Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Makin Bervariasi, % Arabica Memperkenalkan Delapan Biji Kopi Baru

Ada biji kopi dari seluruh penjuru dunia

Romi Subhan

Brand kopi % Arabica memiliki misi menghadirkan ‘See the World Through Coffee’ kepada para pelanggannya. Berpegang pada misi tersebut, Kenneth Shoji sebagai pendiri % Arabica setiap tahunnya melanglang buana ke lokasi-lokasi penghasil kopi terbaik di dunia untuk mengkurasi kopi-kopi single origin. % Arabica Indonesia dengan bangga memperkenalkan koleksi terbaru biji kopi single origin.

Tim % Arabica yang terdiri dari roaster dan barista yang ahli dengan saksama memilih biji kopi untuk menonjolkan karakteristik masing-masing biji kopi yang unik. Dari perbukitan Kolombia hingga lanskap Indonesia yang cantik, tiap biji kopi bercerita tentang dedikasi, semangat, dan kecintaan mendalam terhadap seni tentang kopi.

Berikut jenis-jenis biji kopi baru yang tersedia di seluruh gerai % Arabica di Jakarta dan
Bali yang bisa kamu coba.

Guatemala Chimaltenango Concepción Buena Vista

Dok. %Arabica

Kopi ini berasal dari salah satu kawasan perkebunan bernama “El Horizonte” di kawasan tengah Guatemala dan merupakan hasil usaha tak kenal lelah dari kakak beradik Eddy dan David Solano, generasi keempat petani kopi yang dalam keluarga mereka, dalam melanjutkan tradisi dalam membudidayakan pohon kopi Red Bourbon.

Buah kopi yang matang dibilas, diapungkan, dan dikeringkan utuh di wadah penjemur bergaya Afrika selama kurang lebih 16-21 hari, menghasilkan biji-biji medium-bodied dengan keasaman tinggi beraroma blackcurrant, plum, dan karamel.

Nicaragua Jinotega Las Delicias

Ilustrasi, Unsplash.com/Anastasiia Chepinska

Biji kopi ini diambil dari pertanian keluarga Mierisch di pegunungan tinggi wilayah Matagalpa dan Jinotega di Nikaragua. Las Delicias adalah perkebunan terkecil mereka di sini dan dikelola oleh Eleane Mierisch.

Eleane adalah keluarga petani generasi keempat dan merupakan salah satu tokoh penting di Nikaragua untuk urusan pengolahan kopi. Biji kopi ini hanya menggunakan buah yang paling matang dari varietas Javanica kemudian dikeringkan secara alami di wadah pengering bergaya Afrika, di mana prosesnya dibolak-balik secara teratur agar mendapatkan hasil pengeringan yang merata. Hasilnya adalah biji kopi penuh gula buah alami dengan aroma buah blueberry dan berry yang kuat serta sedikit aroma kacang almond di bagian akhir. Biji kopi ini sangat cocok untuk Chemex atau dipanggang untuk dinikmati di rumah.

Peru Cajamarca Cedros Cooperative

Ilustrasi, Unsplash.com/Christina Rumpf

Berasal dari Jaen finca (perkebunan) di wilayah Cajamarca di Peru, biji kopi ini diproduksi oleh Koperasi Cedros. Koperasi ini terdiri atas perkebunan-perkebunan berskala kecil yang memiliki luas antara satu hingga tiga hektar di ketinggian antara 1.500-2.000 meter di atas permukaan laut.

Lot ini menggabungkan varietas kopi Bourbon, Catimore, dan Pache. Setelah buah kopi dihilangkan, biji kopi difermentasikan selama 15 hingga 48 jam sebelum dicuci dan dikeringkan selama 12 hingga 25 hari. Hasilnya: kopi yang bersih dan bercita rasa klasik alami dengan tingkat fermentasi sedang dan rasa manis dari buah dan berry serta cita rasa herbal di akhirannya.

Colombia Huila Monteblanco (Tropical Washed)

Ilustrasi, Unsplash.com/Mockup Graphics

Distrik Huila di sisi selatan Kolombia dikenal secara global sebagai penghasil kopi paling dihormati di dunia perkopian dunia. Biji kopi ini diperoleh dari Finca Monteblanco, sebuah perkebunan milik keluarga yang dikelola oleh Rodrigo Sánchez Valencia. Lot Monteblanco Purple Caturra washed-processed ini merupakan kombinasi unik dari varietas kopi langka dengan metode pemrosesan khusus.

Setelah dipanen, buah ceri kopi yang sudah matang direndam untuk menghilangkan kotoran sebelum dikupas dan dimasukkan ke tangki. Untuk proses fermentasi di dalam tangki, ditambahkan induk ragi yang terdiri dari mikroorganisme khusus dicampur dengan molase dan panela yang sebelumnya sudah difermentasikan selama delapan jam.

Buah-buahan tropis seperti jeruk, plum, dan markisa kemudian ditambahkan guna menghadirkan rasa buah yang unik ke dalam biji kopi. Setelah proses fermentasi selama 150 jam, biji kopi kemudian dicuci dan dikeringkan. Hasilnya, biji kopi nikmat dengan aroma jeruk, plum, red berry, markisa, dan blackberry.

Indonesia Gayo Asbi Estate

Ilustrasi, Unsplash.com/Nathan Dumlao

Perkebunan ASBI adalah nama paling menonjol di kancah pertanian kopi Gayo, yang terletak di bagian utara Indonesia. Biji kopi ini diproduksi di Desa Simpur Batu di Jawa Timur di mana ia dianugerahi cuaca sejuk serta tingkat kematangan pohon kopi memiliki andil penting dalam Classic Natural Process—sebuah metode utama yang benar-benar membuat kualitas biji kopi premium bersinar.

Prosesnya dimulai dengan memilih buah ceri kopi Red Bourbon, Abyssinia, dan Typica secara cermat. Biji-biji berkualitas terbaik lalu dipanen dan dikeringkan selama 20-25 hari. Buah kopi kering kemudian dikupas, disortir, dinilai kualitas, dan didiamkan selama tujuh hari. Hasil prosesnya kemudian diambil sampelnya, dites rasanya guna menjamin kualitas kopi terbaik yang kaya dengan cita rasa biji kakao, mangga kering, berry, dan rasa teh oolong yang bersih.

Indonesia Sumatra Korintji Kayu Aro

Ilustrasi, Unsplash.com/Tim Mossholder

Koperasi ALKO Sumatra Kopi memproduksi kopi berkualitas di lereng Gunung Kerinci di Sumatera—daerah yang terkenal dengan perkebunan tehnya yang melimpah. Dengan lahan seluas lebih dari 400 hektar dan lebih dari 500 mitra petani, tim ALKO terus meningkatkan kualitas dan penelusuran kopi mereka sejak 2017.

Lot dari ALKO ini menggunakan campuran varietas Arabika lokal yang dikenal sebagai Andung Sari dan Sigararutang. Setelah buah ceri kopi yang matang dipanen, ia kemudian dikeringkan di bawah atap sebelum dikupas. Proses ini menghasilkan kopi dengan cita rasa buah dan manis dengan sentuhan rasa pir, kismis, dan nanas dengan aroma teh melati dan mawar.

Colombia Huila Monteblanco (Passion Fruit)

Ilustrasi, Unsplash.com/Pariwat Pannium

Kisah biji kopi Huila Finca Monteblanco berasal dari wilayah Huila di ujung selatan Kolombia yang cerah. Kopi dari Huila terkenal dengan cita rasanya yang kompleks dan rasa manis alami, begitu juga dengan biji kopi yang ditanam di Finca Monteblanco.

Peternakan seluas 14 hektar di kota San Adolfo yang menawan ini terletak di dekat Cueva de los Guacharos, salah satu hutan lindung di Kolombia—lokasinya menjadikannya surga bagi keanekaragaman hayati.

Dikelola oleh petani kopi generasi ketiga Rodrigo Sanchez Valencia, Finca Monteblanco memproduksi banyak kopi spesial dengan menggunakan biji kopi Passion Fruit Washed.

Biji ini dipadukan dengan varietas markisa cholupa dan granadilla, yang terkenal dengan rasa manis dan unik khas Huila. Guna memperoleh cita rasa kopi yang khas, buah markisa itu dihancurkan kemudian dicampur dengan bahan fermentasi ke dalam wadah berukuran 200 liter. Keduanya kemudian difermentasikan selama 190 jam sambil sesekali ditambahkan molase, gula, dan buah demi memberikan nutrisi pada adonan.

Setelah adonan dapat ditambahkan biji kopi, campuran tersebut lalu difermentasikan lagi selama 150 hingga 190 jam. Proses ini dimaksudkan untuk “menyuntikkan” rasa cholupa, granadilla, dan karamel yang nikmat ke dalam biji kopi. Usai proses selama sembilan hari tersebut, biji kopi lalu dikeringkan secara saksama selama kurang lebih 20 hingga 25 hari.

Indonesia Gayo Kala Tenang Estate

Ilustrasi, Unsplash.com/Nathan Dumlao

Gayo ada di ujung utara Pulau Sumatera di Provinsi Aceh, Indonesia. Seluruh wilayahnya terbentang di lereng bukit yang mengelilingi Kabupaten Bener Meriah, dekat Takengon dan Danau Lut Tawar. Berada di dataran tinggi dengan iklim sejuk dan basah, serta banyaknya pepohonan yang menaungi pohon-pohon kopi yang tumbuh di sini membuat gula yang ada di dalam buah ceri kopi secara perlahan meresap ke biji kopi menghasilkan aroma buah dan manis.

Perkebunan Kala Tenang terletak di sebuah desa kuno di Bener Meriah dan menggunakan teknik pengolahan pascapanen alami yang tradisional untuk kelompok ini Buah ceri kopi yang dipilih secara cermat ditempatkan dengan hati-hati ke dalam tong fermentasi hingga seluruhnya terendam dalam air. Kopi-kopi tersebut lalu direndam selama 30 menit sebelum diangkat dan dijemur. Setelah itu, buah ceri kopi yang telah kering didiamkan selama seminggu guna mengoptimalkan perkembangan aroma dan rasa. Hasilnya adalah biji kopi nikmat dengan aroma blueberry, mangga kering, dan sedikit semangka yang menyegarkan.

Harga Biji Kopi Baru % Arabica

Dok. %Arabica

Dengan tambahan delapan biji kopi baru ini, % Arabica sekarang menawarkan beragam koleksi yang cocok untuk semua penggemar kopi. Biji-biji kopi tersebut ditawarkan dengan harga variatif mulai dari Rp185.000 hingga Rp2.800.000 per kilo.

Dalam menyambut musim Natal, % Arabica juga dengan gembira mengumumkan bahwa biji-biji kopi terbaru tersebut juga dapat diperoleh sebagai bagian dari hantaran istimewa. Bingkisan-bingkisan istimewa ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp129.000 hingga Rp800.000 serta didesain sebagai hadiah sempurna bagi para pecinta kopi selama perayaan Natal atau Tahun Baru. Bagikan nikmatnya kopi luar biasa bersama orang-orang tercinta dan biarkan hadiah ini menjadi bukti saling memberi serta kebersamaan yang menjadi ciri khas musim liburan akhir tahun.

IDN Media Channels

Latest from Food