Setiap pasangan pasti menginginkan pernikahan yang sehat dan bahagia. Untuk mencapai hal tersebut, tentu dibutuhkan kesediaan dari tiap pasangan dalam menjaga romansa agar tetap menggelora di sepanjang pernikahan. Karena apabila romansa mulai meredup, hubungan pernikahan pun terancam mengalami kegoyahan.
Menurut seorang pakar perkawinan, Dr. William Harley, romansa dalam pernikahan dapat senantiasa menggelora apabila tiap pasangan mampu menjaga saldo di dalam rekening bank cintanya.
Lantas, apa itu bank cinta? Yuk, kita simak bersama penjelasannya berikut ini.
Bank cinta atau love bank merupakan konsep yang menjelaskan cara (alam bawah sadar) emosi kita melacak bagaimana seseorang memperlakukan kita. Saldo dalam rekening bank cinta senantiasa berubah-ubah, tergantung pengalaman yang dirasakan setiap orang dalam hubungannya. Saldo akan bertambah jika pengalaman baik terjadi, begitupun sebaliknya.
Dalam hubungan pernikahan, setiap pasangan idealnya harus menjaga agar penarikan saldo di rekening bank cinta tidak terus terjadi, agar pernikahan dapat berjalan dengan baik.
Ada beberapa prinsip yang mendasari konsep bank cinta. Berikut 5 prinsip bank cinta yang dikutip dari laman After My Affair.
Seseorang yang membuatmu nggak bahagia, atau sering kali kamu kaitkan dengan perasaan negatif, dapat membuatmu melakukan penarikan saldo secara terus-menerus di bank cintamu. Apabila saldo dalam bank cintamu berada di bawah nol, Dr. William berpendapat bahwa itu bisa berubah menjadi bank kebencian.
Ia berkata, "Anda tidak akan menyukai saldo negatif yang rendah atau sedang, tetapi jika saldo berada di bawah "ambang batas kebencian, Anda akan membenci orang tersebut."
Prinsip bank cinta selanjutnya adalah keberadaan cinta romantis dan cinta atas dasar kepedulian dalam hubungan pernikahan. Definisi cinta romantis ialah perasaan jatuh cinta yang diciptakan oleh otak setiap kali kondisi tertentu terpenuhi. Namun, jika dalam beberapa kondisi nggak terpenuhi, otak pun akan menghilangkan emosi cinta.
Sedangkan cinta atas dasar peduli diartikan sebagai keputusan untuk merawat pasangan, agar pasangan merasa bahagia. Cinta atas dasar kepedulian dalam pernikahan akan menjadi lebih dalam saat tiap pasangan mampu memenuhi kebutuhan emosional satu sama lain. Dari sinilah cinta romantis pun bisa terpantik.
Laki-laki dan perempuan dikatakan cenderung memiliki kebutuhan emosional yang berbeda. Menurut Dr. William, kebutuhan emosional rata-rata tiap laki-laki yang paling penting ialah pemenuhan kebutuhan seksual, melakukan aktivitas menyenangkan bersama pasangan, daya tarik fisik, kekaguman, dan dukungan domestik.
Sedangkan kebutuhan emosional rata-rata tiap perempuan yang dianggap paling penting meliputi kasih sayang, percakapan, kejujuran dan keterbukaan pasangan, dukungan finansial, serta komitmen keluarga.
Saat kebutuhan emosional ini terpenuhi, bank cinta pun akan menyimpan saldo cinta lebih banyak dalam hubungan pernikahan. Sebaliknya, jika banyak dari aspek di atas yang nggak terpenuhi, saldo cinta akan otomatis berkurang yang berujung membuat kita membenci pasangan.
Saat seseorang telah menikah cukup lama, mudah untuk menunjukkan sisi buruk dirinya, terlebih adanya anggapan bahwa pasangan akan senantiasa mencintainya apa adanya. Akan tetapi, hal ini sebenarnya bisa merugikan tiap pasangan dalam hubungan pernikahan.
Sisi buruk ini bisa dicontohkan seperti ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif, tidak pernah melakukan tindakan kebaikan kecil pada pasangan, dan lain sebagainya.
Padahal, hal tersebut akan menguras saldo yang ada di dalam rekening bank cintanya. Apabila saldo terus berkurang, pernikahan pun menjadi rentan goyah dan dipenuhi kehampaan.
Nah, jadi itulah penjelasan mengenai bank cinta dan 5 prinsipnya dalam hubungan pernikahan. Semoga bermanfaat untukmu ya, Bela!