11 Film Dewasa Indonesia Jadul Era 70-an dan 80-an, Kontroversial!

Dari posternya saja sudah menggugah rasa penasaran, ya.

11 Film Dewasa Indonesia Jadul Era 70-an dan 80-an, Kontroversial!

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Film Indonesia yang dihiasi dengan pemain-pemain berpakaian seksi dan terbuka memang sudah nggak aneh lagi. Tapi, bagaimana dengan film dewasa yang penuh dengan adegan ranjang?

Well, saat ini film yang memiliki adegan tersebut bisa dibilang hampir nggak ada ataupun sudah disensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Tapi, di tahun 70-an dan 80-an beda lagi ceritanya.

Di era tersebut, film dewasa yang menampilkan banyak adegan panas para pemainnya justru cukup banyak. Bahkan bisa dibilang, hampir semua film pada zaman tersebut pasti memiliki adegan ranjang, meskipun bukan termasuk film dewasa.

Nah, di artikel ini Popbela akan memberitahukan 11 rekomendasi film dewasa Indonesia jadul era 70-an dan 80-an yang sangat terkenal di masanya.

1. Bumi Bulat Bundar (1983)

11 Film Dewasa Indonesia Jadul Era 70-an dan 80-an, Kontroversial!

Salah satu aktris yang terkenal sering bermain film panas adalah Eva Arnaz dan ini adalah salah satu filmnya yang sangat legendaris. Di film ini, Eva yang memiliki predikat 'Bom Seks Indonesia' beradu peran dengan Alan Nuary.

Film ini menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Simson (Alan Nuary), yang curiga kekasihnya berselingkuh. Merasa sedih dan ingin melampiaskan kesedihan itu, dia meminta pelayanan khusus dari sejumlah perempuan dan salah satunya diperankan oleh Eva Arnaz.

Di momen pelayanan khusus itulah, ada adegan semacam seks beramai-ramai—yang saat ini biasa disebut dengan orgy—yang melibatkan sejumlah perempuan, termasuk Eva.

2. Budak Nafsu (1983)

Film dewasa Indonesia jadul ini diangkat dari novel karya Titie Said berjudul Fatima. Meski judulnya sudah “panas” banget, tapi sebenarnya cerita film ini cukup menyedihkan, lho.

Fatimah yang diperankan oleh Jenny Rachman adalah seorang mata-mata Indonesia untuk membantu kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Diceritakan Fatima dipaksa bekerja sebagai perempuan penghibur para tentara Jepang, sambil mendapatkan informasi untuk para pejuang Indonesia.

Sedihnya, meski sudah membantu menjadi mata-mata, Fatimah justru diperlakukan buruk oleh orang Indonesia sendiri yang saat itu baru merdeka. Alasannya? Karena dia adalah perempuan penghiburan tentara penjajah. So sad.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here