Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Black Friday, Hari Belanja yang Punya Sejarah Kelam

diskon buku
pexels.com/Karola G
Intinya sih...
  • Istilah Black Friday pertama kali muncul pada tahun 1869, ketika harga emas anjlok dan kota Philadelphia dipadati wisatawan pasca-Thanksgiving.
  • Pada akhir 1980-an, citra Black Friday berubah dari negatif ke positif dengan konsep "dari merah ke hitam", membuatnya menjadi hari belanja populer.
  • Black Friday berkembang menjadi momen diskon terbesar, diikuti oleh perkembangan teknologi yang membuatnya semakin dikenal di berbagai negara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap hari Jumat akhir November, kamu pasti melihat banyak penawaran besar yang muncul di berbagai toko dan platform online baik dari toko dalam negeri maupun luar negeri. Momen ini selalu dinantikan karena memberi kamu kesempatan mendapatkan barang dengan harga lebih murah.

Namun terntara, ada cerita di balik promo besar-besaran itu. Nah, di artikel ini kamu akan mengetahui sejarah Black Friday dan asal-usulnya. Sebab, Black Friday bukan hanya soal diskon, tetapi juga bagian dari perkembangan budaya belanja di dunia.

1. Sejarah Black Friday

Ilustrasi emas
unsplash.com/Jingming Pan

Istilah Black Friday pertama kali muncul pada tahun 1869, ketika dua spekulan emas menyebabkan harga emas anjlok. Mereka bekerja sama untuk membeli emas nasional sebanyak mungkin dengan harapan bisa menaikkan harga sangat tinggi dan menjualnya dengan keuntungan besar. Peristiwa ini mengguncang ekonomi Amerika, sehingga banyak investor mengalami kerugian besar. Dampaknya pun terasa panjang dalam dunia keuangan.

Pada tahun 1950-an, istilah ini muncul kembali di Philadelphia. Polisi di sana menggunakan istilah Black Friday untuk menggambarkan kekacauan yang terjadi sehari setelah Thanksgiving. Kondisi tersebut menimbulkan kemacetan parah hingga polisi kewalahan mengatur lalu lintas. Polisi pun tidak dapat libur, sementara pencuri memanfaatkan kekacauan di toko untuk membawa kabur barang dagangan. Akhirnya, istilah Black Friday kembali dikenal masyarakat dengan konotasi yang negatif.

2. Perubahan citra Black Friday dari negatif ke positif

Uang kertas dan pulpen di atas meja sebagai ilustrasi keuangan
unsplash.com

Pada akhir 1980-an, retailer berusaha memperbaiki citra Black Friday, sebab masyarakat masih menganggapnya negatif. Mereka memperkenalkan konsep “dari merah ke hitam”, yang menggambarkan perubahan dari rugi menjadi untung. Strategi ini berhasil menarik perhatian publik.

Setelah perubahan itu, masyarakat mulai melihat Black Friday sebagai kesempatan belanja karena diskonnya semakin besar. Selain itu, toko-toko juga gencar mempromosikannya dan meraih banyak keuntungan. Akhirnya, Black Friday menjadi hari belanja populer.

3. Ledakan tradisi belanja tahunan saat Black Friday

Lampu ditempatkan di papan tulis
Lampu ditempatkan di papan tulis (pexels.com/Pixabay)

Black Friday berkembang menjadi momen diskon terbesar, sebab banyak toko memberikan potongan harga besar-besaran. Banyak orang rela datang lebih awal untuk berburu promo terbaik. Euforia belanja pun semakin terasa setiap tahunnya.

Antrean panjang selalu terlihat di berbagai toko luar negeri, bahkan sebelum matahari terbit. Pembeli pun bersemangat karena harga menjadi jauh lebih murah. Oleh karena itu, Black Friday menjadi tradisi yang sangat dinanti, terutama di Amerika.

4. Black Friday di era digital

ilustrasi belanja memanfaatkan diskon
freepik.com/freepik

Perkembangan teknologi membuat Black Friday ikut berubah, kini banyak promo tersedia secara online. E-commerce menawarkan berbagai penawaran menarik tanpa perlu keluar rumah. Dengan begitu, proses belanja menjadi jauh lebih mudah.

Belanja online memungkinkan pembeli membandingkan harga dengan cepat sehingga mereka bisa menemukan penawaran terbaik. Selain itu, promo online sering berlangsung lebih lama. Akhirnya, Black Friday semakin dikenal di berbagai negara.

5. Dampak ekonomi dan pengaruh Black Friday

ilustrasi belanja online
pexels.com/cottonbro studio

Black Friday memberi dampak besar bagi industri retail karena penjualan bisa meningkat drastis hanya dalam satu hari. Banyak toko memanfaatkan momen ini untuk menghabiskan stok lama. Setelah itu, mereka bisa menyiapkan produk baru untuk musim liburan.

Globalisasi ppun membuat Black Friday diikuti banyak negara sehingga tradisi ini semakin mendunia. Banyak brand internasional ikut memberikan diskon besar. Akhirnya, peristiwa ini menjadi bagian penting dalam budaya belanja modern.

Itulah dia sejarah Black Friday yang berubah dari sejarah kelam menjadi momen spesial di dunia perbelanjaan. Apakah kamu juga menanti momen ini?

FAQ seputar sejarah Black Friday

Dari mana asal istilah Black Friday?

Istilah ini muncul pada tahun 1869 saat pasar emas Amerika jatuh.

Kenapa Black Friday jadi hari diskon besar?

Retailer mengubah citranya pada 1980-an menjadi hari promo untuk menarik pembeli.

Bagaimana Black Friday bisa mendunia?

E-commerce dan internet membuat tradisi ini mudah diikuti banyak negara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nafi Khoiriyah
EditorNafi Khoiriyah
Follow Us

Latest in Career

See More

16 Twibbon Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Lengkap Gratis

14 Des 2025, 11:35 WIBCareer