Dunia kecantikan selalu memiliki tempat tersendiri dalam diri setiap perempuan. Semakin hari, kehadiran makeup pun kini sudah dianggap seperti makanan sehari-hari. Di zaman dulu kosmetik banyak dipakai sebagai bagian sebagai bagian dari ritual keagamaan. Namun seiring waktu, kosmetik kini justru membawa dampak besar pada perkembangan mode dan penunjang penampilan sehari-hari.
Dunia kecantikan kini juga sangat diminati oleh para millennials. Bahkan di era digital sekarang, banyak orang bisa dengan mudah berlomba-lomba menunjukkan kepiawaian mereka dalam ber-makeup melalui platform media sosialnya masing-masing. Hanya dalam waktu yang relatif singkat, mereka bisa bahkan bisa melebarkan sayapnya dan menamakan diri sebagai makeup artist.
Namun, kamu penasaran nggak, sih, bagaimana caranya makeup artist berjuang merintis karier di masa sebelum media sosial seperti ini? Tentunya, berkarier sebagai makeup artist di masa lalu tak semudah saat ini.
Penasaran dengan hal itu, Popbela akhirnya berkesempatan untuk berbincang dengan makeup artist ternama, Slam Wiyono. Ditemui di sela-sela penjurian Popbela Beautyfest Asia, Beauty Awards 2020, Slam berkisah bagaimana dirinya membangun kepercayaan klien hingga akhirnya bisa menjadi make up artist langganan artis-artis papan atas. Yuk, simak obrolan Popbela berikut ini!
Mengawali karier sebagai makeup artist sejak SD
Bakat Slam Wiyono di dunia kecantikan memang sudah terlihat sejak kecil. Bahkan, ia sudah mengawali karier bermakeup sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Beruntungnya, pemilik nama asli Slamet Wiyono ini mendapatkan dukungan penuh dari orangtuanya untuk mendalami bakat terpendamnya tersebut.
“Jadi aku mengawali karier itu dari kecil memang sudah ada bakat dan kebetulan juga bersyukurnya orangtua aku juga mendukung. Jadi waktu itu aku masih ingat banget SD saja aku sudah makeup sambil mengenyam pendidikan formal,” tutur Slam kepada Popbela.
Seimbangkan pendidikan dan karier di usia muda
Bakat Slam pun kian terasah hingga akhirnya di kelas 2 SMP ia sudah dipercaya untuk merias acara pernikahan. Meski sudah memiliki pekerjaan di usia muda, Slam juga tetap menomorsatukan pendidikannya. Alhasil, ia pun harus pintar membagi waktu antara pekerjaan dengan sekolahnya. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil. Tak hanya kariernya yang berjalan lancar, ia pun mampu masuk ke sekolah bergengsi, lho!
“Kebetulan dari orangtua menuntut aku harus tetap pintar di dunia formal, nggak cuma skill doang. Jadi waktu itu ingat banget belajar dibela-belain. Tengah malam belajar, besok paginya sudah makeup. Sampai akhirnya aku bisa masuk ke kelas unggulan di SMA Negeri 1 di daerah aku,” kenangnya.