Menyenangkan atau Menyakitkan? 5 Fakta BDSM yang Jarang Diungkap

Begini penuturan mereka yang melakukan BDSM

Menyenangkan atau Menyakitkan? 5 Fakta BDSM yang Jarang Diungkap

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Variasi gaya dan fantasi dalam seks sudah menjadi hal umum untuk meningkatkan kualitas hubungan. Dari sekian banyak praktek yang ada, BDSM menjadi variasi favorit bagi sebagian orang. BDSM sendiri adalah akronim dari Bondage and Discipline (BD), Domination and Submission (DS), Sadism and Masochism (SM). Dalam buku The News Topping Book, sang penulis yaitu Janet W. Hardy menggambarkan BDSM sebagai “aktivitas di mana para pelakunya memberikan sensasi atau emosi erotis yang akan tidak menyenangkan dalam konteks non-erotis”. Maksudnya adalah segala tindakan dalam BDSM seperti mencambuk, mengikat atau membungkam pada dasarnya adalah kegiatan nggak menyenangkan, namun ketika itu semua dilakukan dengan emosi dan sensasi yang berbeda dari pasangan, maka hal tersebut menjadi kegiatan seksual yang menyenangkan. Simak beberapa fakta BDSM yang jarang terungkap berikut ini.

1. Kekeliruan yang ditayangkan dalam film

Menyenangkan atau Menyakitkan? 5 Fakta BDSM yang Jarang Diungkap

Film Fifty Shades of Grey dianggap sebagai film yang membuka mata banyak orang yang awalnya belum paham BDSM menjadi sedikit lebih mengerti. Namun bagi para pelaku BDSM, film tersebut bukanlah BDSM yang sebenarnya. Seorang BDSM enthusiast bernama Emily Sarah menuturkan dalam The Guardian bahwa film tersebut terlalu ‘cantik’ dalam menampilkan aksi BDSM. “Itu hanya tentang Christian yang mengikat Ana. Dalam hubungan BDSM, ada lebih banyak koneksi, lebih banyak obrolan dan lebih banyak ritual,” tuturnya. Ronald Elliston yang juga mendalami BDSM turut menyatakan bahwa film tersebut berbahaya. “Secara psikologis, beberapa cowok akan menonton dan berpikir, ‘Baiklah, jadi inikah yang kita mainkan sekarang? Inilah yang harus kulakukan’,” ujar Ronald menanggapi betapa nggak realistisnya seorang cewek polos seperti Ana bertemu dengan pria menarik yang ternyata punya sisi ‘sadis’ lalu justru memilih untuk tetap bersamanya.

2. Adanya kesepakatan antarpelaku

Dalam hubungan BDSM, ada pihak yang berperan sebagai dominan, yaitu orang yang punya kekuatan dan kuasa serta bertanggung jawab atas kondisi pasangannya. Pihak yang lain disebut dengan submisif, yaitu pihak yang menerima rasa sakit dan nikmat akibat tindakan si dominan. Satu kunci yang nggak boleh dilupakan dalam BDSM adalah adanya konsensual atau kesepakatan. Dalam Fifty Shades of Grey, konsensual ini digambarkan dengan Ana yang membaca dan bernegoisasi masalah kontrak dengan Christian. Setiap orang harus punya rasa percaya dengan pasangannya dan BDSM bukanlah ajang untuk melakukan kekerasan pada pasangan.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here