#IAMREAL: Kallula Harsynta dan Ambisinya Terhadap Dunia Musik

Perjalanan karir hingga inspirasinya dalam berkarya

#IAMREAL: Kallula Harsynta dan Ambisinya Terhadap Dunia Musik

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Di bulan November 2018 ini, pada kampanye #IAMREAL Popbela memilih tema Voice Issue. Salah satu musisi yang terlintas di pikiran saya (yang merupakan generasi millennial) adalah Kallula Harsynta. Why Kallula? Pertama kali saat mendengar lagunya dalam grup musiknya, Kimokal yang berjudul "Under Your Spell" di tahun 2015 lalu saya merasa terkesima karena aliran musik seperti ini belum pernah saya temukan pada musisi lokal lainnya. Dari situlah saya mulai mengagguminya dan memilih Kallula dalam tema Voice Issue ini.

Dengan jadwal dirinya yang cukup padat, akhirnya Popbela pun berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan dirinya. Perempuan yang biasa disapa Kal ini cukup banyak berbagi cerita seputar perjalanan karirnya dalam dunia musik. Tak disangka-sangka, ternyata passion musik telah hadir sejak kecil lho! Lebih tepatnya saat dirinya masih menduduki bangku taman kanak-kanak, Bela. Hmm nggak heran ya mendengar hal tersebut?

Ketika berbincang-bincang di sebuah studio foto tepatnya di daerah Dharmawangsa, Jakarta Selatan Kal juga menceritakan inspirasi dalam menulis lagu hingga pesan yang ingin dirinya suarakan melalui lagu-lagu yang diciptakannya. Simak obrolan seru Popbela bersama Kallula di bawah ya! 

Cerita Kallula dan Cintanya dengan musik

#IAMREAL: Kallula Harsynta dan Ambisinya Terhadap Dunia Musik

"Jadi pertama ketahuan bisa nyanyi itu dari guru aku waktu TK. Jadi saat beliau main piano gitu aku disuruh nyanyi. TIba-tiba pas aku nyanyi, semua notesnya tuh nyampe dan nggak ada yang fals. Akhirnya aku didaftarin untuk lomba nyanyi tingkat TK se-Jabodetabek gitu, dan berhasil mendapat peringkat kedua," 

"Kalau professionally, ya itu waktu album pertama sekitar tahun 2015. Aku juga mulai ngejalanin profesi ini setelah aku lulus kuliah dan aku kasih waktu percobaan gitu ke diri aku. I gave myself 2 years. If I don’t make it this singing industry, I’ll just do something else. But then, I survived. Awalnya aku juga sempet punya band sama temen aku namanya LCD Trip. Isinya ada aku, TJ Bara suara, Yosa, sama Ata. Album pertawanya LCD Trip juga temanya dari kita untuk kita. Emang buat seng-seneng. Gak lama, aku ketemu sama Kimo waktu lagi rekaman di studinya Kimo. Lalu setelah itu baru Kimo nawarin untuk mengisi di track-nya dia. Selesai mengisi track-nya Kimo, Dipha denger dan menawarkan hal yang sama. Project bareng Kimo (Kimokal) selesai dalam waktu 1-2 tahun sedangkan yang sama Dipha baru rampung setelah 2 tahun. Kedua project itu berjalan secara berbarengan sih."

Genre musik serta tanggapan para pendengar

"Awalnya aku memang sukanya tuh yang band dengan genre rock alternative gitu. Nah, setelah dikenalin EDM (Electronic Dance Music) sama Kimo dan Dipha dan aku juga banyak browsing, akhirnya merasa kalau electronic music tuh nggak melulu yang berisik gitu. Tetapi juga ada house-nya, ada balearic-nya sama new-wave juga. Aku ngerasa nggak asing dan enak ketika mendengarnya. Menurut aku, as long as you feel good about the music, then it’s time to doing it."

"Responnya sendiri pun cukup bagus. Bisa dilihat dengan kita mendapat kesempatan untuk masuk nominasi bahkan menang Ami Awards yang bisa jadi barometer standar musik di Indonesia ternyata rata-rata sukanya seperti apa. Selama ini kita kalau bikin karya, nggak pernah ditargetkan untuk masuk di pasar Indonesia. Karena selama ini kan kita lebih sering tour di luar negeri. Kita juga tour di dalam negeri sih, tapi lebih underground music scenes, yang festivalist banget kayak We The Fest atau Soundrenaline gitu. Jadi begitu masuk nominasi, jadi keliatan lucu, karena berarti market Indonesia udah shifting dan lebih internasional."

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here