan cerita Ibrahim versi Islam, agama yang dipeluk oleh masyarakat Indonesia. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat pun ikut angkat suara terkait film ini. Berikut informasi lebih lengkapnya yang sudah Popbela rangkum.

Sinopsis dan daftar pemain His Only Son

Suatu malam, Abraham diberi perintah oleh Tuhan lewat mimpi untuk mengorbankan putranya, Isaac, di Gunung Moria. Sara sebagai istrinya sekaligus ibu dari Isaac bingung dengan perintah ini. Namun, Abraham dengan berat hati tetap melaksanakannya karena Isaac lahir pun sesuai janji Tuhan kepadanya yang telah menanti kehadiran anak selama bertahun-tahun.

Berikut daftar pemeran film His Only Son yang disutradarai oleh David Helling yang mulai tayang di bioskop Indonesia pada 30 Agustus ini.

  • Nicolas Mouawad sebagai Abraham
  • Sara Seyed sebagai Sarah
  • Edaan Moskowitz sebagai Isaac
  • Daniel da Silva sebagai The Lord
  • Orestes Sophocleous sebaai Roman centurion
  • Scot Cooper sebagai The Centurion
  • Luis Fernandez-Gil sebagai Eliezer
  • Ottavio Taddei sebagai Kelzar
  • Nathan Tetreault sebagai Comrade
  • Eta Pico sebagai Hagar
  • Steve Judkins sebagai Harlot
  • Nathan Tetreault sebagai Comrade

Diminta berhenti tayang

dpr.go.id

Melalui laman resmi DPR RI, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengungkapkan keresahannya akan film His Only Son. Menurutnya, jalan cerita film ini tidak sesuai dengan versi yang diyakini umat Muslim, yaitu Nabi Ibrahim punya dua anak, yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Ia khawatir penonton akan memiliki pemahaman yang keliru usai menyaksikannya.

"Jika peredaran film ini hanya ditujukan pada kalangan terbatas seperti keyakinan agama tertentu, masih kami pahami. Tapi jika film ini beredar luas, maka akan menimbulkan pemahaman sejarah yang menyesatkan menurut keyakinan agama Islam di Indonesia," katanya pada 12 September kemarin.

Ia lalu meminta pihak-pihak terkait, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, mengambil langkah untuk menghentikan peredaran His Only Son. Tak perlu waktu lama, sejumlah netizen di media sosial melaporkan film ini sudah turun layar.

Picu kekecewaan sejumlah pihak

pluggedin.com

Nyatanya, film ini memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang meyakini kisahnya. Organisasi Pemuda Katolik jadi salah satu pihak yang kecewa dengan penghentian penayangan His Only Son di bioskop. Mereka menilai hal tersebut mencoreng titel negara demokrasi yang dimiliki Indonesia.

Negara demokrasi mensyaratkan adanya pengakuan hak dan kewajiban yang setara antara semua kelompok, apapun identitas agama, ras, etnis maupun status sosialnya. Maka, permintaan pimpinan Komisi VIII DPR itu telah melanggar prinsip demokrasi, karena mengandung tirani mayoritanisme,” terang Wakil Ketua Departemen Media dan Digitalisasi Program PP Pemuda Katolik, Fransiska Silolongan.

Bagaimana tanggapanmu terkait kontroversi ini, Bela?

IDN Media Channels

Latest from Working Life