Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Hukum Menceritakan Masa Lalu kepada Pasangan dalam Agama Islam

Begini penjelasan dan hadisnya

Nurul Hafiza Rizalia Putri

Sering kali muncul pertanyaan di benak kebanyakan orang terkait aib di masa lalu. Biasanya, mereka akan melakukan itu untuk terbuka dan bersikap jujur kepada istri atau suami sehingga tak terkesan ada kebohongan.

Lantas, bagaimana hukum menceritakan aib di masa lalu kepada pasangan dalam agama Islam? Popbela akan membahas ini dari mengutip beberapa sumber sebagai berikut.

1. Hukumnya tidak boleh

Freepik.com/Drazen Zigic

Dalam agama Islam, terdapat larangan bagi mereka yang menceritakan aib di masa lalunya kepada suami atau istri. Meskipun hanya ingin jujur, suami tidak boleh membicarakan masa kelamnya ke istri, begitu juga sebaliknya.

Orang yang pernah berbuat maksiat di masa lalu diwajibkan untuk menutupinya, dan tidak boleh menceritakan kepada siapa pun, entah itu suami atau istri. Hal ini sudah jelas diterangkan dalam sebuah hadis sebagai berikut:

"Siapa yang tertimpa musibah maksiat dengan melakukan perbuatan semacam ini (perbuatan zina) hendaknya dia menyembunyikannya. Dengan kerahasiaan yang Allah berikan." (HR. Malik dalam Al-Muwatha)

2. Larangan keras dari Rasulullah SAW

Freepik.com/pch.vector

Lebih jelasnya lagi, bahkan Nabi Muhammad SAW melarang keras umatnya untuk menceritakan aib di masa lalunya dalam kondisi apa pun. Allah SWT juga tak akan memaafkan kesalahan mereka jika melakukan hal itu. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa. Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Pendapat ulama

Freepik.com/karlyukav

Perihal ini juga pernah dibahas oleh beberapa ulama, salah satunya adalah Ustadz Quraish Shihab. Beliau menjelaskan pendapatnya melalui bukunya yang bertajuk Quraish Shihab Menjawab. Mengutip dari buku itu, ada penjelasan bahwa suami atau istri tidak perlu membuka aib di masa lalu, karena akan membuat masalah dalam pernikahan.

Menurutnya, hal yang terpenting adalah orang tersebut menyesali perbuatannya, dan berjanji tak akan mengulanginya lagi. Ustadz Quraish juga menuliskan bahwa Allah SWT memiliki sifat Ghafur dan Ghaffar yang memiliki makna: berulang-ulang menutup kesalahan dan aib manusia, bahkan isi hati kita yang ditutup-Nya.

4. Ancaman bagi mereka yang mencari-cari aib pasangannya

Freepik.com/pch.vector

Selain menceritakan aib di masa lalu, islam juga memberi ancaman keras bagi mereka yang suka mencari-cari aib orang lain, tak terkecuali suami atau istrinya. Hal ini juga tertera dalam sebuah hadis shahih. Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu beliau menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah naik mimbar dan bersabda

"Siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama Muslim, Allah akan mencari-cari aibnya. Dan siapa yang Allah cari aibnya, akan Allah permalukan meskipun dia berada di dalam rumahnya." (HR. Turmudzi 2164 dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani).

5. Tidak ada manfaatnya

Freepik.com/pressfoto

Hal ini tentu menjadi pertanyaan kembali, apa manfaat dari mereka yang menceritakan secara jujur tentang aib di masa lalunya sebelum menikah? Kalau suami tidak menerima masa kelam istrinya, apakah suami akan mendapat amal baik? begitu pun sebaliknya. 

Masa-masa itu sudah berlalu, suami atau istri yang menceritakan atau tidak, kejadian itu tak akan pernah bisa terhapus. Justru dengan hal ini, hanya akan menyayat hati sebagai pasangan suami ataupun istri.

Agama Islam tidak pernah menganjurkan umatnya untuk buka-bukaan, apalagi terkait aib di masa lalu. Perilaku baik atau buruk akan dihisab nanti di pengadilan Allah SWT, bukan dari suami atau istri.

IDN Media Channels

Latest from Married