Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Apakah Non Muslim Boleh ke Mekkah dan Madinah? Ini Jawabannya!

Mekkah
Pexels.com/Ramiar Dilshad
Intinya sih...
  • Non-muslim boleh ke Madinah dengan beberapa syarat, seperti tidak diperkenankan memasuki Masjid Nabawi.
  • Mekkah secara tegas hanya diperuntukkan bagi umat Islam, sesuai dengan ajaran agama Islam yang melarang non-muslim masuk ke wilayah suci.
  • Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan ketat dan sanksi berat bagi non-muslim yang nekat masuk ke Mekkah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah non muslim boleh ke Mekkah dan Madinah? Di tengah meningkatnya minat wisata religi dan budaya di Arab Saudi, isu tentang boleh tidaknya orang yang beragama selain Islam berkunjung ke Mekkah dan Madinah sering memunculkan rasa penasaran.

Dua kota suci ini memang memiliki posisi istimewa dalam Islam, tetapi aturan aksesnya kerap disalahpahami. Lantas, apakah benar non-muslim sama sekali tidak boleh masuk ke Mekkah dan Madinah? Temukan jawabannya melalui artikel ini!

Boleh ke Madinah dengan beberapa syarat

Masjid nabawi
dailysabah.com

Madinah dikenal sebagai salah satu kota paling suci dalam Islam. Namun, dibandingkan Mekkah, Madinah memiliki aturan yang lebih fleksibel terkait kunjungan non-muslim.

Di Madinah, non-muslim dapat berjalan-jalan di sekitar kota, berbelanja di toko, hingga makan di restoran yang sama dengan para jamaah muslim. Interaksi di ruang publik berlangsung normal dan terbuka, selama tetap menghormati norma setempat.

Namun, ada batasan penting yang perlu diperhatikan. Non-muslim tidak diperkenankan memasuki Masjid Nabawi. Area masjid dijaga ketat, dan petugas keamanan akan memeriksa identitas jika mencurigai pengunjung yang hendak masuk ke kompleks masjid.

Saat berkunjung ke Madinah, penting untuk memahami bahwa kota ini merupakan kota religius, sama halnya dengan Vatikan bagi umat Katolik. Oleh karena itu, berpakaian sopan bukan hanya soal etika, tetapi juga kenyamanan.

Untuk pria, disarankan mengenakan celana panjang dan atasan berlengan, baik kemeja maupun kaus polos. Mengenakan thobe (gamis lengan panjang) memang tidak wajib, tetapi bisa membantu menyatu dengan lingkungan sekaligus melindungi kulit dari panas.

Sementara itu, perempuan disarankan mengenakan pakaian tertutup yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. Selain menghormati budaya lokal, berpakaian sesuai norma juga membuat perjalanan terasa lebih aman dan nyaman.

Sama sekali tidak boleh ke Mekkah

Mekkah
Pexels.com/Mustafa Fathy

Sementara itu, Mekkah secara tegas hanya diperuntukkan bagi umat Islam. Larangan berkunjung untuk non-muslim ini bukan sekadar aturan administratif, melainkan berakar kuat pada ajaran agama Islam dan sejarah panjangnya.

Al-Qur’an secara jelas menyebutkan bahwa Mekkah adalah wilayah suci yang dikhususkan bagi umat Islam. Dalam Surah At-Taubah ayat 28, Allah berfirman agar orang-orang musyrik tidak mendekati Masjidil Haram setelah masa tertentu. Ayat ini kemudian ditafsirkan oleh para ulama sebagai larangan bagi non-muslim memasuki Mekkah. Berikut bunyi ayatnya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هٰذَاۚ وَاِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيْكُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖٓ اِنْ شَاۤءَۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwanya). Oleh karena itu, janganlah mereka mendekati Masjidilharam setelah tahun ini. Jika kamu khawatir menjadi miskin (karena orang kafir tidak datang), Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.

Regulasi pengecekan identitas sebelum masuk Mekkah

Mekkah
Pexels.com/Muhammad Khawar Nazir

Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan yang sangat ketat untuk memastikan hanya umat muslim yang dapat memasuki Kota Suci Mekkah.

Salah satu bentuk pengawasan dilakukan sejak kedatangan di Arab Saudi. Petugas imigrasi akan memeriksa paspor dan dokumen perjalanan di bandara. Jika ditemukan cap visa Israel pada paspor, dokumen tersebut dapat dianggap tidak valid untuk perjalanan ke wilayah tertentu.

Selain itu, non-muslim tidak diperbolehkan mengajukan visa khusus Haji atau Umrah. Kedua visa ini merupakan syarat utama untuk bisa memasuki Mekkah dan area sekitarnya.

Pengawasan juga dilakukan di jalur darat menuju Mekkah. Terdapat pos pemeriksaan dan pembatasan jalan yang secara khusus memisahkan rute menuju kota suci. Di titik-titik ini, pengunjung wajib menunjukkan visa Haji atau Umrah serta kartu identitas yang mencantumkan status agama.

Tak hanya dokumen, perilaku dan cara berpakaian pengunjung juga menjadi perhatian petugas. Aparat akan memastikan setiap orang yang masuk ke wilayah Mekkah mematuhi norma dan tata krama Islam yang berlaku.

Sanksi jika non-muslim nekat masuk ke Mekkah

Mekkah
Pexels.com/SULTAN

Larangan ini telah berlaku selama berabad-abad dan hingga kini diterapkan secara ketat oleh pemerintah Arab Saudi. Non-muslim yang mencoba masuk ke wilayah Mekkah dapat dikenai sanksi berat, mulai dari deportasi hingga hukuman hukum lainnya.

Meski aturan masuk ke Mekkah sangat ketat, sejarah mencatat ada beberapa kasus langka non-muslim yang pernah memasuki kota suci ini. Salah satu kejadian paling besar terjadi pada tahun 1979, ketika sekelompok militan bersenjata yang dipimpin Juhayman al-Otaybi mengambil alih Masjidil Haram. Kelompok ini berasal dari Arab Saudi dan Yaman, dan menuduh pemerintah Saudi telah menyimpang dari nilai-nilai Islam.

Aksi tersebut berujung pada pengepungan selama dua minggu dan menelan banyak korban jiwa. Peristiwa ini menjadi pengingat serius tentang risiko keamanan yang bisa muncul di kawasan suci jika pengawasan tidak ketat.

Kasus lain terjadi pada tahun 2002, ketika jurnalis Amerika-Israel, Gil Tamary, secara diam-diam masuk ke Mekkah untuk membuat liputan perjalanan. Ia termasuk salah satu dari segelintir non-muslim yang diketahui pernah memasuki kota tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

Aksi Tamary memicu kontroversi besar di berbagai kalangan, mulai dari umat muslim hingga masyarakat internasional. Pemerintah Arab Saudi pun mengambil langkah hukum dengan menuntut Tamary dan sopirnya yang berasal dari Saudi.

Meski Tamary kemudian menyampaikan permintaan maaf dan mengaku ingin memperkenalkan keindahan Islam, insiden ini mempertegas sikap tegas terhadap larangan masuknya non-muslim ke Mekkah.

Terjawab sudah pertanyaan bolehkah non-muslim boleh memasuki area Mekkah dan Madinah. Semoga penjelasan ini bisa memuaskan rasa penasaran kamu, ya, Bela!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Lifestyle

See More

Apakah Non Muslim Boleh ke Mekkah dan Madinah? Ini Jawabannya!

31 Des 2025, 15:15 WIBLifestyle