Precum atau cairan yang dikeluarkan sebelum ejakulasi memang sangat membingungkan dan membuat khawatir untuk sebagian pasangan. Benarkah cairan precum ini bisa menyebabkan kehamilan?
Daripada pusing dan sibuk bertanya-tanya, baca dulu fakta seputar precum alias cairan pra-ejakulasi berikut ini.
Precum merupakan cairan lengket yang terbuat dari enzim, protein, dan lendir yang diproduksi di kelenjar cowper. Michael Ingber, MD, ahli urologi dan spesialis pengobatan panggul perempuan di New Jersey, menjelaskan kelenjar ini juga biasa dikenal sebagai kelenjar bulbourethral, yang terletak di uretra di dalam penis. Uretra sendiri merupakan tempat keluarnya kencing dan ejakulasi.
Jadi precum dan sperma sendiri adalah dua cairan yang berbeda. Precum dihasilkan dari kelenjar cowper dan sperma dihasilkan dari testis.
Ketika seseorang terangsang dan mendekati klimaks, kelenjar ini melepaskan cairan pra-ejakulasi yang keluar melalui penis. Precum keluar terlebih dahulu sebelum sperma yang berfungsi menetralkan urin asam yang masih tertinggal di uretra. Nggak hanya itu, precum juga membantu menetralkan keasaman Miss V untuk membantu kelangsungan hidup sperma saat dikeluarkan saat ejakulasi. Bisa dikatakan precum adalah penyelamat kehidupan sperma.
Pertanyaan ini sering dicari oleh beberapa pasangan. Hal ini mungkin karena pasangan tersebut memang sedang menunda kehamilan. Nah, jika precum sudah masuk di Miss V banyak orang menanyakan, apakah precum mengandung sperma yang dapat membuat kehamilan terjadi?
Menurut penelitian di bawah mikroskop, precum mengandung sekitar 16% sperma laki-laki, lewat sebuah penelitian dengan mengambil sampel 42 laki-laki. Walaupun ada kandungan sperma di precum, keadaannya pun biasanya lebih lemah, menurut Dr. Langdon.
Setelah tahu apakah precum itu, kamu pun menemukan jawaban tentang precum yang bisa membuat hamil atau tidak. Dr. Ingber mengatakan, kehamilan bisa saja terjadi, tetapi sangat jarang seseorang hamil hanya dari precum karena keadaan spermanya yang lemah, tetapi secara teori memang mungkin saja terjadi.
Oleh karena itu, adanya precum adalah alasan mengapa ‘metode cabut’ tidak efektif untuk pengendalian terjadinya kehamilan. Bahkan laki-laki sendiri pun nggak dapat memprediksi kapan keluarnya precum itu.
Jawabannya 100% nggak mungkin, karena untuk terjadi kehamilan pada perempuan, sperma harus masuk ke dalam saluran serviks, yang biasanya berada beberapa sentimeter dari saluran Miss V.
Apabila precum hanya keluar pada labia atau lubang Miss V saja, akan sangat nggak mungkin untuk sperma mencapai tempat ke ovum. Bisa dikatakan, sperma nggak bisa berenang sejauh itu.
Selain sebagai penyebab kecil kehamilan, precum juga dapat menularkan IMS atau Infeksi Menular Seksual dari laki-laki ke perempuan seperti gonore, klamidia, HPV, dan trichomonas. Hal ini tentunya sangat berbahaya, ya, Bela.
Cara terbaik untuk melindungi diri dari IMS dan risiko kehamilan adalah menggunakan alat kontrasepsi yang membuatmu nyaman.
Itu dia beberapa fakta seputar precum. Semoga sudah cukup menjelaskan, ya!