Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Bangga Banget! Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan Harvard World MUN

Ajang penghargaan bergengsi yang digelar di Paris

Niken Ari Prayitno

Prestasi membanggakan diraih oleh dua mahasiswa asal Indonesia, Adella Suwandhi (22), mahasiswa asal Unika Atma Jaya dan Rifki Saputra (22), mahasiswa asal Universitas Jember lewat penghargaan Diplomacy Award Legal Committee di ajang Harvard World Model United Nation (MUN) 2023 di Paris, Prancis pada 12–16 Maret 2023 lalu.

Bagaimana perjalanan mereka mengikuti ajang bergengsi ini? Simak selengkapnya berikut ini, yuk!

Apa itu Harvard Model United Nation?

Harvard World MUN merupakan salah satu ajang simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) prestisius yang diikuti lebih dari 2.000 peserta yang berasal dari 110 negara setiap tahunnya. Harvard World MUN juga dikenal sebagai olimpiade yang terbesar untuk ajang MUN serupa di level internasional.

Djarum Beasiswa Plus mengirimkan sembilan delegasi ke Harvard World MUN 2023

Dok. East Ventures

Dalam program Djarum Beasiswa Plus, melalui kegiatan International Exposure para Beswan Djarum (sebutan bagi penerima Djarum Beasiswa Plus) berkesempatan untuk mengikuti MUN. Di Harvard World MUN tahun ini, Djarum Foundation mengirimkan delegasi yang terdiri atas sembilan mahasiswa.

Selain Adella dan Rifki, tujuh anggota delegasi lainnya adalah Ahmad Yusril Yusro (Universitas Lampung), Bunga Almia Gane Sari Santina Putri (Universitas Negeri Malang), Farel Muhamad Alfarisi (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Ridha Albary (Institut Teknologi Bandung), Ryan Kam Vikri (Universitas Diponegoro), Shannice Fidelia Akwilla (Unika Atma Jaya) dan Yudika Putra Perdana Pangaribuan (Universitas Brawijaya).

Adella dan Rifki ungguli 186 peserta dari seluruh dunia

Adella dan Rifki yang dipasangkan sebagai double delegation untuk legal committee berhasil mengungguli 186 peserta dari berbagai negara, yang berkompetisi di komite yang sama dalam mendiskusikan isu tentang Non-Self-Governing Territories atau teritori yang tidak memiliki pemerintahannya sendiri.

"Rasanya tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan ini, karena ini adalah ajang MUN internasional pertama saya. Tentunya pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras. Kami selama dua bulan digembleng dengan pelatihan dan simulasi intensif. Kami jadi semakin terarah memahami berbagai isu politik, hukum dan ekonomi global, serta mampu meningkatkan soft skill berbicara di depan publik dan membuat tulisan ilmiah untuk persiapan ke ajang ini," ujar Adella, mahasiswa Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya yang sekaligus menjadi Head Delegate Djarum Foundation ini.

Pengalaman berkesan dan kesempatan menjalin relasi yang lebih luas

Dok. East Ventures

Adapun keikutsertaan Adella dan Rifki dalam Harvard World MUN 2023 merupakan buah dari kerja keras dan proses panjang yang dilalui mereka sebagai Beswan Djarum angkatan 37. Tidak cukup beradu ilmu dan kemampuan menyampaikan argumentasi dalam bahasa Inggris, keduanya pun bersaing secara mental terkait kemampuan sosialisasi dan negosiasi dengan para delegasi asing yang mereka rasa lebih unggul.

Dalam ajang tersebut, Adella dan Rifki bertindak sebagai delegasi pemerintah Turki dalam membahas sejauh mana negara yang berkuasa atas teritori tersebut dapat memegang kekuasaan. Sebagai delegasi negara Turki, keduanya dituntut dapat memberikan solusi atas pemaknaan ulang atau redefinition serta referendum netral yang dapat dilaksanakan dengan pengawasan PBB dan beberapa badan di bawahnya dalam menghadapi isu tersebut. Pada kesempatan ini teknik menulis dokumen, negosiasi, melobi, riset dan kemampuan mengemukakan pendapat diuji.

"Sekalipun sebelumnya sudah mengikuti beberapa simulasi sidang PBB, pencapaian ini tetap menjadi bonus yang berlipat ganda bagi saya. Selain mendapat pengalaman seumur hidup dan kesempatan untuk menjalin relasi, saya jadi tahu bahwa kemampuan mahasiswa Indonesia sebetulnya tidak kalah dengan peserta dari negara lain, khususnya di bidang riset. Para WorldMUN Chairs dari Universitas Harvard yang mengobservasi juga menilai secara positif keaktifan berjejaring, kemampuan mendengarkan dan mengakomodasi masukan dari kami," kata Rikfi, mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Jember.

Djarum Beasiswa Plus sejak tahun 1984 tidak hanya fokus membangun bangsa lewat pemberian dana beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi di berbagai perguruan tinggi Indonesia. Namun, juga memberikan nilai tambah lewat berbagai pelatihan soft skills untuk membangun membentuk karakter, wawasan kebangsaan dan melatih kepemimpinan. Salah satunya Beswan Djarum memiliki kesempatan untuk mengikuti kegiatan International Exposure ini.

Program Djarum Beasiswa Plus ditujukan bagi para mahasiswa berprestasi yang tengah menempuh semester empat. Untuk tahun ajaran 2023/2024, pendaftaran telah dibuka sejak 20 Maret hingga 27 Mei 2023. Lebih lanjut terkait persyaratan pendaftaran dapat mengunjungi laman Pendaftaran Online Djarum Beasiswa Plus.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration