Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menghadapi Anak Kedua Perempuan, Tunjukkan Perhatian

ilustrasi ibu memeluk anak perempuan
Freepik.com/freepik
Intinya sih...
  • Tunjukkan perhatian kepadanya dengan senyuman dan pujian positif untuk menanamkan rasa aman dan percaya.
  • Kenali kepribadiannya agar bisa menghadapinya dengan cara yang ia terima, seperti menggunakan nada suara lembut.
  • Hindari berteriak padanya karena dapat menurunkan kepercayaan dirinya dan berdampak buruk terhadap kesuksesan akademisnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menghadapi anak kedua perempuan yang kerap menunjukkan perilaku negatif demi mendapat perhatian bisa menjadi sebuah tantangan bagi orang tua. Hal ini bisa jadi karena ia merasa kurang diperhatikan, ketimbang adiknya.

Sebagai orang tua, tentu sangat penting untuk lebih peka terhadap kebutuhan bagi anak kedua perempuan, supaya dia tidak merasa diabaikan dan tetap dicintai. Oleh karena itu, berikut Popbela telah merangkum 7 cara menghadapi anak kedua perempuan. Keep scrolling!

1. Tunjukkan perhatian kepadanya

Ilustrasi seorang ibu dan seorang anak perempuan (Pexels.com/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi seorang ibu dan seorang anak perempuan (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Yang pertama adalah dengan menunjukkan perhatian padanya. Yup, sebenarnya perhatian sangat penting diberikan tak hanya kepada anak kedua perempuan, melainkan ke semua anak. Namun, ada kondisi di mana anak kedua terkadang bisa cukup merasa terabaikan orang tuanya, terlebih jika ia memiliki beberapa orang adik.

Dikutip dari laman School of Medicine Indiana University, perhatian positif yang diberikan kepada anak nyatanya dapat menanamkan rasa aman dan percaya. Untuk anak berusia balita hingga usia sekolah, ini bisa sesederhana memberikan senyuman dan pujian dengan nada positif. Perhatian seperti ini akan membantu anak untuk mengembangkan citra diri yang positif.

2. Kenali kepribadiannya

Ilustrasi anak perempuan (pexels.com/Ivan Babydov)
Ilustrasi anak perempuan (pexels.com/Ivan Babydov)

Kedua, orang tua mesti mengenali betul kepribadian anak kedua perempuannya. Sebab, meskipun banyak yang menilai bahwa anak kedua secara umum mempunyai beberapa karakteristik yang serupa, tapi kepribadiannya tetap bergantung dengan faktor genetik, pola asuh, hingga lingkungan di mana ia dibesarkan.

Memahami kepribadian anak dapat membantumu menghadapinya dengan cara yang ia bisa terima, ketika ia menunjukkan perilaku negatif. Contohnya, apabila anak mempunyai tipe kepribadian plegmatis, yang ditandai dengan tipe introvert dan tidak suka ditegur, maka gunakanlah nada suara lembut saat memberi nasihat padanya.

3. Hindari berteriak padanya

Ilustrasiseorang wanita dan seorang anak perempuan (Pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasiseorang wanita dan seorang anak perempuan (Pexels.com/Kampus Production)

Saat berusaha mendidik anak, sangat penting bagi orang tua untuk tidak meninggikan suara atau berteriak kepadanya. Sebab, sikap ini justru memberikan dampak negatif, terlebih jika dilakukan secara terus-menerus.

Melansir laman Naître et Grandir, berteriak pada anak dapat menurunkan kepercayaan dirinya. Terlebih berteriak adalah salah satu bentuk kekerasan verbal dan psikologis yang menyebabkan anak merasa tidak aman di sekitar orang tuanya.

Di samping itu, berteriak pada anak bisa berakibat buruk terhadap kesuksesan akademisnya, hubungannya dengan orang lain, serta rentan membuatnya mencontoh perilaku tersebut.

4. Bantu ia memahami dan mengekspresikan emosi

Ilustrasi seorang wanita dan seorang anak perempuan (Pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi seorang wanita dan seorang anak perempuan (Pexels.com/Kampus Production)

Cara menghadapi anak kedua perempuan berikutnya yakni dengan membantunya memahami serta mengekspresikan emosi.

Sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga merasakan beragam emosi, seperti halnya marah, sedih, kecewa, senang, gembira, dan lain sebagainya. Hanya saja, anak bisa kesulitan untuk mengekspresikannya apabila tidak diberikan contoh oleh orang tuanya. Jika emosi tidak dapat dia pahami dan ekspresikan dengan baik, anak cenderung lebih sulit diatur dan menunjukkan perilaku tantrum ketika merasa kewalahan atas emosinya.

Mengutip laman Begin Learning, ada beberapa cara untuk membantu anak mengenal dan mengekspresikan emosinya secara sehat. Yang pertama ialah dengan memberi nama atau label atas emosi tersebut, seperti marah, sedih, kecewa, dan senang.

Selanjutnya, tunjukkan empati dan validasi emosi yang ia rasakan. Respon seperti ini akan membuat anak merasa didengarkan dan dimengerti. Ajarkan pula ia strategi mengatasi masalah, seperti memberikan opsi pada anak waktu untuk menyendiri saat ia sedang marah.

5. Bangun komunikasi yang baik dengannya

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)
ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)

Komunikasi yang baik dengan anak kedua perempuan akan menciptakan hubungan orang tua dan anak yang baik pula. Hal ini juga dapat membantunya mengembangkan rasa percaya dan aman kepada orang tua, yang membuatnya lebih patuh, juga memiliki keterampilan komunikasi yang baik dengan orang lain di sekelilingnya.

6. Menjelaskan konsekuensi atas sikapnya

ilustrasi ibu dan anak perempuan berdebat (pexels.com/@rdne)
ilustrasi ibu dan anak perempuan berdebat (pexels.com/@rdne)

Anak kedua perempuan mungkin akan melakukan beberapa tindakan demi menarik perhatian orang tuanya. Oleh karenanya, penting untuk menjelaskan konsekuensi atas sikapnya. Misalnya, apabila anak bersikukuh menolak untuk membereskan mainannya, beritahu ia bahwa kamu akan menyimpannya dan tidak memberinya izin untuk memainkannya lagi di hari tersebut.

Namun yang sangat penting untuk diingat, hindari memberikan konsekuensi berupa hukuman fisik maupun mengungkapkan kata-kata kasar kepada anak. Karena hal ini hanya akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik anak dalam jangka panjang.

7. Hindari membandingkannya dengan saudara yang lain

ilustrasi ibu dan anak perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi ibu dan anak perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terakhir, hindari untuk membandingkannya dengan saudaranya yang lain. Bukan hanya membuatnya semakin merasa cemburu, hal ini juga bisa membuatnya kehilangan kepercayaan diri, serta merasa nggak aman sebagai dirinya sendiri.

Itulah beberapa cara menghadapi anak kedua perempuan. Semoga bermanfaat, Bela!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

7 Cara Tenang Saat Berdebat dengan Pasangan, Jangan Emosi!

05 Des 2025, 20:00 WIBRelationship