“Kalau aku, kalau kita ada di posisi caregiver, kita ngerasa nggak mampu, nggak apa-apa lho minta bantuan sama profesional. Misalnya aku datang ke psikiater kalau memang betul-betul membutuhkan.
Karena itu yang aku lakukan saat itu. Waktu setahun pertama, itu aku ngerasa kayak bingung mesti harus gimana sampai akhirnya, karena aku juga harus tetap bekerja dan ngejagain papa. Jadi kayak agak bingung, aku nggak mampu,” pesannya.
5 Pesan untuk Para Caregiver dari Nirina Zubir dan Dinda Kanyadewi

- Minta bantuan profesional jika tak mampu
- Normal merasa emosi saat merawat keluarga sakit
- Punya keluarga suportif dan satu visi sangat penting
Menjadi caregiver untuk pasangan atau anggota keluarga yang sakit bukanlah suatu hal yang mudah. Hal ini juga yang dialami oleh Hanggini (Nirina Zubir) dalam film terbarunya, Hanya Namamu Dalam Doaku. Di film tersebut, suaminya, Arga (Vino G. Bastian), divonis mengidap penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) yang langka, tapi enggan memberi tahu hal tersebut kepada keluarga. Arga tak ingin merepotkan istri serta anaknya.
Meski berpura-pura tidak tahu, Hanggini tetap menjadi caregiver yang baik untuk Arga agar tak merasa menyesal jika Arga harus pergi kelak. Di kehidupan nyata sendiri, Nirina Zubir juga pernah menjadi caregiver untuk ayahnya. Di sisi lain, Dinda Kanyadewi pun mengalami hal yang sama. Berikut pesan dari Nirina Zubir dan Dinda Kanyadewi untuk kamu para caregiver.
1. Jangan ragu untuk minta bantuan profesional

Dinda Kanyadewi menyarankan kalau kamu sudah di titik tak mampu, kamu bisa meminta bantuan pada profesional. Jangan ragu untuk menceritakan isi hatimu dan berkonsultasi jika memang betul-betul membutuhkan dukungan. Mereka mungkin akan memberikan solusi atau obat yang bisa menenangkan kamu.
Hal ini pula yang pernah dilakukan oleh Dinda kala harus menjaga sang ayah kala itu. Awal-awal menjadi caregiver, kamu mungkin bisa menahan semuanya, tapi setelah banyak hal dilalui, rasa lelah itu mungkin muncul. Mendatangi psikolog atau psikiater bukanlah hal yang buruk, karena sebagai manusia, kamu juga pasti ada batasnya.
“Jadi paginya aku mengantar papa ke poli cancer, sorenya aku datang ke poli jiwa. Benar, aku ke psikiater. Karena memang aku sudah tidak bisa meng-handle emosinya.
Karena kita sudah mulai di awal-awal bulan-bulan awal masih bisa handle, tapi ketika sudah mulai setahun, itu sudah mulai terasa kita juga marah. Kalau memang membutuhkan bantuan profesional, lebih baik langsung lakukan. Karena kita pasti ada batasnya juga,” tambah Dinda yang disetujui oleh Nirina Zubir.
2. Normal jika kamu pernah merasa emosi

Nirina Zubir sendiri mengatakan kalau tak apa-apa jika kamu pernah merasa emosi kala menjaga keluarga yang sakit. Itu merupakan perasaan yang manusiawi dan normal. Ada waktu di mana kamu sangat menginginkan orang terkasihmu sehat, tapi mereka juga merasa lelah dengan kondisinya sehingga suka melanggar peraturan yang ada.
“Cuman, memang ya kembali lagi yang aku katakan, manusiawi sekali kalau kita caregiver merasa bahwa ada di titik-titik yang tiba-tiba kita emosi. Apalagi kita sebagai caregiver berusaha sekeras mungkin untuk membuat, dalam kasus saya, bapak saya, untuk tetap sehat. Tiba-tiba begitu lepas dari pantauan, segala macam dimakan.
Dan itu normal jika merasa seperti itu, karena manusia tuh pasti punya batas kesabaran masing-masing. Jadi, kembali lagi juga, kalau kita ada satu saat kita meledak tapi kembali lagi kita ingetin diri sendiri bahwa kita nggak tahu sampai kapan kita bisa menjaga orang ini, orang terkasih kita ini,” kata Nirina Zubir.
3. Punya keluarga yang suportif dan satu visi

Nirina juga mengatakan salah satu hal yang penting saat menjadi caregiver adalah ketika memiliki keluarga yang suportif dan punya satu visi. Saat kalian merupakan kesatuan, beban yang mungkin terasa berat akan lebih ringan. Kalian bisa saling membantu dan menggantikan peran satu sama lain.
“Tapi aku bersyukur banget punya keluarga yang suportif, maksudnya kakak adik semuanya tuh benar-benar bisa satu visi-visi. Oke, aku lagi nggak ada waktu nih, minggu ini aku nggak bisa. Ya udah, ini aku bisa. Yang ini nggak bisa. Atau mungkin sebulan ini aku nggak bisa. Tapi apa yang aku bisa bantu. Pokoknya kita ngobrol satu sama lainnya,” ceritanya.
4. Mundur sejenak untuk diri sendiri

Saat berada di titik lelah dan emosional, aktris film Get Married itu menganjurkan untuk mundur sejenak dan mengalihkan perhatian agar fokus pada diri sendiri. Bukannya egois, ini justru bisa membuat kamu bisa melangkah lebih maju lagi, karena orang yang kamu urusi pun akan bahagia kalau kamu bahagia.
“Jadi sebisa mungkin pada saat di titik yang tidak menyenangkan itu mundur dulu, keluar dulu, lakukan yang lain dulu, alihkan pikiran, baru nanti kembali lagi. Nggak salah kok kalau misalnya kita kasih waktu untuk diri kita sendiri pada saat itu. Kadang-kadang kan pikirannya gitu ya, ‘eh egois nggak ya?’
Gue mencoba membahagiakan diri sendiri. Pada saat orang yang tersayang kita lagi menderita, sebenarnya daripada kita justru tidak ada pelepasan sama sekali terus kita tetap hajar, terus kita hadapi, terus kita pasti breakdown. Jadi, nggak apa-apa untuk memberi diri sendiri waktu. Mundur sedikit untuk nanti bisa melangkah lebih maju lagi ke depan,” ujar aktris berusia 45 tahun ini.
5. Lakukan yang terbaik dan jangan sampai menyesal

Artis bernama asli Nirina Roudhatul Jannah itu mengingatkan pula agar melakukan yang terbaik dan setulus mungkin untuk orang terkasihmu. Jangan sampai menyesal kelak karena kamu merasa belum merawatnya dengan baik. Selagi pasanganmu atau anggota keluargamu itu ada bersamamu, buatlah kenangan yang menyenangkan dengan mereka.
“Tapi, sekali lagi buat teman-teman yang sedang menghadapinya, kembali lagi kita nggak tahu sampai kapan kita bisa menjaga orang terkasih kami, hadapi waktunya, gunakan waktu sebaik-baiknya karena pada saat mereka tidak ada pertanyaan pertama yang ada di kepala kita selalu adalah, ‘yang kita udah kasih itu udah yang terbaik belum ya?’
Sebelum kita menyesal, daripada kita menyesal kemudian mengatakan kepada diri sendiri bahwa ‘ah, harusnya gue harus bisa lebih baik lagi’, sekarang mungkin sebagai orang yang terlebih dahulu menghadapinya jadi sabar, tahan hadapi, dan cari kebahagiaan untuk diri sendiri pada saat itu,” tutup Nirina.
Itulah beberapa pesan dari Nirina Zubir dan Dinda Kanyadewi buat kamu para caregiver.



















