Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Kisah Nabi Ilyas AS, Semangatnya Sebarkan Dakwah yang Patut Dicontoh

Tidak gentar meski mendapat ancaman

Nabila Damaan

Seperti yang kita ketahui jumlah Nabi dan Rasul jumlahnya sangatlah banyak. Namun, yang wajib kita imani ada 25 saja, Bela. Nabi dan Rasul diutus Allah SWT untuk membenarkan ajaran pendahulunya dan menyebarkan kebaikan di muka bumi. 

Berdakwah adalah salah satu cara yang digunakan oleh para utusan Allah SWT untuk menuntun umat ke jalan yang benar. Hal itulah yang dilakukan oleh Nabi Ilyas AS untuk menghentikan kesesatan yang terjadi di Bani Israil. 

Semangatnya dalam menyiarkan perintah Allah SWT patut dipuji karena beliau adalah orang yang gigih meski terus menerus mendapatkan ancaman pembunuhan. Seperti apa kisah selengkapnya? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!

1. Mengenal Nabi Ilyas AS

wikimedia.com

Nabi Ilyas adalah keturunan keempat Nabi Harun a.s dengan nama lengkap Ilyas bin Finhash bin Azar bin Harun bin Imran bin Qahits bin Aziz bin Laway bin Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim.

Nabi Ilyas AS adalah Nabi yang Allah SWT utus untuk kaum Bani Israil, sama seperti Nabi Yusuf AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun, AS, Nabi Ilyasa AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, dan Nabi Isa AS.

Nabi Ilyas ‘alaihis salam termasuk Nabi yang tidak banyak disebutkan kisahnya dalam Al Qur’an dan hadits. Alquran hanya menyebutnya di surat Al An’aam ayat 85 dan surat Ash Shaaffaat ayat 123–132.

Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa Nabi Ilyas AS termasuk Rasul yang diutus Allah SWT kepada kaum yang masih menyembah Ba’l (patung-patung buatan manusia), atau lebih spesifik menunjuk penduduk Ba’labak, sebelah barat Damaskus yang masih membangkang karena menyembah berhala dan tidak mau menyembah Allah SWT.

Nama Nabi Ilyas AS ternyata juga disebutkan dalam kitab Injil Barnabas untuk mempertegas umat sang Nabi Ilyas termasuk dari kalangan Bani Israil.

Dalam Injil Barnabas, nama Nabi Ilyas disebut sebagai Ilya atau Elijah. Nasihat yang disampaikan Nabi Ilyas (Ilya) kepada kaumnya, seperti dinukil dari Injil Barnabas ayat 23-49.

2. Nasihat Nabi Ilyas AS kepada kaum Bani Israil

aljazeera.com

Nasihat dan kegiatan dakwah yang dilakukan Nabi Ilyas AS semata-mata untuk meneruskan perjuangan Nabi Musa AS dalam memberantas kemaksiatan dan kesesatan berhala pada kaumnya.

Apalagi saat itu kaum Bani Israil tengah mendapatkan nikmat yang berlimpah dari Allah SWT karena berhasil melewati musibah kekeringan yang melanda atas doa yang dipanjatkan Nabi Ilyas AS kepada Allah SWT. Sayangnya, mereka tidak mengingat dan tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.

Mereka justru kembali durhaka kepada Allah SWT dengan terus melakukan kegiatan maksiat dan terus menerus menyembah dewa berhala Ba’l. Mereka tetap hidup berfoya-foya, bermewah-mewahan dan menghamburkan harta, bahkan terang-terangan menciptakan Tuhan baru. Mereka menyembah berhala yang terbuat dari emas dan diberi nama Ba’al.

Menyaksikan hal tersebut membuat Nabi Ilyas AS tidak tinggal diam. Lantas, Nabi Ilyas AS menyuruh kaumnya dengan berkata kepada Raja Ahab untuk menemuinya di Jabal Qarmin untuk berkumpul dan menyertakan empat ratus dewa Ba’l. 

"Dan sungguh Ilyas termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya, 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?'

Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (Yaitu) kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (Q.S. As-Saffat 123-126)

Allah SWT telah mengutus wahyu kepada Nabi Ilyas untuk mendatangi Raja Ahab, untuk mengatakan menghancurkan berhala, jika tidak Allah SWT akan mengirimkan malapetaka bencana musim kemarau selama 3 tahun. 

Namun, kaum Bani Israil tidak ada yang mau mendengarkan nasihat Nabi Ilyas AS, dan menganggap Nabi adalah seorang pembual. Mereka malah mendustakan, melawan, dan berencana untuk membunuh Nabi Ilyas AS. 

3. Cobaan yang dialami Nabi Ilyas AS

insightvacations.com

Bukan hanya sekali dua kali saja Nabi Ilyas AS mengajak penduduk Ba’labak untuk kembali menyembah Allah SWT. Ia terus berdakwah meski nggak didengarkan oleh mereka. Kaum tersebut tetaplah menyembah dewa Ba’l meski berbagai bencana didatangkan demi menghancurkan patung-patung itu.

Namun, Nabi Ilyas AS menunjukkan sikap sabar dalam menghadapi umatnya yang pembangkang dan durhaka. Hingga pada akhirnya para raja-raja bersengkongkol untuk mengusir Nabi Ilyas AS dari kota Ba’labak dengan melempari batu dan diancam akan dibunuh.

Karena ancaman tersebut, Nabi akhirnya pergi dari perkampungan dan bersembunyi di gua. Lalu, bencana kekeringan yang dikatakan Nabi benar-benar terjadi dan menimpa kaum Ba’labak.

Selama di dalam gua Nabi tidak pernah merasa kelaparan karena Allah SWT memberikan bantuan berupa burung gagak yang membawa makanan untuk dimakan oleh Nabi Ilyas.

Ada riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Ilyas AS bersembunyi di dalam gua selama 20 tahun lamanya. Kaum tersebut percaya kalau musibah itu datang karena Nabi Ilyas AS yang masih berada di sekitar kota. Mereka pun kembali mencari keberadaan Nabi.  

Hingga akhirnya, persembunyian Nabi Ilyas diketahui oleh kaum Bani Israil, lantas Nabi pun mencari tempat persembunyian lain. 

4. Awal pertemuan Nabi Ilyas AS dengan Nabi Ilyasa AS

arabnews.com

Di tengah pengejaran kaum Bani Israil, Nabi bersembunyi di sebuah tempat terpencil. Maka larilah Nabi ke sebuah rumah dengan tuan rumah seorang perempuan. Kemudian, ia meminta izin untuk bersembunyi.

Di sinilah awal pertemuan Nabi Ilyas AS dan Ilyasa AS berawal. Anggota keluarga perempuan yang membantu Nabi Ilyas sedang sakit, lantas Nabi memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk mengangkat penyakit laki-laki tersebut, dan diketahui laki-laki tersebut adalah Nabi Ilyasa AS yang akhirnya diangkat anak oleh Nabi untuk meneruskan perjuangan dakwah.

Ibnu Kastsir menjelaskan bahwa Nabi Ilyas selalu berpindah tempat selama menjalani dakwah. Meskipun dilanda kekeringan, beberapa literatur dijelaskan juga kalau setiap rumah yang disinggahi Nabi Ilyas akan tercium bau makanan.

5. Azab bagi kaum Bani Israil

unesco.org

Kepada kaum Nabi Ilyas AS yang durhaka dan ingkar tersebut Allah SWT terus menurunkan cobaan dalam bentuk kekeringan, sehingga banyak ladang dan sungai yang kering dan menimbulkan kelaparan dan kehausan. 

Akhirnya mereka menyadari apa yang dikatakan Nabi Ilyas AS benar adanya. Kemudian mereka mendatangi Nabi Ilyas AS untuk memohon kepada Allah SWT agar hujan kembali turun dan mereka dapatt terhindar dari bencana kelaparan. Mereka juga berjanji untuk menyembah Allah SWT.

Nabi Ilyas AS memohon doa kepada Allah SWT dan hujan pun turun. Airnya kembali mengaliri ladang, dan sungai pun kembali mengalir. Kehidupan mereka pun kembali membaik. 

Namun, setelah kehidupanya semakin membaik, kaum Bani Israil kembali menyembah berhala. Sehingga Allah SWT kembali memberikan azab dengan mendatangkan gempa bumi dan membuat mereka kembali sengsara kecuali mereka yang sudah menjadi pengikut Nabi Ilyas AS.

6. Hikmah dari kisah Nabi Ilyas AS

islampos.com

Nabi Ilyas AS dikenal memilik sifat qanaah dan zuhud. Nabi tidak pernah mengeluh atas segala situasi yang menimpanya. Ia bahkan meninggalkan kenikmatan duniawi untuk terus memperjuangkan ajaran yang benar. 

Dari kisah Nabi Ilyas AS tersebut kita juga dapat melihat kegigihan seorang Nabi dalam berrdakwah. Nabi sangatlah bersemangat dan sabar  menyuruh kaum Bani Israil untuk menyembah Allah SWT, walaupun ucapanya nggak didengarkan dan bahkan mendapat ancaman pembunuhan. 

Dari kisah tersebut kita juga dapat melihat kekuasaan Allah SWT ketika membantu Nabi Ilyas AS dalam kesulitan dan menghukum mereka yang telah bersekutu. 

IDN Media Channels

Latest from Inspiration