5 Pelajaran Cinta dari Film ‘Pangku’, tentang Perjuangan Single Mom

- Tak ada cinta yang lebih tulus dari kasih seorang ibu. Sartika rela bekerja sebagai gadis pangku demi menyekolahkan anaknya, Bayu.
- Maya menerima Sartika dengan sepenuh hati, menegaskan bahwa keluarga sejati adalah mereka yang hadir dengan hati, bukan hanya yang terikat nama.
- Bayu belajar bahwa cinta bukan sekadar ucapan, tapi tindakan nyata untuk membalas pengorbanan seorang ibu.
Film Pangku karya Reza Rahadian berhasil menyentuh banyak sisi kehidupan dengan cara yang hangat sekaligus menyayat. Sebagai debut penyutradaraannya, Reza tidak hanya menyoroti kerasnya realitas hidup perempuan di pesisir Pantura, tapi juga menggali makna cinta dalam bentuk yang paling manusiawi—antara laki-laki dan perempuan, antara orang tua dan anak, hingga sesama manusia yang saling menjaga di tengah keterbatasan.
Lewat kisah Sartika, Maya, Hadi, dan Bayu, Pangku mengajak kita melihat bahwa cinta tidak selalu hadir dalam wujud yang manis. Ada cinta yang melukai, cinta yang menuntut pengorbanan, dan cinta yang tumbuh dari kehilangan. Namun di balik semuanya, film ini mengingatkan bahwa sekecil apa pun bentuknya, cinta selalu jadi alasan untuk bertahan.
Ini dia pelajaran cinta dari film Pangku yang telah Popbela rangkum. Psst… spoiler alert!
1. Ketulusan seorang ibu tak punya batas

Tak ada cinta yang lebih tulus dari kasih seorang ibu. Demi menyekolahkan anaknya, Bayu (Shakeel Fauzi), Sartika (Claresta Taufan) rela bekerja sebagai gadis pangku—pekerjaan yang kerap dipandang rendah. Tapi dari pengorbanan itu, kita melihat cinta paling murni, yakni cinta yang menempatkan kebahagiaan anak di atas segalanya. Semangatnya tak pernah padam, meski jalan yang dilewati penuh bebatuan. Film ini seolah berbisik, bahwa cinta seorang ibu tak diukur dari materi, melainkan dari keberanian dan ketulusan yang tak pernah berhenti.
2. Keluarga sejati tak selalu sedarah

Sosok Maya (Christine Hakim), pemilik warung kopi tempat Sartika bekerja, jadi simbol bahwa keluarga bisa hadir dari arah yang tak terduga. Tanpa ikatan darah, Maya menerima Sartika dengan sepenuh hati dengan memberinya tempat, kasih, dan perlindungan. Pangku menegaskan bahwa keluarga sejati adalah mereka yang hadir dengan hati, bukan hanya yang terikat nama. Cinta seperti inilah yang sering kali menyelamatkan seseorang dari keputusasaan.
3. Cinta anak yang tumbuh dari rasa syukur

Melihat perjuangan sang ibu, Bayu tumbuh dengan tekad besar untuk membuat Sartika bahagia. Ia belajar bahwa cinta bukan sekadar ucapan, tapi tindakan nyata untuk membalas pengorbanan seorang ibu. Hubungan keduanya menjadi simbol cinta dua arah yang hangat dan tulus, yakni cinta yang lahir dari rasa syukur dan saling memahami.
4. Cinta tak selalu seindah yang dibayangkan

Hubungan antara Sartika dan Hadi (Fedi Nuril) menjadi pengingat bahwa cinta tidak selalu murni dan tulus seperti dalam mimpi. Di awal, Hadi tampak lembut dan penuh perhatian, seolah menjadi tempat aman bagi Sartika. Namun seiring waktu, topengnya perlahan runtuh hingga membuka sisi manipulatif yang menyakitkan. Dari sini, Pangku menunjukkan bahwa cinta sejati bukan diukur dari kata manis, tapi dari keberanian untuk jujur dan tetap setia bahkan di masa paling sulit.
5. Menerima luka juga bagian dari cinta

Sartika hidup dalam penderitaan yang tak henti, tapi hatinya tetap penuh kasih. Ia belajar bahwa mencintai seseorang berarti juga siap menerima luka. Melalui sosok Sartika, kita diingatkan bahwa luka bukan akhir dari segalanya. Justru dari luka, seseorang tumbuh dan memahami arti cinta yang sesungguhnya—cinta yang tidak menghapus rasa sakit, tapi membuat kita lebih kuat untuk menjalaninya.
Lewat film Pangku, Reza Rahadian membuktikan bahwa cinta tidak harus selalu romantis untuk terasa indah. Cinta bisa hadir dalam bentuk pengorbanan, luka, bahkan keheningan. Dengan akting memukau dari Claresta Taufan, Christine Hakim, dan Fedi Nuril, film ini menegaskan satu hal sederhana bahwa cinta sejati, dalam bentuk apa pun, selalu menjadi alasan manusia untuk bertahan.
Penasaran dengan jalan ceritanya? Kamu bisa menonton film Pangku mulai tanggal 6 November 2025 di bioskop!



















