Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Aksi Nyata Pelaku Bisnis untuk Pembangunan Berkelanjutan, Mari Mulai!

Demi hidup dan masa depan yang lebih baik

Reyhan Putri

Dengan melakukan berbagai upaya, pembangunan yang berkelanjutan kini menjadi fokus utama sebagian besar perusahaan dan pelaku bisnis di berbagai bidang.Tak hanya mengejar profit dan mencapai titik sukses, perusahaan dan pelaku bisnis juga harus mampu berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan ketika menjalani bisnis.

Bertepatan dengan hari lingkungan sedunia, East Ventures, perusahaan usaha modal mengadakan webinar bertajuk "Scaling Up Tech Innovations For Our Planet" . Mengundang lima panelis dengan latar belakang yang beragam, webinar ini membahas lebih lanjut mengenai bagaimana perusahaan dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

Kira-kira, apa yang sudah dan bisa dilakukan para pelaku bisnis untuk berkontribusi dalam gerakan tersebut? Simak informasinya yang sudah Popbela rangkum di sini.

Upaya yang sudah dilakukan

unsplash.com/oceancleanupgroup

Dalam webinar yang diadakan Senin (12/06) tersebut, lima panelis yang diundang bertukar pengalaman mengenai upaya yang sudah dilakukan perusahaan tempat mereka bekerja untuk mendukung gerakan pembangunan berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi pelaku bisnis lain untuk mulai melakukan upaya yang sama.

Perusahaan raksasa Google contohnya, yang memiliki tiga pilar dalam menerapkan strategi keberlanjutan. Leading at Google, Supporting Partners, dan Enabling Everyone adalah bentuk kontribusi Google dalam pembangunan berkelanjutan yang tak hanya dilakukan secara internal, namun juga bersama perusahaan lain dan para pengguna produk.

"Jadi bagi pelanggan kami, beban kerja anda yang dijalankan di Google Cloud menghasilkan nol emisi karbon," jelas Leah Kaplan selaku geospatial analytics di Google Cloud.

Tak hanya Google, perusahaan Xurya Daya Indonesia yang mengembangkan proyek tenaga surya juga memiliki upayanya sendiri untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya di Indonesia. Selain mengembangkan proyek tenaga surya, perusahaan ini juga mengedukasi perusahaan lain untuk menjaga lingkungan dari penggunaan panel surya.

"Ini merupakan bentuk petisi bagi pemerintah juga. Saat ini, Indonesia masih 80 persen bergantung pada minyak bumi. Pemerintah masih kesulitan untuk mengganti pembangkit listrik ke energi terbarukan," ujar Eka Himawan selaku managing director Xurya Daya Indonesia.

Tantangan bagi perusahaan

sustainability.google/commitments

Padahal menurut penilaian Avina Sugiarto dari East Ventures, wilayah Asia Tenggara juga memiliki potensi yang sama seperti Amerika dan Eropa dalam meningkatkan inovasi teknologi untuk menjaga lingkungan. Meski begitu, berinvestasi atau memulai pembangunan berkelanjutan tak semudah membalikkan telapak tangan.

Ute Sudmann, wakil presiden gerakan keberlanjutan di perusahaan DEG berpendapat bahwa banyak perusahaan besar kesulitan berkontribusi dalam gerakan ini karena terlalu fokus pada tujuan jangka pendek seperti mencari keuntungan. Pembangunan berkelanjutan yang merupakan tujuan jangka panjang seringkali tak diperhatikan.

Tak hanya itu, energi terbarukan merupakan hal baru bagi sebagian daerah seperti di Indonesia. Produk baru seperti energi terbarukan dari panel surya cenderung tidak disukai karena biayanya yang mahal dan belum ada keberhasilan signifikan yang dihasilkan produk tersebut. Bahkan dari pengalamannya, perlu satu tahun bagi Xurya Daya Indonesia untuk meyakinkan salah satu kliennya menggunakan panel surya.

Apa yang harus dilakukan?

unsplash.com/danteov_seen

Namun, perlu ada yang memulai gerakan pembangunan keberlanjutan ini agar bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain. Menurut Ute, fokus pada pembangunan keberlanjutan tidak akan memengaruhi keuntungan suatu perusahaan. Tentu kesadaran ini perlu dimulai dari titik awal saat menjalani perusahaan.

Berkolaborasi dan memberikan transparansi pada orang banyak juga diperlukan untuk bisa mewujudkan pembangunan keberlanjutan, karena tentu kita tidak bisa melakukannya sendirian. Banyak berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang teknologi untuk keberlanjutan lingkungan pun akan sangat membantu pembangunan berkelanjutan.

sustainability.goole/commitments

"Semua orang harus melakukan sesuatu, tak hanya dalam kehidupan pribadi, namun  dalam kehidupan profesionalnya juga untuk menghadapi perubahan iklim. Mulai saja. Posisikan diri anda sebagai anak kecil. Mereka berhak untuk mempunyai kehidupan yang layak untuk dijalani," ujar Ute.

Pada kesempatan kali ini, Popbela mengajak semuanya untuk mulai peduli dengan lingkungan dan melakukan hal-hal kecil untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kalau bukan kita, siapa lagi?

IDN Media Channels

Latest from Working Life