11 Tips Sukses Berkencan di Usia 30-an, Biar Nggak Buang Waktu!

Hal pertama, nggak perlu minder dengan usia kamu yang memasuki kepala 3. Ya, kamu sudah tak semuda mereka yang masih usia 20-an dan mungkin kamu merasa opsi kamu jadi menipis, karena banyak orang seusiamu sudah menikah. Namun justru di usia 30-an ini kamu nggak perlu lagi memikirkan usia, apakah pasanganmu lebih muda atau lebih tua, karena yang harus kamu lihat adalah kematangan emosional, bukan lagi umur.

Saat kencan usia 20-an, kamu mungkin sudah bertemu dengan teman kencan yang baik maupun yang buruk. Pengalaman kencan kamu di masa lalu bisa menjadi acuan bagi kamu akan hal yang kamu inginkan dalam diri pasangan. Sehingga di usia 30-an ini, kamu akhirnya sudah mengerti apa yang kamu inginkan dan apa yang pantas kamu dapatkan. Bertemu dengan orang yang sudah jelas-jelas nggak cocok untuk kamu di usia 30-an? Mendingan nggak usah jalin hubungan dengan dia, deh, daripada buang waktu.

Ketika bertemu dengan pria potensial, nggak perlu ragu, kok, memperlihatkan keinginan kamu di masa depan. Kalau dulu, bicara seperti itu akan membuat teman kencan kamu kabur. Kalau sekarang, kamu bisa bicara blak-blakan dan melihat apakah si dia punya keseriusan yang sama atau nggak. Ingat, usia 30 bukan saatnya kamu buang waktu untuk sekadar menjalin hubungan main-main, ya.

Saat usia 20-an, kamu mungkin memiliki tipe pasangan ideal. Dia harus pintar, tinggi, tampan, lulusan universitas ternama, dan punya pekerjaan kantoran. Di usia 30-an, buang semua tipe ideal itu. Justru kamu harus mencoba untuk berkencan dengan orang yang di luar tipemu itu. Siapa tahu, orang yang sama sekali tidak pernah kamu anggap menarik, justru menjadi orang yang akan menjadi pendamping hidupmu kelak.

Berkencan di usia 30-an mungkin terkesan seperti sedang berkejaran dengan waktu. Ada keinginan untuk terburu-buru mencari pasangan untuk segera menikah. Tapi ketahuilah, bahwa cinta tak punya tanggal kadaluarsa. Jadi lupakan soal tekanan di sekitarmu, baik dari keluarga maupun kerabat dekat.

Sudah saatnya kamu melepaskan apa yang sudah berlalu. Jika kamu memiliki pengalaman buruk saat berkencan di usia 20-an, jangan lagi membawanya di masa sekarang. Jangan pula membandingkan teman kencanmu yang sekarang dengan yang dulu, ya! Intinya, sih, kamu harus bisa menjadikan masa lalu sebagai pengalaman berharga, bukan sebagai penghambat masa depanmu.

Mencari pasangan di usia 30-an, artinya kamu mencari pasangan yang bisa menerima kamu apa adanya. Karena itu, jadilah diri sendiri. Nggak perlu malu untuk memperlihatkan diri kamu apa adanya pada si dia. Jangan pula mengubah dirimu hanya untuk memenuhi ekspektasi si dia. Hal itu hanya akan menyulitkan dirimu di kemudian hari.

Kamu bisa bertemu dengan calon pasanganmu itu di mana saja, jadi tingkatkan kemampuan bersosialisasi kamu dan jangan ragu untuk berinteraksi dengan siapa saja yang kamu temui. Cara ini bisa meningkatkan rasa percaya dirimu dan bukan tidak mungkin bisa menarik perhatian seseorang yang potensial.

Tak ada orang yang sempurna, jadi kamu juga tak bisa menuntut kesempurnaan dalam diri si dia dan hubungan kamu. Fokuslah pada hal-hal yang baik dan menyenangkan. Belajarlah berkompromi dan untuk tidak terlalu fokus pada kekurangan yang dimilikinya. Jangan mencari orang yang sempurna, karena tidak ada yang sempurna di dalam hidup ini.

Pernahkah kamu mendengar aturan kencan seperti, tunggu 3 hari sebelum meneleponnya balik, jangan langsung balas pesannya, atau perempuan harus menunggu diajak kencan? Aturan-aturan kencan itu sudah tidak berlaku lagi, Bela, karena justru aturan bisa menghambat kita bertemu pasangan potensial. 

Terakhir dan yang paling penting, nih! Kamu harus selalu percaya dengan insting dan kata hatimu. Begitu kamu merasa ada yang salah dari diri si dia atau kamu melihat sinyal-sinyal berbahaya, sebaiknya jauhi saja. Sinyal-sinyal itu bisa berupa, sikapnya yang posesif, kebiasaannya yang boros, emosinya yang mudah meledak-ledak, atau apa saja.

Itulah beberapa tips yang bisa kamu terapkan saat kencan di usia 30-an. Semoga sukses dan jangan lupa bahagia, ya!