Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Sejarah Asal-Usul Kartu UNO, Bermula Dari Perdebatan Ayah-Anak

Awalnya cuma permainan kartu di meja makan keluarga

Natasha P.

Populer di kalangan anak muda, UNO adalah permainan kartu yang bisa dimainkan secara berkelompok oleh 2-10 pemain tanpa batasan usia. Kata Uno sendiri berasal dari bahasa Italia yang memiliki arti "satu". Dalam permainan UNO, sang pemenang adalah orang pertama yang berhasil menghabiskan semua kartu yang dimilikinya.

Semakin seru, beberapa orang mengimplementasikan sistem hukuman, dan membuat para pemain bersaing sengit demi memenangkan permainan ini. Adanya permainan UNO sebagai penghidup suasana ketika sedang berkumpul atau nongkrong bersama teman, tentu menambah kehangatan.

Tetapi di balik permainannya yang tersohor, kartu UNO diciptakan oleh seorang pemilik tukang cukur, lho! Penasaran dengan sejarah lahirnya kartu UNO? Coba sontek informasinya di bawah ini!

1. Pencipta kartu UNO adalah seorang tukang cukur

Unsplash.com/Spark Relliance

Merle Robbins adalah seorang tukang cukur yang hobi bermain kartu. Pria asal Ohio, AS ini sering menghabiskan waktu bermain kartu hingga berjam-jam bersama keluarganya. Sampai, Merle dan anak lelakinya pun berdebat mengenai aturan resmi pernainan kartu Crazy Eights dan dapat dimainkan bersama 2-7 orang.

Pada 1971, Merle pun memodifikasi aturan permainan kartu tersebut menjadi versinya sendiri. Ia namakan permainan ini dengan UNO atau "satu" dalam bahasa Italia.

Peraturannya cukup simpel. Setiap pemain pertama yang nemiliki sisa satu kartu di tangannya wajib mengatakan "UNO". Setelahnya, ia harus "membuang" semua kartu yang dimiliki agar menjadi pemenang.

2. Awalnya, UNO adalah permainan kartu di meja keluarga Robbins

Cinciati Conquer

Mulanya, kartu UNO hanya dimainkan oleh Merle dan keluarganya. Kartu UNO pertama dibuat oleh Merle di meja makan keluarga dengan mengusung beberapa konsep dari kartu Crazy Eights.

Seiring berjalannya waktu, Merle dan istrinya, Marie, melihat bahwa terdapat potensi besar permainan yang mereka ciptakan. Pasutri ini yakin sekali bahwa kartu UNO memiliki nilai jual yang cukup baik di pangsa masyarakat.

Bermodalkan tekad yang kuat, mereka menjual rumah sebagai investasi dan modal untuk membuat desain profesional dan produksi kartu. Bahkan sang putra, Ray, juga turut andil memberikan modal untuk membiayai pembuatan 5.000 set pertama.

3. Proses produksi yang unik

Pexels.com/Edgard Colomba

Setelah menyelesaikan proses produksi, Merle sekeluarga mencoba menjajakan set pertama kartu UNO buatan mereka kepada penduduk sekitar. Untuk menarik perhatian, Merle sekeluarga pun mendemonstrasikan aturan permainan UNO kepada pembeli.

Mereka juga menghiasi mobil dan caravan-nya dengan papan nama besar bertuliskan  "Uno: Best Game in America" sebagai strategi untuk meyakinkan masyarakat. Alhasil, popularitas kartu UNO menanjak tajam dengan penjualannya semakin pesat di kota besar di Amerika Serikat.

4. Bermitra dengan toko ritel untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran secara luas

Freestuffinder.com

Kerja keras berbuah manis, Merle sekeluarga berhasil menjual 5.000 set kartu UNO di Ohio, Texas, dan Florida. Selanjutnya, mereka memproduksi 10.000 set baru secara masif. Melansir Gamesver, Merle juga mengubah strategi pemasaran pada gelombang produksi kartu UNO kedua ini.

Ia bermitra bersama toko ritel kecil di Ohio dengan menitipkan kartu ciptannya untuk dijual. Dengan harapan, kartu UNO dapat dikenal luas dan peminatnya semakin tinggi. Lambat laun, gerai yang lebih besar dari daerah lain pun mulai menjajakan permainan tersebut.

5. Dibeli oleh International Games Inc dan dipasarkan ke seluruh dunia

Gamegeek.com

Setelah ketenaran kartu UNO di Amerika Serikat sudah meroket, Merle dan Marie mencoba peruntungan dengan memasarkan permainan ini di pasaran internasional.

Pada 1972, pasutri ini menjual hak paten UNO kepada International Games Inc. milik Bob Tezak, Bill Apple, dan Ed Ackeman. Selain memberi US$50.000 di muka, perusahaan mainan ini juga memberikan royalti 10 sen untuk setiap salinan yang terjual.

6. Memperbaharui desain kartu UNO untuk menarik perhatian pembeli internasional

Pexels.com/Yan Krukov

Karena pangsa penjualannya sudah berada dalam jangkauan internasional, Bob Tezak memperbarui merek dan desain kartu UNO. Selain dikemas dengan menarik secara estetika, Tezak juga mencantumkan instruksi permainan yang jelas dalam beberapa bahasa.

Pembaharuan desain kartu yang simpel dan colorful, membuat UNO tampil lebih memikat banyak pasang mata. Bahkan, penjualannya meninggi secara pesat di tahun 1980-an dan orang-orang yang penasaran, berburu kartu UNO di ritel terdekat.

7. International Games Inc. pun diakuisisi oleh Mattel Inc.

Corporate.mattel.com

Nama Mattel Inc. cukup tersohor di kalangan pencinta mainan. Perusahaan mainan raksasa ini terkenal akan produk mainannya yang cukup mendunia. Sebut saja boneka Barbie, Hot Wheels, dan MatchBox.

Melihat kesuksesan UNO di kancah internasional, tentu membuat Mattel Inc. tertarik untuk mengakuisisiI nternational Games Inc. Meski, awalnya Bob Tezak tetap kekeuh untuk tak menjual perusahannya. Namun pada 1992, pendiriannya pun goyah dan menyetujui pembelian International Games Inc. (termasuk kartu UNO) oleh Mattel Inc.

Sejak akuisisi tersebut, penjualan UNO di pasaran internasional semakin pesat dan meraup omzet fantastis. Bahkan, kartu UNO menjadi permainan kartu dengan penjualan nomor satu di dunia pada tahun 2018.

Tak ingin berpaku pada satu produk saja, Mattel selaku pemegang merek UNO ini, berinovasi menciptakan dua jenis permainan lagi, yaitu UNO Kartu dan UNO Stacko. 

8. Sang pencipta kartu UNO menghembuskan napas terakhir pada 1984

Newspaper.com

Menurut data Wikipedia per tanggal 27 April 2023, sebanyak 151 juta salinan kartu UNO telah terjual di lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia. Sayangnya, Merle Robbins sebagai penggagas kartu UNO tak bisa melihat langsung kejayaan permainan kartu miliknya. Ia meninggal di usia 72 tahun di Good Samaritan Hospital sejak tahun 1984.

Sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada Merle Robbins yang berhasil menciptakan kartu UNO.  Berkatnya, momen berkumpul bersama teman atau keluarga menjadi lebih berkesan dan penuh warna.  Mengingat, bermain UNO ketika sedang berkumpul bukan hanya sebagai hiburan pemantik suasana, tetapi juga sebagai ajang untuk merekatkan pertemanan.

Rest in Love, Merle Robbins.

Disclaimer: Artikel ini telah rilis di IDN Times dengan judul "7 Fakta Sejarah Penciptaan Kartu UNO yang Sangat Populer" oleh Nene Zakiah

IDN Media Channels

Latest from Inspiration