Kisah Nabi Ismail AS yang Patut Dijadikan Teladan

Nabi Ismail AS adalah anak Nabi Ibrahim AS

Kisah Nabi Ismail AS yang Patut Dijadikan Teladan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Salah satu kisah nabi yang paling terkenal adalah kisah Nabi Ismail AS. Beliau merupakan anak dari Nabi Ibrahim AS dan istrinya Siti Hajar. 

Kisah Nabi Ismail AS tak bisa terlepas dari kisah Nabi Ibrahim AS. Keduanya adalah tokoh yang menjadi cikal bakal dari perayaan Hari Raya Kurban serta dua sosok di balik berdirinya Kabah. 

Untuk kembali mengingat perjalanan hidupnya, simak kisah Nabi Ismail AS yang telah Popbela rangkum dari buku 'Kisah Nabi Ismail a.s.' oleh Rina Dewi. 

Permohonan Nabi Ibrahim AS agar dikaruniai seorang anak

Kisah Nabi Ismail AS yang Patut Dijadikan Teladan

Sebelum menikah dengan Siti Hajar, Nabi Ibrahim AS telah menikah dengan Siti Sarah. Namun, pernikahan keduanya belum juga dikaruniai anak. Menyadari keduanya sudah memasuki usia yang terbilang lanjut, Siti Sarah pun mengizinkan Nabi Ibrahim AS untuk menikah kembali dengan Siti Hajar. 

Nabi Ibrahim AS pun selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberi keturunan. Doanya pun tertuang dalam Surat As-Saffat ayat 99-100. 

Surat As-Saffat ayat 99:

وَقَالَ إِنِّى ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّى سَيَهْدِينِ

"Wa qala inni zahibun ila rabbi sayahdin."

Artinya: "Dan Ibrahim berkata: 'Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.'."

Surat As-Saffat ayat 100:

رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

"Rabbi hab li minas-salihin."

Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh."

Kelahiran Nabi Ismail AS

Dari pernikahan Nabi Ibrahim AS dengan Siti Hajar lahirlah seorang putra yang diberi nama Ismail. Namun, Siti Sarah merasa sedih saat melihat Siti Hajar dan Nabi Ismail AS, sebab ia belum juga dikaruniai seorang anak. Maka, turunlah perintah dari Allah SWT yang membuat Nabi Ibrahim AS hijrah bersama Siti Hajar dan Nabi Ismail AS ke Mekkah. 

Saat itu Mekkah belum ramai seperti saat ini, dari kejauhan hanya terlihat padang pasir yang tampak tidak berujung. Sesampainya di Mekkah, Nabi Ibrahim AS mulai mencari tempat untuk berteduh. Kemudian, ditinggalkannya Siti Hajar dan Nabi Ismail AS di bawah pohon dauhah.

Sebelum pergi ia berpesan kepada Siti Hajar untuk selalu bertaqwa dan percaya kepada perlindungan Allah SWT. Tak putusnya doa yang ia panjatkan agar mereka selalu diberikan perlindungan di tempat yang gersang dan sepi ini.

Siti Hajar yang kala itu hanya membawa bekal seadanya mulai kebingungan saat perbekalannya habis. Nabi Ismail AS yang terus menangis membuatnya bergegas pergi mencari air dengan berlari ke Bukit Safa.

Karena tak menemukan air, ia kemudian berlari ke Bukit Marwah. Bukan hanya satu kali, ia berlarian selama tujuh kali bolak-balik. Peristiwa ini kemudian menjadi salah satu rukun haji yaitu sa’i.

Ketika Siti Hajar mulai merasa putus asa, Allah SWT kemudian menurunkan pertolongannya lewat Malaikat Jibril yang berwujud manusia. Kala itu, Malaikat Jibril menghentakkan kakinya ke tanah, dari bekas hentakan kakinya munculah sebuah mata air yang tak henti-hentinya mengalir hingga membentuk sebuah telaga kecil.

Malaikat Jibril berpesan kepada Siti Hajar untuk tidak perlu khawatir akan kekurangan air, sebab Allah SWT akan menjadikan tempat ini sebagai bekal air untuk penduduk di sekitarnya kelak. Air yang keluar dari mata air ini kita kenal sebagai air zamzam.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here