5 Film Video Game Terlaris Sepanjang Masa, Ada Film Tahun Ini!

- The Super Mario Bros. Movie (2023) menduduki posisi puncak dengan pendapatan global US$1,359,146,628 atau Rp22 miliar.
- A Minecraft Movie (2025) berhasil meraih pendapatan lebih dari US$957 juta atau setara Rp15,9 miliar dari box office global.
- Sonic the Hedgehog 3 (2024) meraih pendapatan US$489,639,902 atau Rp8,1 miliar dengan fan service yang kuat dan kualitas efek visual yang baik.
A Minecraft Movie menjadi salah satu film yang paling banyak dibicarakan sepanjang 2025. Tak hanya sekadar ramai dibahas, film ini juga berhasil meraih pencapaian luar biasa dengan pendapatan lebih dari US$957 juta atau setara Rp15,9 miliar dari box office global. Angka tersebut menempatkannya di posisi ketiga film terlaris tahun ini, sekaligus membuat film yang dibintangi Jack Black dan Jason Momoa itu naik ke posisi kedua sebagai film adaptasi video game terlaris sepanjang masa.
Sementara itu, posisi pertama masih ditempati The Super Mario Bros. Movie yang sejak 2023 mengumpulkan lebih dari US$1,35 miliar secara global. Gap pendapatannya memang masih cukup jauh, namun capaian A Minecraft Movie menunjukkan satu hal yaitu adaptasi video game kini menjadi napas baru bagi industri film, terutama Hollywood. Bukan cuma dua saja karena inilah daftar lima film adaptasi video game terlaris di dunia.
1. The Super Mario Bros. Movie (2023)
Menduduki posisi puncak, The Super Mario Bros. Movie menghasilkan pendapatan global mencapai US$1.359.146.628 atau setara Rp22 miliar. Alih-alih tampil serius, film ini memilih menjadi tontonan ringan dan penuh kekonyolan, sesuatu yang berhasil menarik penonton muda sekaligus keluarga.
Rilisannya juga mengambil pendekatan berbeda dari versi 1993 yang lebih gelap dan dewasa. Ceritanya mengikuti petualangan Mario (Chris Pratt) dan Luigi (Charlie Day), dua tukang ledeng asal Brooklyn yang tanpa sengaja terlempar ke dunia penuh keajaiban melalui sebuah pipa misterius.
2. A Minecraft Movie (2025)
Adaptasi video game sering kali dinilai sulit melampaui kualitas gimnya sendiri. Para penonton dewasa pun kerap mempertanyakan alasan menonton film adaptasi gim ketika mereka bisa langsung bermain di rumah.
Namun A Minecraft Movie membuktikan bahwa film tak harus sempurna untuk dicintai. Ketika kreatornya menargetkan penonton yang lebih muda, fokus utama bukan hanya kualitas visual, tetapi juga pengalamannya: lagu yang bisa sing along, interaksi penonton, dan sensasi menonton bersama-sama.
Pendekatan itu berhasil besar. Film ini mengumpulkan US$957.761.053 atau Rp15,9 miliar dari box office global dan langsung dipastikan mendapatkan sekuelnya.
3. Sonic the Hedgehog 3 (2024)
Berada di posisi ketiga, Sonic the Hedgehog 3 meraih US$489.639.902 atau Rp8,1 miliar. Kesuksesannya didorong fan service yang kuat, kualitas efek visual, serta adaptasi cerita yang tetap setia pada elemen gimnya.
Film ini mengikuti petualangan Sonic (Ben Schwartz), Tails (Colleen O'Shaughnessey), dan Knuckles (Idris Elba), yang direkrut untuk menghentikan ancaman Shadow (Keanu Reeves). Ketika situasi semakin genting, Sonic bahkan harus bekerja sama dengan musuh lamanya, Dr. Ivo Robotnik (Jim Carrey).
4. Warcraft (2016)
Berbeda dari film lain dalam daftar ini, kesuksesan Warcraft banyak dipengaruhi oleh pasar China. Di negara tersebut, penggemar Warcraft mencapai hampir setengah dari total 5 juta pemain global (data 2016).
Dengan promosi yang berlangsung 18 bulan dan dirilis berdekatan dengan salah satu musim liburan terbesar di China, film ini berhasil meraih US$219,7 juta hanya dari pasar China. Total pendapatan globalnya mencapai US$438.899.824 atau Rp7,2 miliar.
Ceritanya mengikuti pertarungan manusia dan Orc yang berusaha menghentikan kejahatan yang lebih besar di balik konflik tersebut.
5. Pokémon: Detective Pikachu (2019)
Kesuksesan film ini lahir dari kombinasi cerita misteri yang kuat, CGI yang memukau, dan tentu saja pemilihan Ryan Reynolds sebagai pengisi suara Pikachu yang membawa warna humor segar.
Film ini mampu memadukan esensi video game Pokémon dengan narasi yang lebih emosional dan mudah diikuti penonton umum. Sebagai hasilnya, Detective Pikachu berhasil menjadi salah satu adaptasi Pokémon paling sukses di layar lebar.
Cerita berfokus pada Tim, seorang remaja yang kehilangan ayahnya, dan secara tidak sengaja bertemu Detective Pikachu yang cerewet namun menggemaskan. Keduanya kemudian bekerja sama mengungkap misteri besar yang berkaitan dengan hilangnya sang ayah. Tidak jauh dari Warcraft, Detective Pikachu mendapatkan pendapatan global US$433 juta atau setara Rp7,2 miliar.
Jika dilihat dari lima judul di atas, jelas bahwa adaptasi video game kini bukan lagi sekadar tren, tetapi sudah menjadi kategori film yang memiliki penggemar loyal, pasar kuat, dan masa depan menjanjikan. Bukan tidak mungkin, dalam beberapa tahun ke depan, genre ini akan semakin berkembang dengan pendekatan yang lebih kreatif dan berani.



















