Sebulan sebelum Linda Wenzel (16 tahun) hilang, ia memutuskan menjadi mualaf dan mulai mengenakan pakaian tertutup dan membawa al-Quran ke sekolah. Melansir The Sun, Linda diduga jatuh cinta dan telah dipengaruhi oleh seorang pemuda yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS. Kemudian Linda menghilang meninggalkan kediamannya di kota kecil Pulsnitz, Jerman demi menjadi pengantin ISIS.
Satu tahun yang lalu, remaja yang masih bersekolah ini nekat meninggalkan kedua orangtuanya menuju Syria, ia berangkat dari Fankfurt ke Turki. Kepada orangtuanya, ia meminta izin untuk menginap di rumah sahabatnya selama libur sekolah. Sayangnya ia berbohong.
Menurut Wenzel, Ibu Linda, anak gadisnya berhasil sampai ke Turki karena dibantu oleh anggota IISIS. Hal ini diyakini Wenzel karena anaknya mempunyai dua akun Facebook, diduga Linda berkomunikasi dengan anggota IISIS dengan menggunakan akun Facebook lainnya. Wenzel mengetahui hal ini karena ia menemukan akun Facebook Linda yang kedua di tablet milik Linda yang tertinggal di kamarnya.
Namun di Juli ini, orangtua Linda mendapat berita baik sekaligus miris. Linda akhirnya ditemukan oleh pasukan Irak. Saat itu ia dan keempat perempuan lainnya sedang bersembunyi di terowongan Mosul. Sayangnya, saat ditemukan para pengantin ISIS ini kedapatan membawa senjata api dan sabuk bom bunuh diri. Diduga kuat mereka hendak menyerang prajurit Irak. Apalagi melansir The Telegraph, Linda dikenal sebagai penembak jitu.
Sayangnya orangtua Linda harus menelan kenyataan yang pahit, Bela. Pemerintah Irak menyatakan semua warga asing yang terlibat dalam anggota ISIS tetap diadili dan dihukum di Irak.
