Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Apakah Pasangan Bahasa Cinta Quality Time dan Receiving Gifts Serasi?

Perlu usaha lebih agar bisa bersama

Puspita Ramadhani

Teori love language atau bahasa cinta merupakan sebuah konsep yang dipopulerkan oleh Dr. Gary Chapman. Setidaknya, ia mengatakan ada lima bahasa cinta yang sudah banyak diketahui masyarakat, yakni sentuhan fisik (physical touch), menerima hadiah (receiving gifts), pelayanan (act of services), waktu berkualitas (quality times), dan afirmasi (words of affirmation)

Dari kelima bahasa cinta tersebut, banyak orang yang bertanya apakah bahasa cinta yang berbeda bisa membuat hubungan tersebut berjalan dengan baik. Apalagi, jika love language tersebut cenderung beterbalikan, misalnya antara quality time dan receiving gifts. 

Jika kamu dan pasangan punya love languages tersebut, maka kamu perlu melihat seberapa cocok quality time dan receiving gifts di bawah ini.

1. Kecocokan emosional

Freepik.com/Freepik

Pasanganmu terlalu sering memberikan hadiah, padahal bukan itu yang kamu inginkan darinya. Yup, bahkan menurut para ahli pun, bahasa cinta waktu berkualitas dan memberikan hadiah sering kali mengalami kesenjangan dalam hubungan emosional mereka. 

Ditambah lagi, orang dengan love language quality time cenderung merupakan sosok yang lebih sensitif soal perasaan. Mereka sangat tertarik untuk memiliki hubungan yang mendalam dan penuh dengan kenangan bersama. Sebaliknya, para pemberi hadiah sering kali dianggap sebagai sosok yang kurang sensitif dan ekspresif dalam percintaan.

2. Kecocokan komunikasi

Pexels.com/Nataliya Vaitkevich

Pasangan yang memiliki bahasa cinta waktu berkualitas dan memberikan hadiah mungkin akan menemukan beberapa masalah dengan komunikasi. Oleh karena itu, pasangan ini harus banyak berhati-hati dalam mengungkapkan perasaan mereka.

Kalian juga dianjurkan agar tidak terlalu banyak memendam atas hal-hal yang tidak sesuai. Namun, pastikan ketidaksepakatan itu disampaikan dengan baik, ya. 

Pastikan di antara kalian membangun komunikasi yang selaras, misalnya dengan saling berterus terang hal apa saja yang kalian suka dan tidak suka. Kemudian, tumbuhkanlah perasaan saling menghargai jika usaha yang telah dilakukan itu masih belum terasa maksimal.

3. Kecocokan gaya kencan

Freepik.com/master1305

Sudah jelas bahwa kencan adalah aktivitas yang sangat disukai para 'quality time'. Namun, bagaimana dengan si pemberi hadiah?

Menurut seorang pakar cinta, hubungan antara quality time dan receiving gifts bisa menjadi sangat menyenangkan. Sebab, mereka bisa bekerja dengan bahasa cintanya masing-masing. 

Orang dengan bahasa cinta akan mendorong pasangannya untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama dirinya, lebih mengenal satu sama lain, dan mempunyai pengalaman yang tak terlupa. Sedangkan orang dengan bahasa cinta satunya, mereka akan sangat bahagia bila memberi dan menerima hadiah. Jadi, kamu dapat menggabungkan keduanya di setiap pertemuan kalian. 

4. Kecocokan dalam bersahabat

pexels.com/gustavo-fring

Bagi pasangan platonis, dua bahasa cinta yang berbeda ini juga bisa menjadi rintangan. Persahabat dengan gaya ini dapat berhasil selama si pemberi hadiah memahami bahwa mereka mungkin harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan temannya daripada biasanya. 

Sebaliknya, jika kamu mempunyai sahabat dengan bahasa cinta menerima hadiah, kamu harus menunjukkannya dengan kejutan dalam bentuk nyata. Sebab, sering kali mereka tidak menganggap waktu sebagai hadiah yang sesungguhnya. 

5. Potensi masalah yang bisa terjadi

pexels.com/cottonbro-studio

Jika dilihat dari beberapa aspek, bahasa cinta waktu berkualitas dan memberi atau menerima hadiah belum tentu menjadi pasangan yang serasi. Sebab, ada upaya ekstra yang diperlukan agar hubungan itu bisa berjalan dengan mencari tahu apa saja kebutuhan satu sama lain yang harus dipenuhi dan dihormati. 

Karena orang yang memiliki waktu berkualitas membutuhkan lebih banyak waktu bersama daripada orang yang memberi hadiah. Hal itu berpotensi menimbulkan masalah karena orang yang memberi hadiah mungkin merasa tidak terbiasa menghabiskan banyak waktu dengan orang lain. 

Kemudian masalah lainnya adalah para 'waktu berkualitas' mungkin tidak memahami pentingnya memberi hadiah, sehingga pasangannya perlu mengungkapkan keinginannya untuk memberi dan menerima hadiah. Oleh karena itu, agar merasa terhubung, kedua belah pihak harus jelas tentang betapa pentingnya ekspresi cinta mereka.

Meski dinilai kurang cocok di awal, namun hal tersebut masih dapat diupayakan dengan saling memahami, kok. Jadi, semangat terus buat kamu!

IDN Media Channels

Latest from Dating