6 Dampak Buruk Love Bombing dalam Hubungan, Merusak Mental!

- Ketergantungan emosional: Trauma bonding terbentuk akibat perhatian berlebihan yang membuat korban sulit keluar dari hubungan tidak sehat.
- Muncul masalah psikologis: Kecemasan, depresi, dan hilangnya rasa percaya diri muncul karena perubahan ekstrem perilaku pasangan.
- Membuat diri sendiri terisolasi: Pelaku menekan korban untuk menjauh dari teman dan keluarga, memudahkan kontrol penuh dalam hubungan.
Di awal hubungan, kita mungkin merasa dimanjakan oleh perhatian yang berlebihan, pujian yang tiada henti, hingga janji manis yang meluluhkan hati. Terlihat green flag, padahal perilaku ini berbahaya yang biasa disebut love bombing. Meski terlihat romantis, kenyataannya bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan mental dan hubungan itu sendiri.
Love bombing bukan sekadar perhatian berlebihan, tapi strategi manipulatif yang membuat seseorang cepat merasa terikat dan bergantung pada pasangannya. Pola ini sering menciptakan ekspektasi tidak realistis, memicu kecemasan, serta mengikis kepercayaan diri dan batasan pribadi. Untuk mengetahui lebih dalam, yuk simak bagaimana dampak buruk love bombing.
1. Ketergantungan emosional

Salah satu dampak buruk love bombing yang paling umum adalah terbentuknya trauma bonding atau ketergantungan emosional. Saat korban dibanjiri kasih sayang, janji manis, dan perhatian berlebihan, ia merasa sangat dicintai.
Namun, begitu perhatian itu tiba-tiba hilang, korban justru semakin berusaha untuk mendapatkan kembali momen manis itu. Pola tarik-ulur ini membuat ketergantungan yang membuat korban sulit keluar, meskipun hubungan tersebut jelas tidak sehat.
2. Muncul masalah psikologis

Dampak buruk love bombing berikutnya adalah munculnya masalah psikologis seperti kecemasan, depresi, bahkan hilangnya rasa percaya diri. Korban sering kali merasa bingung karena pasangannya bisa sangat penuh cinta di satu waktu, lalu berubah menjadi dingin atau manipulatif di waktu lain.
Perubahan ekstrem ini bisa merusak harga diri, hingga kehilangan jati diri karena terlalu bergantung pada validasi pasangan.
3. Membuat diri sendiri terisolasi

Tidak jarang, dampak buruk love bombing juga membuat korban terisolasi dari orang-orang terdekat. Pelaku biasanya menekan pasangannya agar cepat berkomitmen, sambil menumbuhkan rasa cemburu atau posesif yang mendorong korban menjauh dari teman dan keluarga.
Perlahan-lahan, korban kehilangan lingkup sosial yang seharusnya bisa menjadi tempat bercerita dan meminta bantuan. Kondisi isolasi ini semakin memudahkan pelaku untuk mengendalikan hubungan secara penuh.
4. Ceroboh dalam membuat keputusan besar

Love bombing biasanya bisa mendorong hubungan bergerak terlalu cepat, sehingga korban terdorong untuk membuat keputusan besar tanpa pertimbangan matang. Dampak buruk love bombing dalam hal ini bisa berupa persetujuan untuk tinggal bersama, menikah, bahkan mengikat diri dalam urusan finansial sebelum mengenal karakter asli pasangan.
Akibatnya, korban bisa mengalami kerugian materi, psikologis, dan emosional yang sulit diperbaiki ketika hubungan berubah menjadi toxic.
5. Berekspektasi yang tidak realistis

Saat seseorang menunjukkan perhatian yang sangat berlebihan di awal hubungan, wajar jika kamu merasa semuanya akan terus berjalan mulus seperti itu. Namun kenyataannya, tidak ada hubungan yang selalu dipenuhi perhatian tanpa henti. Ketika intensitas perhatian itu tidak lagi seperti sebelumnya, kamu mungkin merasa kecewa, bahkan merasa mulai berjarak
Kondisi ini menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap hubungan. Kamu terbiasa menerima kasih sayang yang tinggi dan terus-menerus, padahal hubungan yang sehat membutuhkan waktu untuk berkembang secara alami.
6. Risiko kekerasan

Dampak buruk love bombing yang paling berbahaya adalah hubungan bisa berubah menjadi kekerasan emosional atau fisik. Setelah fase manis yang membuat korban merasa dicintai, pelaku bisa mulai mengontrol, menuntut, atau bahkan menakut-nakuti korban.
Fase penuh perhatian itu sering hanya “pancingan” agar korban tetap terikat, sebelum pelaku melakukan perilaku yang menyakitkan. Karena itulah, love bombing bukan sekadar perhatian berlebihan, tapi bisa menjadi tanda hubungan berbahaya.
Pada akhirnya, dampak buruk love bombing membuat hubungan terasa manis di awal, tapi nantinya akan melelahkan. Jadi perhatikan tanda-tandanya sejak awal agar kamu tidak terjebak dalam drama yang merugikan diri sendiri.



















