Perfeksionisme merupakan ciri kepribadian yang ditandai keinginan besar seseorang untuk menjadi sempurna tanpa cela. Seseorang yang perfeksionis biasanya sangat mudah mengkritik orang lain dan sangat ingin mengontrol segala hal. Tentu saja sikap ini berawal dari tingginya kritik terhadap diri sendiri yang pada akhirnya terproyeksikan kepada orang lain.
Dalam hubungan pernikahan, perfeksionisme bisa mengakibatkan dampak yang buruk. Bagaimana bisa? Untuk mengetahui jawabannya, simak 5 alasan perfeksionisme dapat merusak hubungan pernikahan, yang dikutip dari laman Marriage berikut ini.
1. Membuat hal dalam hubungan menjadi terlalu kaku
Bukan rahasia lagi jika orang yang perfeksionis sangat suka memegang kendali. Mereka juga anti dengan hal-hal yang spontan, sehingga segala sesuatu harus teratur dan terencana dengan baik.
Apabila kamu terlalu perfeksionis di dalam hubungan pernikahanmu, ini akan membuatmu sering kali merasa nggak aman dan cemas. Sebab, kamu berusaha sekuat tenaga mengendalikan segala hal, dan ketika ada sesuatu yang menyimpang, akan membuatmu panik.
2. Kamu selalu merasa pasanganmu nggak pernah cukup
Jika kamu membawa perfeksionisme ke dalam hubungan pernikahanmu, berarti kamu selalu berpegang pada standar tertinggi. Ini berarti, kamu rentan membandingkan pasanganmu dengan orang lain yang kamu anggap lebih baik darinya. Maka dari itu, kamu merasa bahwa dia nggak pernah cukup untukmu.
Apabila hal ini nggak segera kamu sadari, kemungkinan besar akan berpengaruh buruk pada hubungan pernikahanmu, Bela. Pahami bahwa semua orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan ingatlah bahwa nggak ada satu pun orang yang sempurna di dunia ini.