5 Alasan Orang Korea Suka Menonton Dating Reality Show

Menonton dating reality show Korea dianggap sebagai kepuasan pengganti. Hal itu dikarenakan mahalnya biaya nge-date di Korea yang biasa menghabiskan sekitar 100 ribu won atau Rp1,1 juta.

Ketika memenangkan persaingan dan bertahan hidup menjadi prioritas utama kaum muda, hasrat akan cinta dan pernikahan tampaknya sudah tidak ada lagi, meskipun tidak hilang seutuhnya. Namun, hal itu digantikan dalam budaya populer sehingga banyak generasi muda yang pasif terhadap pacaran dan pernikahan.

Menurut para ahli, hasrat akan cinta dan pernikahan di kalangan anak muda masih belum hilang. Meskipun angka pernikahan dan kelahiran terus menurun dari tahun ke tahun, yang ,engisyaratkan cinta bukan alasan utama anak muda di Korea Selatan tidak menikah.

Misalnya di acara makan malam kantor akhir-akhir ini, ada yang bertanya apakah ada yang menonton Transit Love atau Single Inferno. Selain itu, banyak orang-orang berusia 20-an yang menonton dating reality show untuk hiburan.

Banyak orang-orang Korea yang berusia 20-an untuk menolak template kehidupan seperti menikah, beli rumah, dan mengasuh anak. Mereka juga beranggapan bahwa menikah harus memiliki kehidupan yang stabil sehingga dapat membesarkan anak.

Selain itu dalam Single Inferno, mereka juga menegaskan kondisi realistis melalui dialog mengenai pernikahan di Korea Selatan. Akhirnya mereka beranggapan banyak generasi muda yang menolak untuk mengikuti pola cinta, menikah, hingga memiliki anak.

Mereka beranggapan kehidupan setelah menikah akan membuat mereka kurang percaya diri, menghindari risiko, dan adanya kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan.

Sementara itu, di antara program-program yang menekankan hubungan romantis, Single Inferno mencoba menemukan sisi jujur dan naluri para pemerannya. Inilah format menarik yang disukai penonton Korea. Selain itu, bisa saling jujur satu sama lain di acara ini dianggap sangat menarik dalam menjalani sebuah hubungan.

Jika dikaitkan dalam kehidupan nyata, dalam proses memulai hubungan cinta, mereka ingin mendapatkan kepercayaan diri dengan melihat orang lain terlebih dahulu. Namun, sikap defensif karena ingin menyembunyikan perasaan sendiri menyebabkan garis cinta menjadi kusut. Sebaliknya, ini adalah cara yang nyaman dan bebas kesalahan untuk memutuskan kekasih berdasarkan kondisi.

Itu juga yang menjadikan alasan mengapa beban berpacaran bagi kaum muda yang menanggung berbagai ketidakpastian mungkin disebabkan ketidakinginan mereka mengambil risiko.

Orang-orang yang menolak menjalin hubungan di Korea disebabkan oleh alasan yang kompleks seperti kecemasan yang berlebihan, kurang percaya diri, keengganan mengambil risiko, dan kesenjangan kesadaran gender antara laki-laki dan perempuan.

Banyak anak muda yang menolak model hidup berkencan–menikah–melahirkan. Selain itu, menonton dating reality show Korea juga seperti menonton drama yang ditulis dengan baik. Tetapi jika dicermati lebih lanjut, para ahli menyebut menonton tersebut sebagai pengganti kebutuhan untuk menjalin hubungan cinta atau romansa.

Nah, itulah beberapa alasan mengapa orang Korea menyukai menonton dating reality show. Jadi bagaimana menurutmu, Bela?