Menjadi kabar cukup mengejutkan, saat Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kembali gelombang kenaikan kasus COVID-19, pada Sabtu (2/12/2023). Perkiraan kasus harian COVID-19, sejauh ini diinformasikan meningkat hingga dua kali lipat, akibat merebaknya EG.5 dan HK.3 sebagai subvarian virus corona.
Kembali naiknya status COVID-19 di Singapura
Menurut penjelasan dari Ong Yu Kung selaku Menteri Kesehatan Singapura, kasus COVID-19 mengalami pelonjakan sampai 2.000 kasus per hari.
"Singapura kini kembali mengalami gelombang infeksi COVID-19. Perkiraan kasus harian meningkat, dari sekitar 1.000 kasus per hari di tiga minggu lalu, menjadi sekitar 2.000 kasus per hari selama dua minggu terakhir," pungkas Ong Yu Kung selaku Menteri Kesehatan Singapura.
Kondisi peningkatan infeksi, sebagian besar didorong oleh kemunculan subvarian virus corona, yaitu EG.5 dan HK.3 yang mana keduanya merupakan keturunan varian XBB Omicron. Selain itu, disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti perubahan musim di akhir tahun hingga berkurangnya kekebalan tubuh penduduk.
Tanda-tanda infeksi virus EG.5 dan HK.3
Omicron EG.5 dan turunannya HK.3, dilaporkan menjadi subvarian utama yang merebak di Singapura, sampai kasus hariannya mencapai 75 persen. Melansir dari Hindu Times, kemunculan EG.5 dan HK.3 gejalanya terpantau mirip seperti induk aslinya, di antaranya pasien mengalami tanda-tanda berikut ini.
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Bersin
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kram
- Nyeri badan
- Mual
- Sesak napas.