5 Fakta Menarik Film ‘Laut Bercerita’, Adaptasi yang Sudah Ditunggu!

- Debut film panjang pertama dari Pal 8 Pictures
- Disutradarai Yosep Anggi Noen, sutradara yang kuat dalam visual dan riset
- Pengumuman film dilakukan di JAFF Market, Yogyakarta, dengan dukungan berbagai pihak.
Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori memang sudah lama punya tempat spesial di hati banyak pembaca. Ceritanya tentang kehilangan, perjuangan, dan harapan begitu kuat hingga terus relevan lintas generasi. Kini, kisah Biru Laut akhirnya diangkat menjadi film panjang untuk pertama kalinya oleh Pal 8 Pictures. Ada banyak hal menarik di balik proses adaptasi ini dan Popbela sudah merangkum lima fakta paling penting yang wajib kamu tahu sebelum filmnya tayang di bioskop pada 2026.
1. Debut film panjang pertama dari Pal 8 Pictures

Menariknya, Laut Bercerita menjadi debut film panjang pertama dari Pal 8 Pictures. Keputusan ini bukan tanpa alasan, novel Leila dianggap memiliki kekuatan naratif dan relevansi sosial yang besar. Pengumuman film ini juga dilakukan di JAFF Market, Yogyakarta, salah satu ruang penting bagi perkembangan film independen di Indonesia.
Pal 8 Pictures menggandeng berbagai pihak seperti VMS Studio, Jagartha Group, dan Lynx Films untuk memperkuat proses produksi. Dengan dukungan ini, Laut Bercerita diharapkan hadir sebagai film adaptasi yang punya standar visual dan emosional tinggi.
2. Disutradarai Yosep Anggi Noen, sutradara yang kuat dalam visual dan riset

Sosok di balik kamera juga nggak main-main. Film ini diarahkan oleh Yosep Anggi Noen, sutradara yang dikenal lewat karya-karya puitis dan penuh kedalaman. Ia bekerja langsung bersama Leila S. Chudori untuk mengadaptasi skenario dari novel yang kaya riset sejarah dan emosi.
Anggi menyebut tantangan terbesarnya adalah membawa potongan-potongan cerita novel yang padat menjadi visual yang epik sekaligus menyentuh. Untungnya, ia mengaku sangat terbantu oleh tim produksi yang bekerja dengan profesionalisme tinggi. Kombinasi Anggi dan Leila ini jadi salah satu alasan film ini sangat dinantikan.
3. Diperkuat jajaran pemain papan atas Indonesia

Film ini menghadirkan cast yang benar-benar solid. Reza Rahadian dipercaya sebagai Biru Laut, tokoh sentral yang kisahnya penuh misteri dan luka. Ia akan beradu peran dengan Yunita Siregar yang memerankan Asmara Jati, adik Biru Laut yang memandang realitas kehilangan secara berbeda.
Christine Hakim dan Arswendy Bening Swara berperan sebagai orangtua yang tak pernah berhenti berharap anak mereka pulang. Dian Sastrowardoyo memerankan Kasih Kinanti, the dream role, menurut pengakuannya sementara Eva Celia tampil sebagai Ratih Anjani, kekasih Biru Laut. Kalau melihat jajaran nama-nama ini, kualitas aktingnya sudah pasti nggak perlu diragukan lagi.
4. Kisah yang relevan dan sudah terbukti dicintai pembaca

Novel Laut Bercerita hingga kini sudah mencapai cetakan ulang ke-108, angka yang luar biasa dalam industri penerbitan Indonesia. Menurut Direktur Pal 8 Pictures, Budi Setyarso, relevansi novel ini tak pernah pudar, bahkan makin menguat dari generasi ke generasi.
Ceritanya menyentuh isu kehilangan, pelanggaran HAM, dan keteguhan keluarga Wibisono mencari Biru Laut yang hilang sejak akhir 1990-an. Di tengah berbagai dinamika sosial masa kini, kisah seperti ini hadir sebagai refleksi sekaligus pengingat. Bukan hanya pembaca yang antusias, tetapi para sineasnya pun merasa terhormat bisa terlibat dalam proyek sebesar ini.
5. Sudah pernah sukses sebagai film pendek, kini dikembangkan menjadi versi panjang

Sebelum proyek film panjang dimulai, Laut Bercerita sebenarnya sudah pernah hadir dalam bentuk film pendek pada 2017. Diproduksi oleh Dian Sastrowardoyo dan Wisnu Darmawan, film tersebut selalu penuh sesak setiap kali ditayangkan di kampus atau pusat kesenian. Antusiasme inilah yang akhirnya mendorong Pal 8 Pictures menghadirkan versi panjangnya. Dengan jangkauan cerita yang lebih luas, emosi yang lebih dalam, dan visualisasi yang lebih megah, film ini diproyeksikan menjadi salah satu rilis paling penting pada 2026.
Kalau kamu termasuk salah satu pembaca novel ini, siap-siap kembali dibawa ke dunia Biru Laut lewat interpretasi baru yang penuh emosi. Laut Bercerita bukan sekadar adaptasi, tapi bentuk penghormatan terhadap cerita yang sudah menyentuh banyak hati.



















