8 Tanda Memiliki Pasangan Workaholic, Kecanduan Kerja!

Yang pertama sudah pasti dia akan memprioritaskan pekerjaannya dibandingkan apa pun, termasuk juga denganmu. Bukan hanya menghabiskan lebih banyak waktu di kantornya saja, ia bahkan terus bekerja meskipun sudah pulang ke rumah sekalipun. Kamu pun sering mengamati dia yang selalu terlihat stres dan kelelahan, juga seperti tidak mempunyai waktu untuk bersantai sejenak.

Pasangan yang menempatkan pekerjaan di atas segalanya, barang tentu jadi kesulitan dalam meluangkan waktunya untukmu. Karena baginya, hidupnya adalah untuk bekerja. Bahkan, pesan teks yang kamu kirim juga dibalas dengan waktu yang sangat lama. Otomatis kamu jadi merasa berjarak dengannya, bukan cuma secara fisik, melainkan juga emosional.

Tanda berikutnya, pasanganmu juga mungkin meminta untuk menjadwalkan ulang rencana menghabiskan waktu denganmu, bahkan saat rencana tersebut sudah dibuat dari jauh-jauh hari, maupun dijadwalkan di akhir pekan atau hari libur. Bisa jadi karena ada pekerjaan yang mesti ia selesaikan sesegera mungkin, rapat mendadak, atau hal lain dalam pekerjaan yang tak bisa ia tinggalkan. Hal ini pun nggak cuma sekali dua kali ia lakukan.

Lebih parahnya lagi, pasangan yang workaholic bisa saja memilih untuk membatalkan rencana yang bahkan sudah dijadwalkan ulang. Duh, menyebalkan, ya!

Pasangan workaholic tidak akan pernah melepaskan telepon genggamnya. Ia seperti terlihat berjaga-jaga apabila ada yang menghubunginya untuk urusan pekerjaan. Setiap kali layar teleponnya menyala, ataupun terdengar suara notifikasi, dia mungkin langsung mengeceknya. Alhasil, kamu merasa bahwa meskipun dia sedang bersamamu, tapi kamu nggak bisa merasakan kehadirannya.

Salah satu sikap yang akan kamu lihat dari pasangan yang selalu memprioritaskan pekerjaan dibandingkan hal lainnya adalah perfeksionisme. Sikap ini mungkin tercermin dari perilakunya yang gemar memberimu kritik karena hal-hal yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Karena hal ini, kamu jadi merasa perlu sangat berhati-hati dalam bersikap atau berkata.

Lama-kelamaan, kamu mungkin merasa frustrasi karena merasa tidak pernah cukup baik di mata pasangan, juga merasakan kepercayaan diri yang menurun.

Sebagai seorang workaholic, sudah pasti pasanganmu akan selalu serius di dalam pekerjaannya. Namun, bukan dalam artian positif, keseriusannya itu justru membuatnya jadi cenderung mengontrol, kesulitan dalam terkoneksi dan mengekspresikan perasaannya, sampai sulit terkoneksi denganmu di level emosional. Dia juga jarang tersenyum, serta nggak bisa menikmati lelucon.

Tanda memiliki pasangan workaholic lainnya adalah dia sangat mudah marah atau tersinggung atas banyak hal. Misalnya, ia kerap memarahimu karena melakukan kesalahan kecil yang sebenarnya sangat bisa ditolerir dan tidak perlu dipermasalahkan. Sikapnya ini bisa jadi berkaitan karena ia membawa banyak stres dari pekerjaannya dan ia tidak mampu untuk mengelolanya dengan baik.

Terakhir, pasangan workaholic juga punya tingkat kesabaran yang rendah. Seperti saat sedang mengantre di restoran cepat saji, dia mungkin kerap mengeluh padamu bahwa pelayanannya sangat lama. Ataupun saat ada orang yang berkendara dengan kecepatan rendah, dia mungkin membunyikan klakson berulang kali hingga berteriak ke arah pengendara tersebut supaya mengendarai mobilnya dengan lebih cepat. Penyebab sikapnya yang nggak sabar ini kemungkinan karena ia kerap dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu singkat, dan sayangnya, hal tersebut terbawa di dalam bagian lain kehidupannya.

Itulah beberapa tanda memiliki pasangan workaholic. Apakah kamu melihatnya pada diri pasanganmu, Bela?