Djo mungkin sempat bingung, mengapa “End of Beginning” yang dirilis pada 16 September 2022 lalu, mendadak duduk pada nomor 16 untuk Lagu Alternatif Populer Billboard serta mencapai nomor 7 di tangga lagu Top 50 USA Spotify.
Yup, jawabannya karena lagu yang masuk dalam album DECIDE miliknya ini menjadi trending di TikTok. Pengguna TikTok berhasil membangkitkan kembali hype dari lagu terakhir yang ia tulis untuk album studio keduanya tersebut.
“Saya mungkin lebih bingung dari sebelumnya, tapi sungguh sangat keren melihat sesuatu yang kamu tulis mempengaruhi orang-orang dan membuat mereka menganggapnya sebagai milik mereka dan dalam kehidupan mereka,” ungkap Djo dalam wawancaranya bersama Rolling Stone UK.
1. Makna lagu “End of Beginning”
“End of Beginning” punya lirik melankolis untuk Chicago—kota yang menyimpan sebuah rasa nostalgia dan kerinduan akan versi masa lalu dari seorang Djo—serta peralihan dirinya ke fase kehidupan yang baru, menuju sebuah kedewasaan.
Pada bagian reffrain, Djo menuliskan jika kembalinya ia ke Chicago merupakan bentuk perenungan akan masa lalu, serta pengakuannya akan perubahan dan pertumbuhan diri yang terjadi selepas pergi meninggalkan kota ini.
“Ketika saya kembali ke Chicago, saya merasakannya, versi lain dari diri saya. Saya ada di dalamnya,” ungkap Djo.
Lewat “End of Beginning”, Djo ingin mengajak pendengarnya menerima perubahan. Bahwa hidup adalah tentang sebuah perubahan yang tak terelakkan, dan jika kamu mempercayainya, pada akhirnya semua akan baik-baik saja.
Sebagai bentuk rasa antusiasnya, berkat angka streaming lagu ini yang terus meningkat, Djo memutuskan untuk mengunggah versi demo dari “End of Beginning” pada Instagram pribadi miliknya.
2. Persiapan Djo menuju album ketiga miliknya
Kini, Djo sedang mempersiapkan album ketiga miliknya. Di sela-sela syuting film dan TV, serta saat jeda di lokasi syuting Stranger Things, Djo mulai meramu musik yang lebih organik lewat gitar akustik.
“Sudah lama sekali saya tidak menggunakan gitar akustik sebagai basis saya. Itu akan muncul dengan sendirinya dalam musik. Ini bukan album akustik yang besar, tapi dimulai dengan elemen-elemen tersebut,” ungkapnya—mengutip dalam wawancara Djo dengan Rolling Stone.