Kamu punya teman yang bisa pacaran lama hingga bertahun-tahun? Sementara kamu mempertahankan hubungan untuk beberapa bulan saja rasanya sulit. Ini mungkin membuatmu jadi bertanya-tanya, apa yang salah denganmu dan mengapa kamu selalu putus-sambung saat pacaran?
Sebenarnya tidak ada ilmu pasti apa yang bisa membuat sebuah hubungan bertahan. Namun, para ahli tentu saja bisa memberikan saran yang sudah bisa dibuktikan oleh banyak orang.
"Jika kamu ceroboh, manipulatif, dan buruk dalam berkomunikasi, kamu juga akan buruk dalam berkencan. Sementara itu, jika kamu penuh perhatian, komunikatif, dan otentik, maka kamu cukup pandai berkencan," kata Tara Suwinyattichaiporn, PhD, pakar seks dan hubungan, serta profesor studi komunikasi manusia di California State University.
Lalu, apa yang harus kamu lakukan jika ingin “memperbaiki diri” agar tidak selalu putus-sambung dalam berpacaran? Berikut ini saran dari beberapa ahli, dilansir dari situs Well+Good.
"Sangat penting untuk jujur pada diri sendiri tentang apa yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu tidak akan mendapatkan apa yang sebenarnya kamu inginkan," kata ahli kesehatan mental dan ahli hubungan, Jor-El Caraballo.
Cukup tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang aku inginkan?". Jawabannya nanti akan membantumu bagaimana caramu menjalani hubungan. Misalnya, dimulai dari aplikasi apa yang mau kamu unduh (jika kamu mau!), apa yang mau kamu perlihatkan pada orang lain tentang dirimu, dan bagaimana kamu merespons calon pasangan yang berusaha mendekatimu.
Selain mencari tahu apa yang ingin kamu peroleh dari sebuah hubungan, kamu juga perlu memastikan seberapa banyak upaya usaha yang ingin kamu lakukan. Wajib diingat, hanya ingin punya pacar dengan mencari pacar yang serius tentu saja cara menjalaninya akan berbeda.
Jadi, pertimbangkan apakah ada sesuatu dalam hidup yang rela kamu korbankan untuk mendedikasikan lebih banyak waktu dan energi agar lebih serius dengan pasangan. Misalnya, waktu berolahraga yang mungkin akan berkurang, lebih sedikit membuat video di TikTok, dan sebagainya.
“Kamu harus meluangkan waktu sebanyak yang kamu bisa untuk memastikan hubunganmu berhasil. Pasangan yang mencari koneksi lebih stabil atau permanen sebaiknya menginvestasikan lebih banyak waktu untuk menemukan kecocokan,” ujar Jor-El.
Kata Dr. Tara, orang sering lebih fokus menjadi menarik daripada tertarik. Konsekuensi menjadi menarik adalah kamu mungkin tidak mendengarkan orang lain dengan baik. Hal ini justru dapat menyebabkan calon pasangan mundur perlahan karena dia akan merasa kamu tidak mencoba untuk mengenal dirinya.
Tidak ada yang salah menjadi pendengar yang baik. Jika kamu merasa senang orang lain mendengarkan apa yang kamu bicarakan, hal yang sama juga berlaku untuk orang tersebut.
"Melakukan berbagai hal yang benar-benar kamu nikmati akan membuat hubungan terasa lebih mudah dan tidak terbebani. Jadi, meskipun makan malam dan menonton film mungkin banyak dilakukan oleh pasangan lain, tetapi kamu dan pacar tidak perlu melakukannya jika tidak suka,” Jor-El menjelaskan.
Cari tahu kesukaanmu dan pasangan, lalu lakukan hal tersebut. Meskipun itu tidak terkesan romantis atau sesuatu yang tidak umum dilakukan pasangan, tetapi yang paling penting adalah kalian berdua menikmatinya.
Jika kamu mencari hubungan yang berkualitas, Dr. Tara merekomendasikan lebih sering bertemu dengan pasangan. Menurutnya, chemistry saat bertatap muka berbeda dengan chemistry melalui teks. Semakin sering kalian bertemu, maka semakin baik.
Bagi kamu yang bertemu dengan pasangan di media sosial, mungkin awalnya memang akan terasa lebih nyaman hanya bertukar pesan atau video call. Namun, kamu tetap harus bertemu jika ingin hubungan lebih berkualitas. Jika kamu merasa tidak nyaman saat bertatap muka dengannya, ini bisa menjadi tanda ada sesuatu yang harus dibenahi dalam hubungan tersebut.
Atasan akan menghargai karyawan yang rajin bekerja dan meningkatkan kemampuannya. Meskipun pacar bukan atasanmu, tetapi dia juga akan menghargai jika kamu bersikap aktif untuk membuat hubungan menjadi lebih baik.
“Caranya adalah dengan terus memperdalam hubungan sehingga tidak jalan di tempat. Rencanakan waktu kencan berdua, lakukan pembicaraan dari hati ke hati, bangun keintiman dengan pasangan, dan semacamnya,” saran Dr. Tara.
Saat berpacaran, kamu memang tidak akan merasa bahagia. Namun, berpacaran seharusnya juga tidak membebani, menghabiskan energi, atau membuatmu merasa putus asa.
“Jika kamu merasa mulai kecewa, istirahatlah dari hubungan selama dua hari, dua bulan, berapa lama pun yang kamu butuhkan. Saat kamu waktu dan emosional yang sudah kembali baik untuk berpacaran dengan orang lain, coba lagi. Satu-satunya yang bisa menentukan adalah dirimu sendiri,” ujar Dr. Tara.
Itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki kualitas hubungan agar tidak putus-sambung terus. Meskipun masih tahap pacaran, tetapi mencari hubungan yang stabil tetap jadi keinginan banyak pasangan. Setuju?
