Hati-Hati! Ini 5 Tanda Kamu Jadi Korban Manipulasi Perasaan Pasanganmu

Pelaku sering menyalahkanmu ketika sesuatu hal yang buruk terjadi. Ia akan memutarbalikkan fakta, bahkan jika sebagian besar adalah kesalahannya sendiri. Misalnya, ketika dia berselingkuh, yang keluar dari mulutnya justru adalah kalimat, "Tentu saja aku selingkuh, soalnya kamu sih kurang perhatian."

Ia memindahkan fokus dari kesalahan itu kepada dirimu, sehingga kamu merefleksikan diri dan berujung menyalahkan diri sendiri. Selain itu, pelaku gaslighting cenderung menggunakan argumen yang menyangkut hal penting dalam hidupmu. Misalnya, keluarga atau teman. Ia akan menyerang dengan argumen bahwa perbuatanmu itu, bisa menyakiti orang terdekatmu. Tapi, ia nggak pernah membahas kesalahan mereka sendiri. Jika kamu mengalami hal ini, itu tandanya kekasihmu mungkin seorang gaslighter.

Mengenal diri sendiri merupakan hal yang sangat penting. Sebab, ketika kamu sudah mengenal dirimu sendiri, maka kepercayaan dirimu pun akan tumbuh.

Nah, saat kamu berada di hubungan yang toxic dan pasanganmu merupakan gaslighters, kamu akan sering mendengar kebohongan yang mengarahkanmu untuk meragukan diri sendiri. Alhasil, kepercayaan dirimu pun bisa menurun drastis setelah berpacaran dengannya.

Inilah pentingnya kamu mengenal dirimu. Jadi, jika ia membandingkanmu dengan orang lain dan mengatakan kalau kamu berbeda, kamu bisa melawannya dengan argumen bahwa itu bagian dari dirimu yang kamu cintai. Jangan sampai jatuh kepada asumsi buruk tentang dirimu sendiri, ya.

Dia akan sering mengungkit ketakutan terbesarmu untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Ancaman itu dilakukan agar kamu merasa takut dan menurutinya.

Misalnya, kamu takut sendirian atau tempat gelap. Pelaku gaslighting akan menciptakan situasi di mana kamu harus memilih menghadapi ketakutanmu itu atau melakukan hal yang mereka pinta. Tanpa disadari, perlahan kamu seakan berada dalam cengkramannya.

Dia akan mengelak, bahkan ketika kamu menghadirkan fakta saat berargumen dengannya. Selain memutarbalikkan perkataanmu, ia akan membuatmu meragukan ingatan sendiri.

"Aku nggak pernah ngomong kayak gitu, kok!" atau "Mungkin kamu salah dengar waktu itu." Kalimat seperti itu akan sering diucapkan ketika kalian berargumen, sehingga kamu nggak lagi bisa membedakan mana fakta dan kebohongan.

Ia juga cenderung nggak menepati janjinya sendiri. Perilakunya nggak mencerminkan apa yang diucapkan. Jika dari ucapannya saja nggak jujur, apa iya kamu masih mau melanjutkan hubungan ini terus?

Pasanganmu nggak hanya memengaruhimu saja, tapi juga orang-orang terdekatmu. Dia akan menyebarkan isu bohong tentangmu dan membuatmu dijauhi orang lain.

Dia juga akan mengatakan kepadamu bahwa orang lain selain dirinya, bukanlah sosok yang pantas berada di dekatmu. Karenanya, pasanganmu akan jadi satu-satunya pihak yang layak kamu percayai. Alhasil, kamu jadi sulit memiliki teman dan cenderung bergantung pada pasangan saja.

Apabila kamu bisa merasakan lebih dari satu tanda-tanda di atas, ada baiknya kamu berhati-hati dan merefleksikan hubunganmu dengan pasangan, ya! Bisa jadi, tanda kamu jadi korban menipulasi perasaan pasanganmu akan berdatangan. Pastinya kamu nggak mau kan berada dalam toxic relationship terus-menerus?

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Tanda Kamu Jadi Korban Manipulasi Perasaan Pasanganmu"