Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Terlihat Sepele, 8 Hal Toxic Ini Harus Berhenti Dikatakan ke Pasangan

Bisa membuatnya insecure dengan hubungan

Raden Putri

Dalam sebuah hubungan asmara, penting untuk kamu dan pasangan menyelaraskan tujuan utama dari hubungan yang sedang dijalani. Tetapi, hal yang lebih penting dari itu adalah bagaimana kamu dan si dia berinteraksi sehari-hari. Beberapa ungkapan membuat pasanganmu merasa dicintai dan diperhatikan. Sementara beberapa ungkapan lain membuatnya merasa diabaikan, ditolak, dan tidak diinginkan.

Melansir dari Best Life, para pakar hubungan mengungkapkan beberapa hal toxic kecil yang mungkin akan membuat perpecahan dalam hubungan. Apa saja? berikut 8 hal toxic yang terkesan sederhana, tapi kamu harus berhenti mengatakannya pada pasangan.

1. "Beri aku sebuah contoh"

Pexels.com/Tim Douglas

Jika kamu dan pasangan sedang mengatasi suatu masalah dan kamu mengucapkan kata ini, pada dasarnya kamu seperti menantang si dia untuk membuktikan bahwa pernyataannya valid. Ucapan ini bisa membuat pasangan menjadi bersikap lebih defensif dan menciptakan keterputusasaan dalam hubungan. Meski begitu, ada cara agar pernyataan ini bisa menjadi lebih positif. Dengan catatan, hal ini datang dari rasa ingin tahu yang tulus, sehingga kamu bisa belajar dan berkembang dari pasangan.

2. "Aku mendengarmu, tapi..."

Pexels.com/Ketut Subiyanto

Pakar hubungan mencatat bahwa kata "tapi" dalam frasa ini dapat menimbulkan keretakan antara kamu dan pasangan. Sebaliknya, jelaskan sudut pandang kamu dengan lebih jelas. Kamu juga bisa menyusun kembali frasa ini menjadi kalimat seperti, "Aku mendengar betapa kesalnya kamu mengenai hal ini. Aku memiliki sudut pandang yang berbeda, bolehkah aku menyampaikannya?".

3. "Ini lagi?"

Pexels.com/Samson Katt

Menggunakan kalimat ini dapat menyebabkan pasanganmu menjadi defensif atau marah. Jika hal ini terjadi, diskusi yang sedang kamu lakukan kemungkinan akan mengarah ke arah yang salah, pertengkaran. Pernyataan ini menunjukkan bahwa orang yang mengucapkannya tidak ingin terlibat dalam percakapan tersebut dan menganggap hal itu tidak layak untuk dibahas karena telah dibahas sebelumnya.

Hal ini tidak valid bagi pasangan yang ingin membicarakan sesuatu yang mungkin membebani pikirannya. Ucapan ini juga dapat menempatkan orang yang mengajukan pertanyaan pada posisi berkuasa atas orang lain, karena dapat membuat pikiran dan perasaannya lebih terasa penting dibanding orang lain.

4. "Aku menyesal kamu merasa seperti itu"

Pexels.com/Katerina Holmes

Ungkapan ini seperti mengalihkan kesalahan pada pasangan. Saat kamu mengatakannya setelah membuat kesalahan, kamu sebenarnya tidak meminta maaf atau merasa bersalah karena melakukan sesuatu yang menyakitkan.

Sebaliknya, kamu mengirim pesan halus bahwa itu adalah tanggung jawab atau kesalahan pasangan karena merasa kesal kepadamu. Kalimat ini dapat diubah menjadi seperti, "Aku minta maaf karena telah melakukan hal itu dan membuatmu merasa kesal." 

5. "Itu bukan sesuatu yang perlu disesalkan"

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Ungkapan ini mengabaikan perasaan pasangan. Setiap orang akan memiliki reaksi masing-masing terhadap masalah, keadaan, dan perasaan tertentu. Respons seperti ini justru akan membuat si dia merasa jika reaksinya telah salah dan berlebihan. Hal ini dapat mendorong putusnya hubungan dan membuat pasanganmu merasa sendirian dalam kesusahannya.

6. "Pasangan temanku nggak peduli sama hal ini"

Pexels.com/William Fortunato

Membandingkan pasanganmu dengan pasangan temanmu pasti akan berakhir buruk. Pasalnya, kamu seperti mengabaikan fakta bahwa setiap orang berhak bereaksi terhadap sesuatu yang mengganggu hati dan pikirannya. Kalimat ini dapat diubah dengan pertanyaan yang mengedepankan perasaan pasangan seperti, "Bisakah kamu membantuku memahami apa yang sebenarnya membuatmu kesal?"

7. "Kenapa kamu nggak biarin hal ini berlalu saja?"

Pexels.com/Tim Douglas

Beberapa masalah membutuhkan waktu untuk diselesaikan. Mengucapkan kalimat ini dapat menghentikan proses tersebut. Jika kamu ingin pasanganmu melepaskan permasalahan ini, cobalah untuk berbicara dengan cara yang lebih dulu. Misalnya, "Aku sadar masalah ini sering muncul di hubungan kita, aku mau memahami mengapa masalah ini penting untukmu. Bisakah kamu membantuku untuk memahaminya?"

Setelah itu, kamu juga bisa mendengarkan pasangan dengan seksama, meminta maaf dengan tulus jika diperlukan, bekerja sama untuk menyelesaikan masalah, dan memberikan waktu untuknya menjadi lebih tenang. Ketika masalah ini telah teratasi sepenuhnya, masalah yang sama mungkin tidak akan muncul lagi.

8. "Kalau kamu tenang, semuanya akan baik-baik aja"

Pexels.com/RDNE Stock project

Meminta pasangan untuk teman justru bisa berdampak sebaliknya. Pasalnya, saat pasanganmu mendengar kalimat ini, mereka berpikir bahwa dirinya terlalu berlebihan untuk orang yang dicintainya. Hal tersebut membuatnya merasa tidak bisa mengungkapkan emosi yang sebenarnya kepada pasangan. Efek jangka panjangnya adalah pasanganmu akan mundur dan menarik diri, karena dia mungkin takut untuk berbagi perasaan yang lebih dalam denganmu.

IDN Media Channels

Latest from Dating