Dia Bukanlah Sosok Adik yang Sempurna Tapi Ku Tahu Bahwa Cintanya Sempurna
Momen yang paling bahagia itu ketika Tuhan memberikanku seorang adik. Dia terlahir begitu sempurna, imut, dan sangat lucu. Seiring waktu, kebahagiaan keluargaku mulai terusik sewaktu dia didiagnosa mengalami gangguan pada otak sehingga tumbuh kembangnya terhambat. Ternyata, dia melatih keluargaku untuk sabar dan terus berjuang dengan semangat melalui berbagai hambatan dan tantangan hidup.
1. Karena dia mengajarkanku untuk memiliki cinta yang sempurna dalam ketidaksempurnaan
Umurku terpaut 2 tahun saja dengan adikku. Kini usianya sudah seperempat abad, tapi hampir semua orang yang melihat kami akan menyadari banyak perbedaan besar dan sangat kontras. Meskipun begitu, aku tidak merasa dia berbeda. Aku akan tetap memungkiri walau kenyataannya memang seperti itu.
2. Dia melatihku untuk rendah hati dan tidak membalas perlakuan kasar orang lain
Yang penting bagiku, dia tetaplah adikku. Aku tahu dia berusaha menjadi anak yang baik dibalik keterbatasannya, paling jujur diantara kebanyakan orang, dan selalu bersikap apa adanya tanpa topeng duniawi. Sekalipun orang awam memberikan label yang sangat mengiris hati untuknya yaitu stigma gila dan autis.
3. Kamu bisa merasakan keajaiban, mungkin karena itulah kamu mengingatkanku untuk selalu bersyukur
Teruntuk adikku tercinta, sampai sekarang pun kakak masih sering tidak mengerti ketika kamu mulai berbicara sendiri dengan gayamu yang khas. Cukuplah kamu menjadi dirimu apa adanya. Kamu tidak perlu mengajarkanku tentang duniamu, karena aku paham dengan jiwamu yang suci. Kamu tidak pernah berbohong, apalagi mencuri. Boro-boro korupsi atau manipulasi uang, berhitung saja masih belum bisa. Kamu memang sukar merapal doa, karena berbicara saja masih belum lancar.
4. Dia memberikanku makna dan hikmah bahwa hidup itu saling melengkapi
Tuhan telah memberikanku kehidupan yang penuh warna bersamanya. Pada awalnya, mungkin aku memang sering mengabaikannya, malu karena ulahnya, apalagi kalau teman-temanku main ke rumah. Akhirnya aku sadar, tak ada manusia yang sempurna. Adikku adalah inspirasiku karena dia memiliki cinta yang sempurna, dalam suka maupun duka. Aku berharap semoga setiap orang yang memiliki kisah yang mirip denganku juga merasakan hal yang sama. Bersyukurlah untuk semua karunia yang ada atas kehadiran anggota keluarga yang berkebutuhan khusus, bagaimanapun dia tetaplah sosok yang istimewa.
