Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Sering Mengkritik Pasangan Ternyata Bisa Berbahaya bagi Pernikahan

Sayangnya, banyak pasangan yang nggak menyadarinya

Elga Windasari

Sebenarnya, tak ada yang salah dengan kritik. Apalagi ada yang namanya kritik membangun yang tujuannya baik. Jadi, memberikan kritik pada pasangan tak salah, asalkan niatnya juga benar.

Lagi pula, nggak mungkin hidup bersama dengan orang lain setelah menikah dan kamu nggak merasa nggak ada hal yang perlu dikompromikan dengan pasangan. Pastinya ada sikap atau sifat pasangan yang kamu nggak suka dan ingin “diperbaiki” atau “diubah”.

Namun, ketika kritik yang diberikan jadi mengarah ke penghinaan, maka pernikahanmu bisa dalam kondisi bahaya.

Berikut ini semua hal yang perlu kamu tahu tentang akibat kritik menghina dalam pernikahan, menurut terapis pasangan, Dr. Jerry Duberstein, Ph.D. dan pelatih hubungan, Mary Ellen Goggin, JD.

Kritik menghina dalam pernikahan tanda hubungan dalam bahaya

pexels.com/rodnae-productions

Peneliti terkenal John Gottman mengidentifikasi kritik yang menghina sebagai salah satu dari Four Horsemen of the Apocalypse ketika menyangkut masalah pernikahan.

Hal ini umumnya disebabkan karena kamu merasa frustrasi dengan perilaku berulang tertentu pasangan dan hal yang nggak memuaskanmu. Kamu menginginkan kesempurnaan yang membuatmu jadi melupakan pasangan juga punya perasaan dan nggak sempurna.

Seharusnya, kamu dan pasangan belajar menyampaikan “keluhan” sebagai permintaan untuk “memperbaiki” situasi. Fokus pada perilaku atau tindakan, bukan pada orangnya. Bicaralah tentang apa yang kamu rasakan, bukan yang pasangan lakukan sehingga dia nggak merespons secara defensif.

Seperti apa kritik yang menghina dalam pernikahan?

freepik.cpm/stefamerpik

Sayangnya, dalam banyak pernikahan hal tersebut nggak terjadi. Sebelum kamu menyadarinya, kamu jadi memberikan kritik yang berfokus pada orangnya dan bukan perilakunya. Secara nggak sadar kamu sudah memberikan kritik menghina pada pasangan.

Misalnya saja, “Kenapa kamu nggak berantakan banget pas makan?” atau “Kamu selalu lupa masukin baju kotor di tempat cuci. Jorok banget.” atau “Kamu nggak bisa sehari saja nggak bikin kamar berantakan, ya?”

Semua kritik ini kamu berikan karena ingin mengubah perilaku pasangan dengan harapan bisa memperbaiki pernikahanmu. Padahal, kamu sudah memberikan kritik yang menghina kepada pasangan.

Bedanya kritik menghina dengan kritik membangun

istockphoto

Kritik menghina menyerang perasaan pasangan. Dengan melakukan itu, kamu sama saja sudah menghancurkan jiwa pernikahan. Alasannya karena penghinaan adalah faktor perceraian yang paling jelas. Hal tersebut menghilangkan rasa hormat antar pasangan yang diperlukan untuk membangun pernikahan yang sehat.

Kritik menghina itu kejam dan niatnya sangat jahat. Kritik seperti ini datang perasaan superioritas diri sendiri karena nggak nggak merasa terpuaskan. Kamu jadi perlu merasa untuk merendahkan dan menghancurkan pasangan, meski mungkin nggak menyadarinya.

Biasanya, kritik menghina ini diberikan dalam bentuk kata-kata sarkasme, bercandaan yang menyindir atau mengejek, dan bahasa tubuh yang negatif.

Dampak dari kritik menghina terhadap pernikahan

Pexels.com/Vera Arsic

Kritik menghina akan merampas rasa aman dan koneksi emosional dalam pernikahan. Pasangan yang mendapatkan kritikan menghina akan merasa nggak berharga dan rendah diri.

Faktanya, saat seseorang telah diserang secara psikologis dan diperlakukan dengan kurangnya kasih sayang dan empati, terkadang satu-satunya hal yang membuatnya merasa aman adalah mundur dan diam.

Kritik menghina bisa membutakan kamu dan pasangan terhadap kebahagiaan yang dulu pernah menghubungkan kalian berdua. Kamu jadi nggak bisa mengingat kualitas baik dari pasangan dan pernikahan, sedangkan pasangan secara emosional terpukul sehingga nggak merasa aman.

Efek non-psikologis kritik menghina dalam suatu hubungan

Pexels.com/cottonbro

Seolah-olah trauma emosional dan kerusakan dalam hubungan nggak cukup, kritik menghina yang dilakukan terus-menerus bisa memberikan efek non-psikologis pada pasangan. Gangguan psikofisiologis ini terjadi akibat dari stres kronis dan keadaan emosi negatif.

Ada hubungan langsung antara otak dan sistem kekebalan tubuh. Jadi, ketika hormon stres seperti adrenalin dan kortisol dilepaskan secara kronis, tubuh menjadi lemah. Akibatnya, tubuh menjadi rentan terhadap penyakit, gangguan, dan rasa sakit.

Bisakah kamu menyelamatkan pernikahan dari kritik menghina?

Dok. internet

Tentu saja, tetapi dengan niat dan harus segera dilakukan. Orang yang memberikan kritik menghina perlu mencari tahu dan mempelajari tentang profil psikologis dirinya, khususnya mengapa dia menggunakan penghinaan sebagai senjata.

Lalu, pelajari bagaimana caranya menghentikan hal tersebut serta menggantinya dengan komunikasi yang efektif dan respons yang sehat. Namun, tentu saja itu nggak gampang dan diperlukan usaha yang keras.

Jadi, jika kamu mencintai pasangan dan ingin mempertahankan pernikahan, cobalah untuk segeran berubah. Jika perlu, jangan ragu meminta bantuan dari profesional atau melakukan konseling pasangan demi menyelamatkan pernikahanmu yang berharga.

IDN Media Channels

Latest from Married