7 Pelajaran yang Dipetik dari Kisah Cinta Al Ghazali & Alyssa Daguise
- Perjuangan bisa meluluhkan hati dan effort tulus sangat diperlukan
- Tetap andalkan Tuhan dan punya keluarga serta support system yang positif
- Tak masalah berikan kesempatan untuk orang lama karena jodoh datang di waktu yang tepat
Setelah bertemu di tahun 2016 dan menjalani hubungan asmara yang berliku bahkan sempat tak kepikiran untuk balikan, kini Al Ghazali dan Alyssa Daguise justru berlabuh di pelaminan. Al resmi meminang sang kekasih hati dengan mahar 16,6 gram logam mulia dan uang sebesar 2.025 euro pada Senin (16-6-2025) kemarin.
Kisah cinta mereka tak selalu mulus, penuh perjuangan, dan kadang tak sesuai dengan keinginan. Keduanya juga jadi bukti kalau orang lama terkadang yang jadi pemenangnya. Seberapa sering pun berpisah, jika telah ditakdirkan berjodoh, maka akan bersama pula. Berikut beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kisah cinta Al Ghazali dan Alyssa Daguise.
1. Perjuangan bisa meluluhkan hati
Al Ghazali mengaku bahwa ia yang lebih dahulu jatuh hati pada Alyssa. Namun, Alyssa sempat cuek dan menolak dirinya. Butuh waktu sekitar dua tahun menjalin pendekatan, bahkan melalui ibu dan sopir Alyssa. Perjuangan Al tak sia-sia, ia akhirnya bisa meluluhkan perempuan berdarah Garut-Prancis itu. Dari cerita mereka, diperlihatkan bahwa kadang cinta itu perlu perjuangan, pembuktian, dan usaha yang konsisten. Kesabaran dan ketulusan menjadi kuncinya.
2. Menghargai dan belajar dari kekurangan
Pasangan berbeda satu tahun ini sempat putus-nyambung karena ego dan tantangan lain, termasuk ketika Alyssa kuliah di luar negeri. Namun, mereka terus tumbuh bersama. Seiring berjalannya waktu, keduanya semakin kenal satu sama lain, baik kekurangan maupun kelebihannya dan menerima semua itu. Hal ini memberikan pelajaran bahwa dalam hubungan, saling menerima kelebihan dan kekurangan adalah fondasi kebersamaan. Tak ada yang sempurna, begitu juga pasanganmu. Tapi, kamu bisa memilih untuk menerimanya dan berkompromi.
3. Tetap andalkan Tuhan
Al merasa yakin sejak awal bahwa Alyssa adalah pendamping hidupnya. Ia melihat pertemuan mereka sebagai takdir Tuhan dan sempat ingin melamarnya. Tapi, setelah mengandalkan Tuhan dengan salat istikharah, hasilnya ia justru merasa mendapat petunjuk untuk berpisah. Bagi Al, hal ini cukup berat, namun ia memasrahkan semuanya pada Sang Pencipta. Ini mengajarkan pentingnya menyertakan nilai spiritual saat mengambil keputusan besar dalam hidup.
Mungkin jawaban doanya kadang tak sesuai keinginan, tapi Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik. Al dan Alyssa memang berpisah dan perpisahan tersebut menjadi waktu untuk satu sama lain bertumbuh masing-masing secara pribadi hingga mengejar karier, sebelum akhirnya bertemu lagi dalam versi terbaik mereka.
4. Effort yang tulus
Hubungan tak akan berjalan dengan baik tanpa usaha penuh atau effort dari kedua pihak. Apalagi saat menjalani hubungan jarak jauh. Al menunjukkan effort-nya dengan menyusul Alyssa ke Paris saat sang kekasih mengenyam pendidikan di sana. Rasa rindu dan cinta yang kuat bisa menembus ruang dan waktu. Al juga menunjukkan niat tulusnya dengan memperhatikan hal-hal kecil, seperti mengetahui kesukaan Alyssa dan membawakannya tanpa perlu mendapat sorotan publik. Hal kecil tapi tulus ini bisa memperkuat ikatan dan jauh lebih berkesan, daripada perkataan yang hanya ditampilkan di depan media.
5. Keluarga dan lingkungan yang suportif
Keberhasilan hubungan Al dan Alyssa juga tak lepas dari dukungan keluarga dan teman-teman. Mereka selalu mendukung Al dan Alyssa serta memberikan saran maupun pesan-pesan untuk hubungan keduanya. Orang tua mereka memberikan restu dan dukungan, asalkan pendidikan dan karier tetap jadi prioritas kala itu. Ini menunjukkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga, serta menjaga keseimbangan antara cinta dan tanggung jawab. Saat kamu dikelilingi dengan orang-orang yang positif dan penuh dukungan, hubunganmu pun akan lebih sehat dan bahagia.
6. Jodoh datang di waktu yang tepat
Jodoh bisa datang dari mana saja dan kapan saja, tapi pasti di waktu yang tepat, tak terlambat atau terlalu cepat. Mereka sempat berpisah dan akhirnya kembali bersama lagi dengan versi terbaru dari satu sama lain yang semakin dewasa. Meski sempat dipisahkan, keduanya akhirnya didekatkan lagi.
Dari awal mungkin mereka telah berjodoh, hanya saja perlu waktu yang tepat agar keduanya bisa berkomitmen melangkah ke tahap yang lebih serius dan dipersatukan. Jadi, kalau saat ini kamu belum bertemu dengan jodohmu, mungkin kalian sedang dipersiapkan untuk dipertemukan di waktu yang tepat.
7. Tak masalah memberi kesempatan untuk orang lama
Seperti yang ditulis sebelumnya, kamu mungkin tak tahu siapa jodohmu kelak, bisa jadi dia adalah orang lama. Dari kisah mereka, pelajaran yang bisa diambil adalah tak masalah memberi kesempatan untuk orang lama kembali ke kehidupanmu. Barangkali, pertemuan kalian saat ini adalah persatuan kalian yang seutuhnya.
Banyak orang takut untuk kembali, entah karena gengsi atau trauma. Tapi, Al dan Alyssa berani untuk memulai dari awal dan memberi kesempatan kepada satu sama lain. Apalagi jika masih saling mencintai dan ingin berjuang. Nggak ada salahnya kok bersama kembali dan memberi kesempatan, hanya saja pastikan orang tersebut benar-benar tulus dan layak untuk diberikan kesempatan kedua.
Itulah pelajaran yang bisa dipetik dari kisah cinta Al Ghazali dan Alyssa Daguise. Ada yang related sama kamu?
