JKT48 resmi merilis "Magic Hour" pada 9 Mei 2024. Ini adalah single original ketiga mereka setelah "Rapsodi" dan "Flying High". Sebanyak 12 anggota terlibat dalam lagu ini, yaitu Zee, Marsha, Feni, Gracia, Gita, Christy, Freya, Jessi, Muthe, Fiony, Adel, dan Kathrina.
Ada yang spesial dari perilisan "Magic Hour". Selain tampil memukau dalam video musiknya, 12 anggota JKT48 tersebut juga memamerkan kemampuan akting dalam film pendek yang terbagi menjadi tiga episode.
Penasaran dengan fakta menarik lainnya tentang perilisan "Magic Hour"? Simak informasinya di bawah ini.
Film pendek tiga episode
Perilisan single "Magic Hour" diawali dengan penayangan eksklusif seri film pendek berjumlah tiga episode yang berjudul "The Daydream", "The Magic Thieves", dan "The New Dawn". Film ini sudah tersedia di YouTube JKT48 pada 8 Mei 2024.
Para anggota JKT48 berakting sebagai murid di sebuah sekolah sihir. Suatu hari, sebuah buku sakti mendadak hilang dicuri. Mereka harus menemukan dalangnya sebelum hal buruk terjadi di sekolah mereka.
Alih-alih memakai nama asli, anggota JKT48 punya nama karakter tersendiri, lho. Berikut daftarnya.
- Marsha sebagai Luna
- Zee sebagai Chloe
- Feni sebagai Layla
- Gracia sebagai Abigail
- Gita sebagai Alice
- Christy sebagai Clara
- Freya sebagai Charlotte
- Jessi sebagai Maisie
- Muthe sebagai Annie
- Fiony sebagai Sofia
- Adel sebagai Lexi
- Kathrina sebagai Emilia
Syuting di Jepang & manfaatkan CGI
JKT48 mengungkap proses syuting film pendek dan video musik "Magic Hour" ini berlangsung di British Hills, Fukushima, Jepang selama musim dingin. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri karena suhu saat itu menyentuh angka minus.
"Buat kebanyakan kita semua, itu pertama kali kita syuting di Jepang. Itu dingin banget. Dinginnya sampai minus banget. Kita syutingnya di Fukushima, Jepang, di British Hills. Inget nggak kita rame-rame di heater sampe nangis?" ujar Marsha.
Karena bertemakan sekolah sihir, "Magic Hour" memanfaatkan teknologi CGI yang memakan waktu hingga empat bulan untuk proses finishing. Mau tak mau, para anggota JKT48 dituntut untuk turut memainkan imajinasinya selama proses pengambilan gambar. Beruntung, para staf begitu suportif untuk membantu mengarahkan akting mereka.