Sejak dulu kala, bermusyawarah atau berdiskusi menjadi salah satu kebiasaan yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Tanah Air. Diskusi ini kerap dilakukan untuk menciptakan tujuan yang selaras.
Bukan cuma sekadar ingin menyatukan tujuan, masih ada berbagai manfaat diskusi yang lainnya, yang tentu baik untuk diri sendiri maupun lingkunganmu. Jadi, apa saja manfaat berdiskusi itu? Cari tahu jawabannya di sini.
Saat berdiskusi, kamu akan diminta untuk mengeluarkan pendapatmu agar didengarkan oleh peserta diskusi yang lainnya. Nggak hanya sekadar bicara, kamu juga perlu belajar bagaimana cara mengeluarkan opini tersebut dengan baik.
Hal ini dibutuhkan supaya pendapatmu tidak hanya dianggap omong kosong belaka bagi orang lain. Opini yang memiliki dampak ketika diucapkan, akan lebih mudah untuk diterima dan dipertimbangkan. Maka dari itu, semakin banyak kamu berdiskusi, kamu juga akan belajar bagaimana caranya berkomunikasi kepada massa.
Setelah mengeluarkan opini, selanjutnya kamu akan bergantian mendengarkan pendapat orang lain. Dalam fase ini, skill toleransimu akan dilatih, lho.
Biasanya, kamu tidak diperkenankan untuk memotong pembicaraan orang lain, sampai ia benar-benar selesai mengemukakan pendapatnya. Selain itu, kamu juga diminta untuk memberi sanggahan dengan tutur kata yang baik, tanpa niat memojokkan atau menjatuhkan opini tersebut. Itulah mengapa, diskusi dikatakan sebagai sarana untuk belajar bertoleransi.
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, bahwa opini yang baik adalah opini yang memiliki dampak saat diucapkan. Maksud dampak di sini adalah kamu mampu mengeluarkan ide berdasarkan database dan membuatnya menjadi lebih realistis. Walaupun tidak ada yang melarangmu untuk mengeluarkan opini tanpa bukti valid, namun membiasakan diri berpikir kritis sebelum berbicara, merupakan manfaat diskusi yang jarang disadari.
Yup, diskusi sangat mampu melatih rasa percaya dirimu. Soalnya, ada begitu banyak orang yang punya ide kreatif, namun tidak mampu mengomunikasikannya di depan umum. Alhasil, mereka hanya mengeluarkan pendapat tersebut secara personal, baik kepada ketua umum atau sekretarisnya.
Tentu kamu tidak ingin selalu jadi orang pemalu seperti itu, bukan? Meski tidak langsung sempurna dan harus merasakan gugup serta terbata-bata, tapi ketika kamu terus berlatih berbicara saat diskusi, kamu akan merasakan percaya diri yang terus membaik.
Ditunjuk menjadi ketua diskusi, akan membuatmu dihadapkan dengan begitu banyak masukan. Sayangnya, kamu tidak bisa serta-merta mengambil semua opini tersebut begitu saja.
Kamu harus memilih dan memilah setiap saran yang masuk. Maka dari itu, lewat berdiskusi, kamu jadi terbiasa untuk mempertimbangkan pro kontra, mengevaluasi setiap masukan, dan memilih keputusan yang terbaik bagi kelompokmu.
Sudah pasti, manfaat diskusi akan meningkatkan kerja sama kamu dan rekan kerjamu. Sebab, dalam berdiskusi kamu akan saling bertukar pikiran hingga menemukan solusi yang terbaik. Punya tujuan yang sama, menjadi alasan mengapa diskusi sangat memudahkanmu dalam menjalin kerja sama antar rekan kerja.
Biasanya, diskusi akan dimulai dengan memperkenalkan diri sendiri. Mengetahui bahwa kamu sedang berkumpul dengan orang-orang yang punya kesamaan minat, tujuan, dan keahlian yang saling melengkapi, akan membuat kamu menjadi lebih mudah akrab dengan teman-teman diskusimu.
Keakraban yang terbentuk selama sesi diskusi, akan memudahkanmu membangun hubungan dan koneksi yang lebih luas. Baik itu dalam hal pekerjaan, maupun secara sosial pertemanan.
Manfaat diskusi yang terakhir adalah membantumu menciptakan lingkungan pekerjaan yang sehat. Sebab, dengan diberikan wadah untuk bertukar pikiran dan informasi, para pekerja menjadi leluasa untuk menyampaikan hambatannya dalam bekerja. Kemudian dengan sama-sama, kamu membantunya dengan mencari jalan keluar terbaik.
Jadi, itulah manfaat diskusi yang bisa membantumu meningkatkan skill yang nantinya akan sangat berguna bagimu. Maka dari itu, jangan pernah menghindari ajakan berdiskusi, lagi, ya, Bela.