Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Fakta di Balik Instalasi Gabion di Bundaran HI yang Penuh Kontroversi

Kamu sudah lihat belum?

Niken Ari Prayitno

Setelah instalasi Getah Getih Bambu di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat dibongkar, beberapa hari ini instalasi baru sebagai penggantinya mulai terpasang. Instalasi bernama Gabion ini berupa instalasi batu yang dihiasi dengan tanaman-tanaman.

Meski belum jadi seratus persen, namun instalasi Gabion ini sudah menuai banyak kontroversi di media sosial. Apa saja fakta di balik kontroversi instalasi Gabion yang berlokasi di Bundaran HI ini?

1. Makna Instalasi dan Nama Gabion

Dok. Internet

Gabion diambil dari kata gabbione. Gabbione merupakan kata yang berasal dari Italia yang berarti sangkar besar. Nama ini cocok dengan tampilan instalasi Gabion yang memang berbentuk seperti sangkar besar.

Instalasi Gabion terbentuk dari tiga brojong (sangkar) yang berisi batu. Merangkum dari berbagai sumber, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsita mengatakan kalau brojong tersebut melambangkan air, udara, dan tanah yang menopang kehidupan. Batu-batu karang yang berada di dalam brojong melambangkan kekuatan hidup, walaupun diterjang ombak batu-batu tersebut tetap kokoh berdiri.

2. Biaya Pembuatan Instalasi Gabion

Dok. Internet

Untuk membuat instalasi Gabion ini dibutuhkan biaya sebesar Rp150 juta. Biaya ini tiga kali lipat lebih murah dibandingkan dengan biaya pemasangan instalasi Getah Getih Bambu yang mencapai Rp500 juta.

3. Sempat Diprotes oleh Riyanni Djangkaru

Instagram.com/r_djangkaru

Instalasi ini sempat diprotes oleh Riyanni Djangkaru. Perempuan pemerhati lingkungan sekaligus mantan pembawa acara traveling ini menuliskan caption panjang terkait instalasi Gabion tersebut. Menurutnya, instalasi Gabion bisa dibilang ilegal karena menggunakan karang keras yang dilindungi.

“Saya mendekat, berusaha melihat lebih jelas batu apa yang digunakan. Jantung saya tiba-tiba berdetak lebih kencang. Tumpukan karang- karang keras yang sudah mati. Ada karang otak dan berbagai jenis batuan karang lain yang amat mudah dikenali. Kami menjadi bingung, memandang satu sama lain dalam kebisuan, bukannya terumbu karang dilindungi penuh? Bukankah sudah ada berbagai peraturan yang mengatur konservasi terumbu karang? Mulai dari UU 5/1990 atau UU 27/2007 tentang Pengelolaan Wilyah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang saya unggah di sini. Sebagai bagian dari pelaksanaan peraturan-peraturan ini adalah peran pemerintah daerah dan juga masyarakat dalam mendukung kegiatan konservasi terumbu karang.

Saya jadi bertanya-tanya, apakah perlu ketika sebuah instalasi dengan tema laut dianggap harus menggunakan bagian dari satwa dilindungi penuh? Apakah penggunaan karang yang sudah mati ini dapat dianggap seakan “menyepelekan” usaha konservasi yang sudah, sedang dan akan dilakukan? Darimana asal dari karang-karang mati dalam jumlah banyak tersebut? Ekspresi seni adalah persoalan selera, tapi penggunaan bahan yang dilindungi undang-undang sebagai bagian dari sebuah pesan, mohon maaf, menurut saya gegabah.”

4. Instalasi Gambion Tidak Menggunakan Terumbu Karang

Dok. Internet

Pernyataan Riyanni melalui akun media sosialnya itu sontak langsung ramai di media sosial. Banyak warganet memberi komentar serupa dan mengatakan kalau Dinas Kehutanan justru malah melanggar undang-undang terkait lingkungan hidup.

Menaggapi kabar yang tengah ramai ini, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsita langsung mengadakan pertemuan dengan beberapa ahli, termasuk mengajak ahli geologi Universitas Indonesia untuk membahas masalah ini. Berdasarkan hasil laporan dan pemantauan, batu-batu yang ada di dalam brojong bukanlah terumbu karang. Batu tersebut merupakan batu gamping yang terproses dan terbentuk sejak puluhan tahun sehingga teksturnya menyerupai terumbu karang.

5. Jadi Lokasi Selfie

Dok. Internet

Meskipun belum selesai seutuhnya, namun instalasi Gabion sudah menjadi lokasi selfie para warga Jakarta saat car free day di akhir pekan lalu. Susunan batu yang unik pada instalasi ini memang membuat siapa saja ingin mengabadikan gambar di depannya.

Bagaimana hasilnya nanti dan kontroversi di baliknya, semoga saja instalasi Gabion ini bisa mempercantik wajah Jakarta ya.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration