Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Guard Railing dalam Hubungan? Ini Penjelasannya

ilustrasi pasangan tersenyum
Freepik.com/lookstudio
Intinya sih...
  • Guard railing adalah penetapan batasan sehat dalam hubungan untuk melindungi pasangan dari dinamika hubungan yang toxic.
  • Batasan yang disepakati bersama, kebutuhan terbuka, komunikasi jujur, konsistensi perilaku, dan me time adalah contoh guard railing dalam hubungan.
  • Komitmen menyelesaikan konflik secara sehat juga merupakan bagian dari guard railing untuk memperkuat hubungan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam era kencan modern saat ini, kamu mungkin kerap menemukan berbagai istilah dalam tren kencan dari yang familier hingga yang asing terdengar di telinga. Istilah seperti ghosting, situationship, maupun love bombing kemungkinan sudah kamu pahami artinya di dalam sebuah hubungan. Tapi, bagaimana dengan istilah guard railing? Apa itu guard railing dalam hubungan?

Untuk menjawabnya, yuk, simak penjelasannya berikut ini, Bela!

Pengertian guard railing dalam hubungan

Ilustrasi romantis dengan pasangan (freepik.com/freepik)
Ilustrasi romantis dengan pasangan (freepik.com/freepik)

Secara umum, guard railing diartikan sebagai pagar penghalang atau pembatas. Sedangkan dalam konteks hubungan, guard railing diterjemahkan sebagai penetapan batasan yang sehat, guna melindungi tiap pasangan dari adanya kemungkinan dinamika hubungan yang toxic.

Guard railing dalam hubungan tentu dapat bermanfaat untuk membangun rasa percaya antar pasangan, menciptakan rasa saling menghargai, serta menjaga hubungan romantis agar tetap sehat.

Kira-kira, apa saja, sih contoh dari guard railing dalam hubungan? Ini dia ulasannya untukmu.

1. Menetapkan batasan yang disepakati bersama

ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Gera Cejas)
ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Gera Cejas)

Yang pertama adalah menetapkan batasan yang disepakati bersama. Batasan berfungsi untuk melindungi kesejahteraan tiap pasangan di dalam hubungannya. Jenis batasan yang dapat ditetapkan meliputi batasan fisik, yang bertujuan untuk menentukan ruang fisik dan sentuhan yang dapat diterima atau dirasa nyaman bagi tiap pasangan dalam hubungan.

Selain itu, ada pula batasan emosional, salah satu contohnya ialah menunjukkan penolakan pada sesuatu yang membebani kapasitas emosionalmu. Juga batasan sosial, atau batasan yang berguna untuk menghormati aktivitas maupun hobi satu sama lain di luar hubungan.

2. Terbuka atas kebutuhan dalam hubungan

ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Vera Arsic)
ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Vera Arsic)

Agar pasangan dapat memahamimu dengan baik, tentu kamu perlu terbuka atas kebutuhanmu di dalam hubungan. Misalnya, kalau kamu ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya, kamu bisa sampaikan keinginan itu pada pasangan secara jujur. Hindari untuk berharap pasangan dapat memahami kebutuhanmu, tanpa memberitahunya secara jelas, serta jangan menggunakan kode-kode agar tidak terjadi kesalahpahaman.

3. Adanya komunikasi yang jujur dan terbuka

ilustrasi kencan romantis (pexels.com/ Los Muertos Crew )
ilustrasi kencan romantis (pexels.com/ Los Muertos Crew )

Guard railing dalam hubungan juga dapat dicirikan dengan adanya komunikasi yang jujur dan terbuka antara pasangan. Itu berarti, jika ada sesuatu yang hendak disampaikan kepada pasangan, kamu bisa komunikasikan hal tersebut secara langsung dan jelas.

Apabila sedang berada di dalam situasi konflik, penting untuk berkomunikasi dengan menegaskan apa yang kamu rasakan, ketimbang menyalahkan dan menyudutkan pasangan. Komunikasi seperti ini dapat membantu pasangan memahami maksud yang hendak kamu sampaikan secara lebih efektif.

4. Menunjukkan sikap konsisten antara ucapan dan perilaku

ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Katerina Holmes)

Hubungan yang sehat dapat terlihat dari konsistensi antara kata-kata dan perilaku yang ditunjukkan tiap pasangan. Seperti ketika kamu berjanji untuk tidak melakukan suatu hal yang tidak disukai pasanganmu, maka kamu benar-benar menunjukkan aksi nyata dari ucapanmu tersebut. Konsistensi antara ucapan dan perilaku bertujuan untuk memperkuat rasa percaya dan saling mengandalkan di dalam hubungan.

5. Menghargai waktu sendiri

potret seorang wanita me time di rumah (unsplash.com/Julian Bock)
potret seorang wanita me time di rumah (unsplash.com/Julian Bock)

Penetapan batasan yang sehat dalam hubungan juga termasuk dengan menghargai waktu sendiri alias me time masing-masing pasangan. Kendati telah berada dalam hubungan romantis, kamu dan pasangan tetaplah individu yang perlu menikmati aktivitas menyenangkan sendirian. Tak hanya membuat hubungan menjadi lebih sehat, me time juga berguna untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental.

6. Menyelesaikan konflik secara sehat

ilustrasi konflik antar pasangan (pexels.com/Polina Zimmerman)
ilustrasi konflik antar pasangan (pexels.com/Polina Zimmerman)

Sepakat untuk berusaha menyelesaikan setiap konflik secara sehat adalah contoh lainnya dari guard railing. Ketika kamu dan pasangan berkomitmen untuk menyelesaikan tiap konflik yang hadir dalam hubungan dengan baik, maka secara otomatis dapat meningkatkan komunikasi di antara pasangan dan membuat hubungan semakin kuat.

Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan apa itu guard railing dalam hubungan? Siap untuk menerapkannya dalam hubunganmu, Bela?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

7 Cara Tenang Saat Berdebat dengan Pasangan, Jangan Emosi!

05 Des 2025, 20:00 WIBRelationship