Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Perempuan Kuat Versi Shani Indira: 'Kenali Diri, Ambisius, & Positif'

Dok. Popbela
Dok. Popbela

Shani Indira, mantan member JKT48 yang kini aktif sebagai public figure dan influencer, membagikan kisahnya tentang bagaimana ia menjaga kesehatan mental serta menghadapi dunia digital yang tidak selalu ramah.

Di era media sosial yang serba cepat dan penuh tekanan, eksistensi sebagai figur publik bukanlah perkara mudah. Hal ini yang membuat Shani harus memahami karakter diri sendiri dan orang lain dengan berbagai karakter di media sosial.

Media sosial seperti pedang bermata dua

Dok. Popbela
Dok. Popbela

Bagi Shani, media sosial adalah ruang yang membawa berkah sekaligus ujian. Ia mengakui bahwa platform digital telah membuka banyak peluang pekerjaan baginya, tetapi juga menjadi lahan subur untuk komentar negatif. Untuk itu, ia punya kunci untuk menghadapi komentar yang ada di media sosial miliknya.

"Pertama mungkin harus dari kesadaran diri dulu, ya. Aku lumayan membatasi diri di media sosial. Kalau dapat komentar negatif, awalnya pasti kepikiran, tapi karena berulang terus, aku jadi belajar," ujar Shani.

Shani percaya bahwa kunci utama dalam menghadapi komentar yang menyakitkan adalah kemampuan untuk memprosesnya dengan bijak. Ia memilih untuk menjadikan komentar sebagai bahan introspeksi yang positif dijadikan motivasi, dan yang negatif cukup disaring untuk pelajaran.

"Aku belajar dari JKT48 juga, kalau kita nggak boleh membalas komentar negatif. Jadi aku batasi hubungan itu, khususnya yang terlalu personal," tambahnya.

Merawat diri luar dan dalam

Dok. Popbela
Dok. Popbela

Tak hanya menghadapi tekanan dari luar, Shani juga paham pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental. Ia meyakini bahwa keduanya saling berkaitan dan tak bisa dipisahkan.

"Kadang kalau kita dalamnya lagi nggak oke, itu kelihatan banget auranya. Makanya, kalau udah merasa nggak baik dalam level tertentu, aku cari bantuan profesional," jelasnya.

Selain itu, membaca buku menjadi salah satu cara Shani untuk menemukan ketenangan. Buku-buku pengembangan diri dan self-improvement menjadi teman reflektifnya.

"Kadang di buku itu aku nemu cerita yang nggak bisa aku ungkapin. Jadi merasa, 'Oh aku nggak sendiri,' dan ternyata nggak apa-apa lho punya perasaan yang nggak enak," ujar Shani.

 

Perempuan kuat versi Shani

Dok. Popbela
Dok. Popbela

Dalam kampanye “She.E.O” yang digagas oleh BeautyFest Asia tahun ini, Shani menyuarakan pentingnya pemberdayaan perempuan melalui pengenalan terhadap diri sendiri.

"Setiap perempuan itu punya sisi kuatnya masing-masing. Tapi yang paling penting adalah mengenal diri sendiri, sifatnya, apa yang disukai, dan apa mimpinya," tuturnya.

Menurut Shani, perempuan masa kini perlu berani bermimpi tinggi dan menyalurkan ambisinya dengan cara positif.

"Kalau kita nggak kenal diri sendiri, takutnya kita malah kebawa-bawa sama orang," pungkasnya.

Dengan pendekatan yang penuh kesadaran, Shani menunjukkan bahwa menjadi kuat di era digital bukan hanya soal pencitraan, tapi juga soal berdamai dengan diri sendiri dan membangun batas yang sehat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adinda Tasya Mutiara
Windari Subangkit
Adinda Tasya Mutiara
EditorAdinda Tasya Mutiara
Follow Us

Latest in Relationship

See More

7 Cara Tenang Saat Berdebat dengan Pasangan, Jangan Emosi!

05 Des 2025, 20:00 WIBRelationship