Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Profil Jeff Bezos, Miliarder Dunia yang Gelar Pesta Pernikahan Mewah

Jeff Bezos
hollywoodreporter.com
Intinya sih...
  • Jeff Bezos, miliarder Amazon, gelar pesta pernikahan mewah di Venesia dengan biaya US$50 juta.
  • Profil Jeff Bezos: lahir di New Mexico, pendidikan di University of Florida dan Princeton University, lalu mendirikan Amazon.
  • Kontroversi Jeff Bezos: disorot karena masalah upah pekerja, konflik kepentingan dengan The Washington Post, dan pernikahan mewahnya yang menuai kritik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Miliarder sekaligus founder Amazon, Jeff Bezos, menyita perhatian dunia dengan pesta pernikahannya yang super mewah. Ia mempersunting seorang mantan jurnalis bernama Lauren Sanchez di Venesia, Italia. Hari bahagia keduanya turut dihadiri oleh lebih dari 200 figur publik dan dikabarkan memakan biaya US$50 juta.

Nama Jeff Bezos sendiri kerap bertengger di puncak daftar orang terkaya dunia. Berdasarkan data terbaru, aset kekayaannya tercatat mencapai US$233,4 miliar. Simak informasi lebih lanjut tentang sosoknya lewat rangkuman profil di bawah ini.

Latar belakang keluarga Jeff Bezos

Jeff Bezos
instagram.com/jeffbezos

Jeff Bezos lahir dengan nama Jeffrey Preston Jorgensen pada 12 Januari 1964 di Albuquerque, New Mexico. Orang tuanya adalah Jacklyn Gise dan Ted Jorgensen. Saat itu, ibunya masih berstatus siswi SMA berusia 17 tahun, sementara ayahnya berusia 19 tahun. Nama belakangnya berubah menjadi Bezos usai sang ibu bercerai lalu menikah dengan seorang imigran Kuba bernama Miguel "Mike" Bezos.

Sepanjang hidupnya, Jeff Bezos menikah dua kali. Pertama, ia menikahi MacKenzie Scott pada 1993 lalu bercerai pada 2019. Pernikahan ini membuat mereka memiliki tiga anak kandung laki-laki dan satu anak adopsi perempuan dari Tiongkok. Berselang enam tahun, sang miliarder menikah lagi dengan Lauren Sanchez.

Pendidikan Jeff Bezos

Jeff Bezos
instagram.com/jeffbezos

Jeff Bezos mengikuti Student Science Training Program di University of Florida. Ia lulus sebagai valedictorian di SMA, menjadi National Merit Scholar, dan meraih Silver Knight Award pada tahun 1982. Dalam pidato kelulusannya, ia menyampaikan impian masa depannya: melihat umat manusia menjajah luar angkasa.

Setelah lulus SMA pada 1982, Jeff Bezos melanjutkan studi ke Princeton University. Ia awalnya mengambil jurusan fisika, tetapi beralih ke teknik elektro dan ilmu komputer. Dalam sebuah acara di Economic Club of Washington, D.C., tahun 2018, dirinya mengungkapkan bahwa sekitar 30 tahun sebelumnya, seorang teman sekelas di Princeton bernama Yasantha Rajakarunanayake pernah mengalahkannya dalam menyelesaikan soal matematika. Hal itu membuatnya memutuskan untuk tidak lagi mengejar impian menjadi fisikawan teoretis.

Selama di Princeton, Jeff Bezos tergabung dalam Quadrangle Club, salah satu dari 11 klub makan eksklusif di kampus. Ia juga menjabat sebagai presiden cabang Princeton dari organisasi Students for the Exploration and Development of Space (SEDS). Ia lulus dengan IPK 4.2, masuk dalam anggota kehormatan Phi Beta Kappa dan Tau Beta Pi, dan meraih gelar Bachelor of Science in Engineering (BSE) dengan predikat summa cum laude pada 1986.

Perjalanan karier Jeff Bezos

Setelah lulus kuliah pada tahun 1986, Jeff Bezos memulai kariernya di Fitel, sebuah startup fintech di bidang telekomunikasi. Di sana, ia bertugas membangun jaringan untuk perdagangan internasional. Tak butuh waktu lama, ia dipromosikan menjadi kepala pengembangan dan direktur layanan pelanggan.

Jeff Bezos kemudian beralih ke industri perbankan dan bekerja sebagai manajer produk di Bankers Trust dari tahun 1988 hingga 1990. Dari 1990 hingga 1994, ia bergabung dengan D. E. Shaw & Co, sebuah perusahaan hedge fund yang baru berdiri dan dikenal fokus pada pemodelan matematika. Di usia 30 tahun, dirinya sudah menjabat sebagai wakil presiden senior keempat di perusahaan tersebut.

Pada musim semi tahun 1994, Bezos membaca laporan bahwa penggunaan internet meningkat sebesar 2300% per tahun. Fakta ini memicunya untuk mendirikan sebuah toko buku online. Bersama istrinya saat itu, MacKenzie Scott, Bezos memutuskan keluar dari pekerjaannya di D. E. Shaw dan mendirikan Amazon.

Perusahaan tersebut resmi berdiri pada 5 Juli 1994, bermula dari sebuah garasi sewaan di Bellevue, Washington. Ide bisnis Amazon bahkan ditulis selama perjalanan darat mereka dari New York City menuju Seattle. Awalnya, perusahaan ini akan dinamai Cadabra. Namun, ia mengganti nama tersebut menjadi Amazon, terinspirasi dari Sungai Amazon di Amerika Selatan yang merupakan sungai terpanjang di dunia. Selain karena dimulai dengan huruf A, ia berharap akan tumbuh menjadi toko buku online terbesar di dunia.

Meskipun Amazon awalnya didirikan sebagai toko buku online, Jeff Bezos memang sejak awal berencana untuk memperluas bisnisnya ke produk-produk lain. Tiga tahun setelah mendirikan Amazon, ia membawa perusahaan itu go public melalui penawaran saham perdana (IPO). Pada 1998, ia mulai mendiversifikasi produk Amazon dengan menjual musik dan video secara online, dan di akhir tahun yang sama, Amazon telah memperluas jangkauan produknya ke berbagai barang konsumsi lainnya.

early-amazon-photo-screengrab-750x440.jpeg
thenational.shorthandstories.com

Pada November 2007, Jeff Bezos meluncurkan Amazon Kindle, sebuah perangkat baca digital. Menurut profilnya di Time tahun 2008, ia ingin menciptakan perangkat yang memungkinkan pembacanya mengalami "flow state", atau keadaan tenggelam dalam aktivitas membaca, mirip dengan pengalaman bermain video game. Pada 2013, ia mengamankan kontrak senilai US$600 juta dengan Central Intelligence Agency (CIA) melalui layanan Amazon Web Services (AWS). Pada Oktober tahun yang sama, Amazon secara resmi diakui sebagai retailer belanja online terbesar di dunia.

Pada Februari 2021, Jeff Bezos mengumumkan bahwa ia akan mundur dari posisinya sebagai CEO Amazon pada kuartal ketiga tahun 2021. Ia menyatakan akan beralih peran menjadi Executive Chairman di Dewan Direksi Amazon. Posisi CEO Amazon kemudian dilanjutkan oleh Andy Jassy, yang sebelumnya memimpin Amazon Web Services (AWS).

Untuk mendukung ambisinya tentang perjalanan luar angkasa, Jeff Bezos juga mendirikan Blue Origin. Pada 20 Juli 2021, Jeff Bezos melakukan penerbangan luar angkasa dalam misi NS-16 bersama saudara tirinya, Mark Bezos, serta Wally Funk dan Oliver Daemen. Penerbangan suborbitalnya berlangsung selama lebih dari 10 menit, dengan ketinggian maksimum yang dicapai mencapai 66,5 mil atau sekitar 107 kilometer dari permukaan Bumi.

Kontroversi Jeff Bezos

Jeff Bezos
abcnews.go.com

Kesuksesan Jeff Bezos tak terlepas dari berbagai kontroversi. Pada September 2018, Senator Bernie Sanders memperkenalkan Stop Bad Employers by Zeroing Out Subsidies (Stop BEZOS) Act dan menuduh Amazon menerima corporate welfare atau subsidi perusahaan besar. Langkah ini menyusul laporan dari organisasi nirlaba New Food Economy yang mengungkap bahwa sepertiga pekerja Amazon di Arizona, serta sepersepuluh di Pennsylvania dan Ohio, bergantung pada kupon makanan (food stamps).

Senator Bernie Sanders mengkritik langkah Jeff Bezos yang memilih merencanakan perjalanan luar angkasa alih-alih membayar upah pekerjanya dengan layak. Amazon kemudian merespons dengan menyebut telah menciptakan 130.000 lapangan kerja pada 2017 dan menyebut angka gaji median sebesar US$28.446 sebagai “menyesatkan” karena mencakup pekerja paruh waktu. Namun, Sanders menanggapi bahwa perusahaan-perusahaan seperti Amazon justru semakin mengandalkan pekerja paruh waktu untuk menghindari kewajiban pemberian tunjangan.

Pada 2 Oktober 2018, Jeff Bezos mengumumkan kenaikan gaji secara menyeluruh di seluruh perusahaan, sebuah langkah yang disambut positif oleh Sanders. Upah minimum bagi pekerja di AS dinaikkan menjadi $15 per jam, dan keputusan ini banyak diinterpretasikan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Fight for $15 yang menuntut upah layak bagi pekerja.

Sepanjang tahun-tahun awal kepemilikannya atas The Washington Post, Jeff Bezos sempat dituduh memiliki potensi konflik kepentingan dengan pemberitaan media tersebut. Tuduhan ini memunculkan kekhawatiran bahwa keberadaan sang miliarder bisa memengaruhi independensi redaksi.

Namun, baik Jeff Bezos maupun dewan redaksi The Washington Post menampik tuduhan tersebut. Mereka menegaskan bahwa Bezos tidak secara tidak adil mengontrol konten pemberitaan. Jeff Bezos sendiri juga menekankan bahwa media yang ia miliki itu tetap beroperasi secara independen.

Terbaru, pernikahannya dengan Lauren Sanchez juga menuai kritik dari sejumlah pihak. Sekitar 90 jet pribadi mendarat di Bandara Marco Polo, Venesia, hanya untuk mengantar para tamu undangan pernikahan keduanya. Tak hanya itu, berbagai kapal pesiar dan yacht mewah juga terlihat memenuhi perairan kota kanal tersebut. Hal ini memicu diskusi tentang beban emisi karbon.

Di kalangan warga lokal Venesia pun, muncul slogan protes "No Space for Bezos". Pernikahan mewah ini mereka anggap sebagai ancaman untuk ruang warga karena mengubah berbagai titik kota seperti taman bermain. Meskipun Bezos menyumbangkan sekitar €1–3 juta (sekitar Rp50 miliar) untuk pelestarian lingkungan di Venesia, warga menyebut donasi tersebut sebagai “pengalihan isu” atau greenwashing.

Itulah rangkuman profil Jeff Bezos yang tak jarang menuai kontroversi di balik gemerlap kekayaannya. Bagaimana tanggapanmu, Bela?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Intip Dekorasi dan Keseruan Natal di Grand Indonesia A Jolly Christmas

05 Des 2025, 19:35 WIBCareer