Kondisi Putri Bajrakitiyabha, Anak Raja Thailand yang Masih Koma

- Putri Bajrakitiyabha, anak Raja Thailand, masih koma sejak Desember 2022 karena serangan jantung yang merusak organ vital.
- Tekanan darah rendah membuat kondisinya semakin kritis meski mendapat perawatan intensif dan dukungan medis penuh.
- Koma berkepanjangan Putri Bha menimbulkan ketidakpastian suksesi Kerajaan Thailand dan menjadi simbol harapan bagi banyak warga Thailand.
Putri sulung Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, Putri Bajrakitiyabha Mahidol, kembali menjadi sorotan setelah tim medis merilis laporan terbaru mengenai kondisinya. Sang putri, yang akrab disapa Putri Bha dan dijuluki publik sebagai 'Putri Tidur' karena koma berkepanjangan, telah tidak sadarkan diri sejak Desember 2022 akibat serangan jantung yang merusak organ vital.
Pada Selasa, 19 Agustus 2025, Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand menyampaikan bahwa kondisi sang putri masih sangat kritis. Ia mengalami tekanan darah rendah meski terus mendapat obat penunjang, antibiotik, terapi pengganti ginjal, serta bantuan pernapasan. Tim medis menyebut, sejak awal Agustus, infeksi parah dalam aliran darah semakin memperburuk situasi.
“Dokter memberikan obat untuk menstabilkan tekanan darahnya, beserta peralatan medis dan antibiotik untuk mendukung fungsi ginjal dan pernapasan,” demikian pernyataan resmi istana, dikutip dari The Straits Times (20/08/2025).
Dari kolaps hingga koma berkepanjangan

Peristiwa yang menimpa Putri Bha berawal pada 15 Desember 2022, ketika ia tiba-tiba kolaps saat melatih anjing militer di Provinsi Nakhon Ratchasima. Diagnosa medis menyebutkan adanya aritmia jantung yang memicu kerusakan organ, sehingga membuatnya tak pernah sadar kembali.
Sejak saat itu, sang putri dirawat di Rumah Sakit Palang Merah Chulalongkorn, Bangkok, dengan pemantauan ketat dari tim dokter istana. Hampir tiga tahun berlalu, kondisi kesehatannya disebut 'stabil tetapi kritis', dengan ketergantungan penuh pada alat medis.
Mengapa tekanan darah rendah berbahaya?

Menurut Mayo Clinic, tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi ketika angka berada di bawah 90/60 mmHg. Pada sebagian orang kondisi ini tidak berbahaya, tetapi dalam kasus serius bisa mengancam jiwa karena organ vital tidak mendapat suplai darah dan oksigen yang cukup. Gejala yang dapat muncul antara lain pusing, lemas, hingga pingsan.
Dalam kasus Putri Bha, tekanan darah rendah dipicu oleh infeksi darah akut (sepsis). Sepsis membuat tekanan darah jatuh drastis dan merusak organ penting seperti ginjal, paru-paru, serta jantung. Karena itu, ia memerlukan pemantauan intensif dan dukungan penuh dari obat-obatan, antibiotik, hingga alat bantu medis.
Seperti apa sosok Putri Bajrakitiyabha?

Di luar kisah kesehatannya, Putri Bajrakitiyabha dikenal sebagai figur berprestasi baik di dalam maupun luar negeri. Lahir pada 7 Desember 1978, ia merupakan anak pertama Raja Vajiralongkorn dari pernikahannya dengan Putri Soamsawali, sekaligus cucu pertama mendiang Raja Bhumibol Adulyadej dan Ratu Sirikit. Putri Bha menempuh pendidikan tinggi di bidang hukum dan meraih gelar doktor hukum (J.S.D.) dari Cornell University, Amerika Serikat, serta menerima gelar kehormatan dari Chicago-Kent College of Law.
Selain akademisi, ia memiliki karier internasional yang menonjol. Putri Bha pernah bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menjabat sebagai Duta Besar Thailand untuk Austria, dan menduduki posisi perwira tinggi militer di komando pengawalan raja. Ia juga dikenal aktif mengampanyekan perlakuan yang lebih baik bagi perempuan di penjara, menjadikan dirinya sosok ningrat modern yang peduli isu sosial sekaligus diplomasi global.
'Putri Tidur' dan bayang-bayang suksesi Kerajaan

Koma berkepanjangan yang dialami Putri Bha menimbulkan tanda tanya besar mengenai arah suksesi Kerajaan Thailand. Berdasarkan Konstitusi 1974, ia sebenarnya merupakan kandidat sah sebagai pewaris takhta karena statusnya sebagai anak sulung. Namun, tradisi di Thailand cenderung lebih mengutamakan pewaris laki-laki. Hingga kini, Raja Vajiralongkorn belum menetapkan penerus resmi, sehingga kondisi kesehatan Putri Bha memperpanjang ketidakpastian dalam masa depan kerajaan yang dikenal sangat tertutup dan sensitif.
Di sisi lain, sosok Putri Bha tetap menjadi simbol harapan bagi banyak warga Thailand. Keluarga kerajaan menyebut mereka terus mendoakan kesembuhannya, sementara publik menjulukinya sebagai 'Putri Tidur' dengan harapan ia suatu hari akan sadar kembali. Keterbukaan istana mengenai kondisinya juga terbilang langka, mengingat Thailand memiliki hukum ketat terkait pembicaraan tentang keluarga kerajaan. Tak heran jika setiap pengumuman resmi tentang dirinya selalu menyita perhatian besar, baik di dalam negeri maupun dunia internasional.



















