10+ Potret Banjir di Bali dan Dampaknya, 9 Orang Tewas dan 2 Masih Hilang

- Curah hujan ekstrem memicu banjir di Bali, dengan intensitas mencapai 150-385,5 mm/hari.
- Banjir mengakibatkan 9 orang meninggal dan 2 hilang, serta ribuan rumah terendam air hingga setinggi 2,5 meter.
- Pemerintah pusat menetapkan status darurat bencana selama satu minggu, alokasikan dana Rp5 miliar untuk penanganan bencana dan infrastruktur.
Pulau Bali yang biasanya identik dengan keindahan pantai dan keramahan wisata kini tengah dilanda bencana besar. Sejak Selasa malam (9/9/2025), hujan deras mengguyur tanpa henti hingga menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Air bah merendam ribuan rumah, melumpuhkan fasilitas umum, serta memaksa warga untuk mengungsi.
Bencana ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga mengancam roda perekonomian daerah yang sangat bergantung pada sektor pariwisata. Bandara terganggu, akses jalan terputus, hingga hotel-hotel mengalami kerusakan. Situasi darurat ini pun memantik perhatian pemerintah pusat yang turun tangan langsung untuk mempercepat penanganan.
Berikut sederet potret kondisi banjir di Bali yang terekam di lapangan.
1. Banjir yang melanda Bali dipicu oleh curah hujan ekstrem. BMKG mencatat intensitas hujan di beberapa wilayah mencapai 150 mm/hari, bahkan di Jembrana mencapai 385,5 mm/hari.

2. Gelombang ekuatorial Rossby memicu hujan lebat disertai petir, diperparah juga oleh kondisi drainase buruk akibat sampah dan alih fungsi lahan resapan menjadi pemukiman.

3. Hingga 11 September 2025, tercatat 9 orang meninggal dunia dan 2 orang masih hilang di Bali. Jika digabung dengan wilayah NTT, total korban mencapai 15 meninggal dan 10 hilang.

4. Daerah terdampak meliputi Denpasar, Jembrana, Gianyar, Badung, Klungkung, dan Tabanan.

5. Sedikitnya 620 jiwa atau 202 kepala keluarga terdampak langsung. Ribuan rumah serta fasilitas umum terendam air hingga setinggi 2,5 meter.

6. Banjir memaksa warga untuk mengungsi ke lokasi darurat. Di Jembrana, lebih dari 85 jiwa dievakuasi ke balai desa, banjar, serta musala.

7. Di Denpasar, sekitar 108 jiwa mengungsi ke sekolah dan balai banjar. Secara keseluruhan, lebih dari 800 orang berada di tempat pengungsian.

8. Pemerintah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, selimut, serta layanan medis darurat bagi mereka yang terdampak.

9. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sempat terganggu aksesnya karena banjir, sementara sejumlah hotel dan restoran mengalami pemadaman listrik dan kerusakan fasilitas.

10. BNPB bersama Pemprov Bali telah menetapkan status darurat bencana selama satu minggu terhitung sejak 10 September 2025.

11. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, memimpin langsung koordinasi di lapangan. Sementara Presiden RI, Prabowo Subianto, menginstruksikan penanganan cepat dan menyeluruh.

12. BNPB juga mengalokasikan dana Rp5 miliar untuk kebutuhan logistik, perbaikan infrastruktur, dan pelayanan dasar masyarakat terdampak.

13. BMKG memprediksi cuaca Bali akan relatif lebih stabil. Meski hujan ekstrem menurun, warga bantaran sungai diminta tetap waspada karena debit air masih tinggi.

Banjir kali ini menjadi peringatan serius bagi Bali, bukan hanya soal cuaca ekstrem, tetapi juga kesiapan infrastruktur dan tata kelola lingkungan. Dengan langkah mitigasi yang cepat, diharapkan kondisi segera pulih, masyarakat bisa kembali beraktivitas, dan pariwisata Bali bangkit dari keterpurukan akibat bencana.



















