Rumah produksi Wahana Kreator menginisiasi produksi film biopik dari sosok pahlawan nasional, Ki Hajar Dewantara. Rencananya, film ini akan tayang bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2026 mendatang.
Saat ini, produksi film Ki Hajar Dewantara telah memasuki masa riset, pengembangan cerita, dan penulisan naskah. Sosok Gina S. Noer pun didapuk sebagai penulis sekaligus sutradara untuk film ini.
Lebih menariknya lagi, aktris sekaligus penyanyi, Maudy Ayunda, diketahui duduk sebagai produser untuk film Ki Hajar Dewantara. Ia berharap jika film ini dapat menambahkan salah satu dimensi penting dalam dunia pendidikan dan perfilman Indonesia, yakni kesenian dan budi pekerti.
“Kedua poin tersebut menjadi hal yang cukup penting bagi saya dan tentu berharap dapat menginspirasi seluruh pelajar Indonesia,’’ ucap Maudy seperti yang Popbela kutip dari siaran pers.
Mengenal sosok Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara merupakan pahlawan nasional yang penuh jasa untuk perkembangan serta kemajuan pendidikan di Indonesia. Beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Bahkan, tanggal kelahiran Ki Hadjar Dewantara pun ditetapkan pemerintah sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Beliau lahir pada 2 Mei 1889 dan menghabiskan masa hidupnya di Yogyakarta, Jawa Tengah. Ki Hadjar Dewantara lulus dari Europeesche Lagere School—sekolah untuk anak-anak yang berasal dari Eropa—dan melanjutkan pendidikannya di STOVIA. Sayangnya, beliau tidak menyelesaikan pendidikannya akibat sakit.
Saat aktif menjadi aktivis, beliau mendirikan Taman Siswa yang merupakan lembaga pendidikan bagi para pribumi. Tujuannya, agar para pribumi dapat memperoleh pendidikan. Dirinya juga sempat menjabat sebagai Menteri Pengajaran Republik Indonesia pertama di tahun 1945.
Mendapat dukungan dari Kemendikbudristek
Pengerjaan film biopik Ki Hadjar Dewantara turut mendapat respon yang positif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan diberikannya dukungan penuh pada tahap riset maupun pengembangan cerita.
“Sebagai generasi penerus bangsa, semangat Ki Hadjar Dewantara dalam dunia
pendidikan patut kita pegang teguh dan ditanamkan kepada setiap generasi, salah satu caranya adalah melalui film sebagai medium pemajuan kebudayaan," ungkap Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan.
Lebih lanjut Hilmar menuturkan, film Ki Hadjar Dewantara diharapkan dapat menjadi
refleksi serta membuka ruang diskusi mengenai pendidikan. “Ini juga dapat menjadi
salah satu cara yang baik dalam menggelorakan semangat Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya bagi seluruh pelajar dan masyarakat Indonesia,” tutup Hilmar.