Banyak mitos yang mengatakan bahwa perempuan sangat sulit untuk memperoleh orgasme. Mudah atau tidaknya orgasme perempuan tergantung pada rangsangan yang mereka peroleh.
Apabila pasangannya bisa menemukan G-Spot dan A-Spot serta mampu memberikan stimulasi pada area tersebut, tentu tak sulit bagi perempuan untuk dapat mencapai klimaksnya.
Yang menjadi pertanyaan, apa sebenarnya perbedaan antara G-Spot dan A-Spot? Kalau G-Spot mungkin terdengar nggak terlalu asing di telinga kita, tapi A-Spot nggak semua orang tahu arti dan posisinya.
Nah, agar nggak bingung membedakan antara G-Spot dan A-Spot, simak sejumlah perbedaannya yang sudah dirangkum di sini, yuk!
G-Spot merupakan area di sekitar vagina. Keberadaan G-Sspot tepatnya sekitar 3 cm atau lebih di dinding vagina bagian atas.
Lain halnya dengan G-Spot, keberadaan A-Spot ini lebih susah ditemukan. A-Spot merupakan saraf serviks yang bertanggung jawab untuk menghasilkan orgasme. Jaringan sensitif A-Spot ini letaknya di bagian belakang atau titik terdalam vagina, tepatnya dekat dengan serviks atau leher rahim.
Disebut area sensitif karena G-Spot memang sangat peka terhadap rangsangan. Ketika titik G-Spot mendapat stimulasi, maka jaringannya akan sedikit membengkak. Apabila stimulasi (rangsangan) dilakukan terus menerus dia area G-Spot, perempuan akan bisa mencapai klimaksnya dengan cepat.
Sementara untuk A-Spot karena posisinya cukup sulit dijangkau, maka butuh waktu yang lebih lama jika ingin memberikan rangsangan di area A-Spot. Pasanganmu harus menekan area serviks yang terdekat dengan kantung kemih untuk memberikan rangsangan di jaringan A-Spot.
Kontraksi orgasme yang terjadi di A-Spot tidak membuat jaringan jadi lebih sensitif. Oleh karena itu, perempuan bisa mengalami orgasme berulang kali tanpa jeda waktu.
Baik rangsangan G-Spot dan A-Spot sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. G-Spot memang lebih mudah ditemukan, tapi tidak semua perempuan bisa memperoleh orgasme dari rangsangan G-Spot. Bagi perempuan yang sulit mencapai orgasme dari rangsangan G-Spot, itu artinya laki-laki harus bekerja lebih keras untuk terus menstimulasi area G-Spot tersebut.
A-Spot sulit untuk ditemukan, tetapi kalau sudah berhasil menemukannya, perempuan akan lebih mudah mencapai klimaks hanya dengan stimulasi di area tersebut saja. Bahkan, stimulasi di area A-Spot akan menghasilkan pelumas alami yang semakin mempermudah perempuan mendapatkan orgasmenya.
Memberikan rangsangan di area G-Spot cenderung lebih mudah, karena letak area sensitif ini juga mudah dijangkau. Rangsangan di G-Spot bisa diberikan dengan cara memasukkan jari telunjuk beberapa inci lebih dalam di sekitar dinding vagina (arah luar). Berikan belaian halus di titik erotis tersebut sebagai stimulasi rangsangan.
Sementara untuk merangsang A-Spot, jari telunjuk harus dimasukkan agak dalam ke vagina. Pada awalnya mungkin cara ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun kalau gerakan ini dilakukan secara perlahan dan terus menerus, maka perempuan akan terbiasa.
Sama-sama bisa membantu perempuan mendapatkan orgasme, tapi ternyata sensasi yang ditawarkan dari rangsangan G-Spot dan A-Spot ini berbeda, lho. G-Spot akan memberikan sensasi nikmat ketika diberi stimulasi, tapi sekali lagi nggak semua perempuan peka terhadap rangsangan di area G-Spot. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai orgasme dari rangsangan G-Spot juga sebenarnya jauh lebih lama.
A-Spot memang lebih sulit ditemukan, tapi ketika berhasil ditemukan, tak butuh waktu lama bagi perempuan untuk memperoleh klimaksnya dari rangsangan A-Spot. Para kaum hawa akan merasakan sensasi luar biasa. Bahkan, orgasme dari A-Spot bisa 20 detik lebih lama dibanding orgasme dari G-Spot.
Itulah perbedaan antara G-spot dan A-spot. Tidak apa-apa jika masih bingung, Bela, yang penting kamu dan pasangan terus mengeksplorasi diri saat berhubungan seks saja.
