Banjir tengah melanda Queensland Utara, Australia. Pada Minggu (17/12), pemerintah setempat mengarahkan ribuan warganya untuk segera mengungsi. Akibat banjir ini, sejumlah area penting termasuk bandara jadi terendam. Buaya bahkan tampak berenang di area jalanan kota yang juga tergenang.
Bencana alam ini disebabkan oleh cuaca ekstrem yang diawali dengan badai tropis di sejumlah wilayah. Lebih lengkap soal dampak banjir di Queensland Utara, Australia ini, simak informasinya di bawah.
Cuaca diprediksi kian memburuk
Anjuran agar warga segera mengungsi tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada prediksi bahwa curah hujan akan makin tinggi. Kota Cairns sendiri telah mengalami hujan deras dengan curah lebih dari 2 m sejak bencana ini bermula. Kepala pemerintahan Queensland, Steven Miles, turut mengkhawatirkan penduduk kota terpencil Wujal Wujal, yang berjarak 175 km dari Cairns.
Mengutip BBC, badan prakiraan cuaca mengatakan hujan lebat akan terus berlanjut hampir sepanjang hari Senin dan bertepatan dengan air pasang. Hal ini meningkatkan dampaknya terhadap masyarakat dataran rendah. Hujan diprediksi baru mulai mereda pada hari Selasa.
Namun, sungai-sungai belum mencapai puncaknya dan akan terus meluap selama berhari-hari. Beberapa sungai diperkirakan akan memecahkan rekor dari banjir besar 1977. Sebagai contoh adalah Sungai Daintree yang telah melampaui rekor sebelumnya sebesar 2 m, setelah menerima curah hujan sebesar 820 mm dalam 24 jam.
Mulai hadapi krisis kebutuhan pokok
Genangan air yang kian memburuk juga membuat banyak warga terisolasi. Dilaporkan ada sembilan warga Wujal Wujal (termasuk anak-anak sakit) yang terjebak di atap rumah sakit usai petugas darurat tidak dapat menjangkau mereka. Akses terhadap berbagai kebutuhan pokok terputus.
"Setelah itu, kami mempunyai kekhawatiran mengenai air minum, saluran air limbah, listrik dan telekomunikasi, jalan raya–banyak jalan yang terblokir dan kami tidak dapat memperoleh dukungan udara," ujar Steven Miles.